Faktor risiko adalah karakteristik pada tingkat biologis, psikologis, keluarga, komunitas, atau budaya yang mendahului dan terkait dengan kemungkinan hasil negatif yang lebih tinggi. Faktor protektif adalah karakteristik yang terkait dengan kemungkinan hasil negatif yang lebih rendah atau yang mengurangi dampak faktor risiko .
Demikian pula, apa saja contoh faktor protektif?
Contoh faktor pelindung
- Sikap, nilai, atau keyakinan positif.
- Keterampilan resolusi konflik.
- Kesehatan mental, fisik, spiritual dan emosional yang baik.
- Harga diri yang positif.
- Sukses di sekolah.
- Keterampilan mengasuh anak yang baik.
- Pengawasan orang tua.
- Dukungan sosial yang kuat.
Juga, apa 5 faktor pelindung? Lima Faktor Protektif adalah dasar dari Pendekatan Penguatan Keluarga: ketahanan orang tua , koneksi sosial, dukungan nyata pada saat dibutuhkan , pengetahuan tentang pengasuhan dan perkembangan anak, dan kompetensi sosial dan emosional anak.
Mungkin juga ada yang bertanya, apa yang dimaksud dengan faktor protektif?
Faktor protektif adalah kondisi atau atribut (keterampilan, kekuatan, sumber daya, dukungan atau strategi mengatasi) dalam individu, keluarga, komunitas atau masyarakat yang lebih besar yang membantu orang menangani lebih efektif dengan peristiwa stres dan mengurangi atau menghilangkan risiko dalam keluarga dan masyarakat.
Apa saja faktor risiko dan protektif yang mempengaruhi perkembangan anak?
Keluarga, seperti konflik perkawinan, kekerasan dalam rumah tangga, orang tua tunggal dan/atau pacar di rumah, tekanan keuangan, dan isolasi sosial. Anak , seperti usia, perkembangan , dan kebutuhan khusus. Lingkungan, termasuk kemiskinan, pengangguran, dan karakteristik masyarakat termasuk, misalnya, lingkungan yang penuh kekerasan.