Apa Tingkat Inflasi Tertinggi dalam Sejarah AS?: Tingkat Inflasi Tertinggi dalam Sejarah AS,Federal Reserve dan Inflasi

Inflasi adalah tingkat di mana tingkat umum harga barang dan jasa naik dan mengakibatkan penurunan daya beli mata uang suatu negara. Ada dua ukuran umum inflasi: indeks harga konsumen (CPI), yang dihitung oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) dari Biro Analisis Ekonomi.

Meskipun PCE memiliki beberapa pendukung yang sangat berpengaruh—yaitu Komite Pasar Terbuka Federal, yang menggunakan PCE untuk memandu kebijakan moneter AS—CPI adalah ukuran inflasi yang lebih populer. Biro Statistik Tenaga Kerja mulai menghitung CPI pada tahun 1919 ketika menerbitkan indeks terpisah untuk 32 kota.

Dua tahun kemudian, biro tersebut mulai secara teratur menerbitkan indeks nasional yang mewakili rata-rata inflasi di kota-kota AS. CPI dinyatakan sebagai persentase perubahan harga dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun.

Tingkat Inflasi Tertinggi dalam Sejarah AS

Sejak berdirinya Amerika Serikat pada tahun 1776, tingkat inflasi tahun-ke-tahun tertinggi yang diamati adalah 29,78% pada tahun 1778. Dalam kurun waktu sejak diperkenalkannya IHK, tingkat inflasi tertinggi yang diamati adalah 20,49% pada tahun 1917.

Khususnya, kedua kasus inflasi cepat ini bertepatan dengan perang besar, Perang Revolusi dan Perang Dunia I. Inflasi year-over-year dihitung dengan mengurangkan nilai IHK pada awal tahun dan mengurangkan nilai pada akhir tahun.

Hasil ini dibagi dengan nilai CPI pada awal tahun dan dikalikan dengan 100. Data CPI sejak diperkenalkan secara formal sebagai indeks telah dipandang secara luas sebagai deskripsi harga konsumen yang akurat di Amerika Serikat.

Data CPI sebelum 1913 lebih bermasalah karena under-reporting, over-reporting, kurangnya data, dan perbedaan standar pelaporan yang digunakan.

Federal Reserve dan Inflasi

Sebelum diperkenalkannya Federal Reserve AS oleh Federal Reserve Act pada tahun 1913, ekonomi AS tumbuh dengan baik. Guncangan dan kepanikan yang parah mengikuti periode inflasi yang cepat dan pertumbuhan harga aset.

Antara tahun 1775 dan 1913, Amerika Serikat mengalami empat periode inflasi dua digit yang terpisah. Federal Reserve AS diberi mandat untuk bertindak untuk memoderasi inflasi dengan menggunakan langkah-langkah kebijakan yang akan mengintervensi pasar mata uang, utang, dan ekuitas untuk mencapai tujuan ini.

Sejak tahun 1980-an, Amerika Serikat telah menikmati periode inflasi rendah yang panjang, dengan pimpinan Federal Reserve AS sering mencatat kekhawatiran tentang deflasi daripada inflasi. Pada tahun-tahun setelah krisis keuangan 2008, The Fed telah mempertahankan suku bunga pada tingkat historis rendah dan memulai program pembelian obligasi (sejak dihentikan) yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif untuk membantu merangsang ekonomi—meskipun bukan tanpa kritik yang blak-blakan.