Apa Perbedaan Teori Budaya Organisasi?

Budaya organisasi, dalam pengartian sederhana merupakan suasana yang meliputi interior perusahaan atau asosiasi.

Teori budaya organisasi berusaha menjelaskan fenomena yang terjadi di dalam dan di sekitar individu.

Kajian konseptual mengenai budaya organisasi sering disebut dengan fenomena kepentingan.

Alih-alih formula matematis, studi tentang budaya organisasi mencakup pemahaman bersama, nilai dan asumsi yang tidak berwujud, dan pengaruh budaya terhadap perilaku manusia.

Memahami fenomena budaya organisasi memungkinkan perusahaan memperkuat lingkungan kerjanya.

Kajian tentang teori budaya organisasi seringkali sulit karena kurangnya bukti konkrit tentang berbagai budaya.

Analis sering menggunakan petunjuk sejarah untuk menentukan bagaimana budaya organisasi berkembang.

Misalnya, era industri memiliki banyak perusahaan yang merupakan bisnis manufaktur atau gaya produksi.

Budaya organisasi yang ada di perusahaan-perusahaan tersebut tentu berbeda dengan perusahaan yang ada di era informasi.

Studi tentang budaya organisasi juga dapat menemukan kekurangan yang ada dalam fenomena budaya saat ini.

Budaya organisasi mengacu pada norma-norma yang diterima dalam suatu perusahaan.

Pemahaman bersama tentang budaya organisasi adalah salah satu teori yang berbeda antara organisasi sektor swasta dan publik.

Individu dalam perusahaan sering kali mempekerjakan individu yang berpikiran sama untuk mempromosikan tujuan spesifik dan terdefinisi dengan baik.

Hal ini memungkinkan bisnis atau organisasi memiliki fokus tunggal dalam hal budaya.

Teori tentang budaya organisasi biasanya memiliki pola pikir perusahaan yang berbeda secara keseluruhan, seperti etika, keuntungan, atau filantropi.

Karakteristik bersama hanya berubah dari waktu ke waktu ketika mempekerjakan manajer menggantikan pekerja yang lebih tua.

Apakah Amazon benar-benar memberi Anda harga yang kompetitif? Plugin yang kurang dikenal ini mengungkapkan jawabannya.

Karakteristik tidak berwujud dalam budaya organisasi meliputi nilai, asumsi, dan norma.

Teori budaya organisasi mendefinisikan karakteristik ini berbeda tergantung pada misi masing-masing organisasi.

Misalnya, setiap negara seringkali memiliki norma sosial dalam hal budaya.

Norma-norma ini memengaruhi budaya internal banyak organisasi dan individu yang bekerja untuk bisnis tersebut.

Mencoba mengubah budaya organisasi yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat seringkali sulit atau tidak mungkin.

Efek pada perilaku manusia adalah aspek lain dari pemahaman teori budaya organisasi.

Sebagian besar individu masih mempertahankan nilai atau keyakinan internal tertentu; bagaimana ini bekerja dalam sebuah organisasi dengan budaya yang berlawanan seringkali merupakan studi yang menarik.

Ketika ada sedikit pilihan bagi individu-individu ini untuk menemukan sistem kepercayaan perusahaan yang serupa, efek pada perilaku mereka membantu menentukan perubahan pada individu dan organisasi.

Interaksi manusia antara karyawan dan pelanggan dengan keyakinan berbeda di luar budaya organisasi juga menjadi kajian dalam metode teoritis ini.