Eudaimonia (Yunani: ?δαιμονία [eu?dai?moníaː]), kadang-kadang diinggriskan sebagai eudaemonia atau eudemonia /juːd?ˈmo?ni?/, adalah kata Yunani yang biasanya diterjemahkan sebagai kebahagiaan atau kesejahteraan; namun, “kemakmuran atau kemakmuran manusia” dan “berkah” telah diusulkan sebagai terjemahan yang lebih akurat.
. Selain itu, apa bedanya Eudaimonia dengan kebahagiaan?
Tidak seperti konsep kebahagiaan kita sehari-hari, eudaimonia bukanlah keadaan pikiran, juga bukan sekadar pengalaman kegembiraan dan kesenangan. Selain itu, kebahagiaan adalah konsep subjektif. Eudaimonia, sebaliknya, dimaksudkan sebagai standar objektif ‘ kebahagiaan ‘, berdasarkan apa artinya menjalani kehidupan manusia dengan baik.
Selain di atas, apakah Eudaimonia adalah sebuah emosi? Sebuah Kata tentang Kebahagiaan Di sini kebahagiaan dipahami sebagai eudaimonia – sering diterjemahkan sebagai “berkembang” – sebuah konsep Yunani kuno yang semakin penting dalam studi kesejahteraan (lihat Averill and More 2004). Kebahagiaan adalah emosi yang aneh. Seringkali kekurangan objek, itu lebih seperti suasana hati daripada emosi.
Juga Tahu, apa eudaimonia Anda?
Eudaimonisme (atau Eudaemonisme atau Eudaimonia ) adalah filsafat moral yang mendefinisikan tindakan benar sebagai tindakan yang mengarah pada “kesejahteraan” individu, dengan demikian menganggap “kesejahteraan” memiliki nilai esensial.
Apa itu Eudaimonia dan bagaimana cara mencapainya?
Aristoteles mengatakan bahwa tujuan umat manusia adalah eudaimonia – kebahagiaan. Jadi, tujuan manusia adalah untuk mencapai eudaimonia yaitu keadaan kebahagiaan yang tenteram dan permanen, daripada peninggian indera yang sesaat. Dengan cara ini, tindakan kita akan baik atau buruk tergantung pada tujuan akhir ini.