Kesenjangan osmol biasanya dihitung sebagai: OG = osmolalitas serum yang diukur osmolalitas yang dihitung . Kesenjangan osmol normal adalah <10 mOsm/kg.
Ditanyakan juga, bagaimana cara menghitung osmolar gap?
PERHITUNGAN
Osmolaritas yang dihitung = (2 x [Na+]) + [glukosa] + [urea])
Kesenjangan osmolar = Osmolalitas (diukur) – Osmolaritas (dihitung)
biasa = < 10.
perhatikan bahwa ini adalah bantuan klinis pragmatis – satuannya berbeda (osmolalitas =mOsm/kg dan osmolaritas = mOsm/L) sehingga tidak masuk akal secara matematis!
Selanjutnya, pertanyaannya adalah, bagaimana osmolalitas serum diukur? Osmolalitas serum diukur dengan menggunakan teknik yang disebut osmometri . Metode osmometri yang paling banyak digunakan adalah penurunan titik beku, yang nilainya diperoleh berdasarkan suhu di mana sampel serum membeku. Metode lain yang digunakan untuk mengukur osmolalitas serum adalah osmometri tekanan uap.
Di sini, apa artinya celah osmolar tinggi?
Kesenjangan osmolar positif yang besar (>15) dapat membantu mengidentifikasi keberadaan zat dalam plasma seperti etanol, metanol, isopropanol, etilen glikol, propilen glikol (ditemukan sebagai pengencer untuk beberapa obat intravena seperti lorazepam), dan aseton.
Apa yang berkontribusi terhadap osmolalitas serum?
Bahan kimia yang mempengaruhi osmolalitas serum termasuk natrium, klorida, bikarbonat, protein, dan gula (glukosa). Ketika osmolalitas serum meningkat, tubuh Anda melepaskan ADH. Ini mencegah air keluar dari urin, dan itu meningkatkan jumlah air dalam darah. ADH membantu mengembalikan osmolalitas serum ke tingkat normal.