Bukti arkeologis yang mendukung teori Yunan adalah temuan artefak kapak lonjong di Nusantara yang memiliki kesamaan dengan temuan kapak di wilayah Asia Tengah [1]. Von Heine Geldern, seorang ahli yang melakukan kajian terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik, menyimpulkan bahwa pada masa Neolitikum terjadi migrasi besar-besaran dari Asia Utara menuju Asia Selatan [1]. Temuan kapak lonjong di Nusantara menunjukkan adanya kemiripan dengan kapak-kapak serupa yang ada di Asia Tengah, termasuk di Yunan [1].
Selain itu, terdapat juga kemiripan bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa Indonesia [1]. Bahasa Melayu, yang merupakan salah satu rumpun bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, memiliki kemiripan dengan bahasa Champa di Vietnam dan Kamboja [1]. Kemiripan bahasa ini menandakan adanya pertalian dengan daratan Yunan [1].
Dengan demikian, temuan artefak kapak lonjong dan kemiripan bahasa yang digunakan merupakan bukti arkeologis yang mendukung teori Yunan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia [1].
Learn more:
- Teori Yunan: Pengertian, Tokoh Pendukung, dan Bukti Sejarah Halaman all – Kompas.com
- Bukti Linguistik & Arkeologis Asal Usul Leluhur Bangsa Indonesia
- Dasar & Pencetus Teori Yunan Asal Nenek Moyang Bangsa Indonesia