Soneta 30 mengikuti (seperti halnya hampir semua dari 154 soneta koleksi Shakespeare) bentuk Soneta Shakespeare, berdasarkan soneta ‘Inggris’ atau ‘Surreyan’. Soneta ini terdiri dari empat belas baris dalam tiga kuatrain dan sebuah bait, dengan skema rima ABAB CDCD EFEF GG.
. Akibatnya, apa tema Soneta 30?
Tema sentral soneta adalah rasa kehilangan yang meresap dari penyair: Aku mengeluh kekurangan banyak hal yang aku cari,/Dan dengan kesengsaraan lama, tangisan baru membuang-buang waktuku:/Lalu bisakah aku menenggelamkan mata, tidak terbiasa mengalir,/ Untuk teman-teman berharga bersembunyi di malam tanpa tanggal kematian….
Kedua, bagaimana pengulangan digunakan dalam Soneta 30? Asonansi adalah pengulangan suara dalam kata-kata, tetapi diasosiasikan dengan vokal daripada konsonan. Dia menggunakan asonansi dalam penggunaan e pendek dalam frasa seperti “sesi” dan “peringatan.” Shakespeare menggunakan asonansi semacam ini untuk menyatukan awal dan akhir puisi. “Kapan” memulai puisi, dan “akhir” mengakhiri puisi.
Di sini, apa yang dimaksud Soneta 30 oleh William Shakespeare?
” Sonnet 30 ” karya William Shakespeare adalah tentang pembicara yang merasa sedih ketika mengingat kesengsaraan dan kehilangan masa lalu. Misalnya, dalam dua kuatrain pertama, ia “menenggelamkan mata” mengingat “berharga”
Siapa pembicara di Soneta 30?
Dalam soneta karya William Shakespeare ini, pembicara “merasakan” (berkabung atau menunjukkan penyesalan yang besar untuk) masa lalu dan masa kininya.