Makan lebih banyak serat dapat membantu mencegah serangan di masa depan. Makanan berserat tinggi meliputi: Buah-buahan, seperti jeruk keprok, plum, apel, pisang , persik, dan pir. Sayuran matang yang empuk, seperti asparagus, bit, jamur, lobak, labu, brokoli, artichoke, kacang lima, labu, wortel, dan ubi jalar.
Selain itu, buah apa yang harus saya hindari dengan divertikulitis?
- buah-buahan tertentu, seperti apel, pir, dan plum.
- produk susu, seperti susu, yogurt, dan es krim.
- makanan fermentasi, seperti asinan kubis atau kimchi.
- kacang polong.
- Kubis Brussel.
- bawang merah dan bawang putih.
Selain di atas, apakah telur baik untuk divertikulitis? Dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk memulai dengan makanan rendah serat (roti putih, daging, unggas, ikan, telur , dan produk susu) sebelum memperkenalkan makanan berserat tinggi. Serat melembutkan dan menambah jumlah kotoran, membantu mereka melewati usus besar dengan lebih mudah. Ini juga mengurangi tekanan di saluran pencernaan.
Mengingat hal ini, apa yang bisa saya makan ketika saya mengalami serangan divertikulitis?
Contoh makanan rendah serat antara lain:
- Buah kalengan atau dimasak tanpa kulit atau biji.
- Sayuran kalengan atau dimasak seperti kacang hijau, wortel dan kentang (tanpa kulit)
- Telur, ikan dan unggas.
- Roti putih halus.
- Jus buah dan sayuran tanpa ampas.
- Sereal rendah serat.
- Susu, yogurt, dan keju.
Apa yang dapat memperburuk divertikulitis?
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda terkena divertikulitis:
- Kurangnya olahraga.
- Diet tinggi lemak hewani dan rendah serat.