Bagaimana Transaksi Mikro Mempengaruhi Ekonomi Gaming: Apa Itu Transaksi Mikro?,Perusahaan Yang Mendapat Manfaat Dari Transaksi Mikro

Video game dulu beroperasi seperti film beranggaran besar. Gim-gim ini menjalani pengembangan selama bertahun-tahun dengan pengujian dan debugging yang ketat sebelum produk akhir dirilis.

Kemudian industri ini direvolusi dengan konsep konektivitas online. Penambahan seperti konten yang dapat diunduh (DLC) terbukti berperan penting dalam membuat gamer membayar produk setelah game tersebut dirilis.

DLC adalah bagian dari pasar sekunder game dan pendahulu dari apa yang sekarang dikenal gamer sebagai transaksi mikro.

Ringkasan:

  • Transaksi mikro—sejumlah kecil nilai yang dipertukarkan secara elektronik—menjadi semakin populer di video game.
  • Ini memungkinkan gamer dan penonton untuk melakukan pembelian item dalam game atau loot box dan memberi tip kepada pemain.
  • Sementara sebagian besar rilis konsol masih menghasilkan uang dari penjualan hard copy atau versi digital dari game itu sendiri, platform yang lebih baru seperti Fortnite melihat pendapatan hampir seluruhnya berasal dari transaksi mikro.

Pengertian Transaksi Mikro?

Transaksi mikro adalah model bisnis di mana pengguna dapat membeli item virtual dengan sejumlah kecil uang. Transaksi mikro sering muncul di game free-to-play, artinya tidak ada biaya untuk mengunduh game, hanya biaya untuk membeli produk virtual online.

Industri video game terus berubah, dan transaksi mikro memiliki dampak paling signifikan. Pengembang game telah belajar memanfaatkan sumber pendapatan baru ini.

Diperkirakan hanya 5 hingga 20% komunitas game yang ikut serta dalam transaksi mikro, dan jumlah yang mereka keluarkan bervariasi. Namun, ini masih merupakan jumlah yang signifikan, karena pendapatan yang dihasilkan sangat besar untuk game free-to-play.

Eksekutif di perusahaan-perusahaan ini bertujuan untuk memonetisasi basis pemain yang tidak ikut serta dalam komunitas transaksi mikro untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut. 1:49

Tonton Sekarang: Bagaimana Transaksi Mikro Mempengaruhi Ekonomi Gaming

Perusahaan Yang Mendapat Manfaat Dari Transaksi Mikro

Industri video game mencapai rekor pendapatan $36 miliar untuk tahun 2017, menurut data dari Entertainment Software Association (ESA) dan NPD Group.

Riot, perusahaan yang memiliki dan menjalankan game online “League of Legends” (LOL) mendapat keuntungan besar dari transaksi mikro. LOL dimainkan oleh puluhan juta orang di seluruh dunia, dan sepenuhnya gratis untuk diunduh dan dimainkan.

Hampir semua pendapatannya berasal dari pembelian dalam game. LOL memungkinkan pembelian Riot Points, dan mata uang dalam game ini kemudian digunakan untuk membeli skin, yang merupakan pilihan estetika berbeda untuk karakter dalam game.

Mata uang dalam game juga dapat digunakan untuk membuka karakter yang berbeda. Opsi ini seringkali dapat dibuka dengan gameplay yang diperpanjang, tetapi transaksi mikro menawarkan insentif untuk membukanya dengan cepat.

Banyak dari transaksi mikro ini berasal dari sejumlah kecil basis pemain karena sebagian besar gamer memilih untuk tidak ikut serta dalam transaksi mikro. Rilis Epic Games dari Fortnite telah terbukti sukses besar.

Fortnite adalah game gratis untuk dimainkan di mana maksimal 100 pemain bergabung dalam pertandingan dan bertarung hingga tersisa orang atau regu terakhir. Seperti LOL, itu bergantung pada pembelian dalam game untuk skin dan power-up.

Epic mengumumkan pada Mei 2018 bahwa mereka berencana untuk menyediakan $100 juta dalam bentuk uang hadiah untuk kompetisi eSports musim mendatang.

Kebangkitan eSports

Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) adalah contoh klasik dari game eSports yang juga menampilkan transaksi mikro. Ini dirilis pada tahun 2012 dan diluncurkan dengan harga $14,99 – biaya yang tidak memenuhi syarat sebagai free-to-play tetapi kecil dibandingkan dengan label harga $50 hingga $70 dari sebagian besar game besar.

Rekan-rekan beranggaran tinggi seperti “Call of Duty” dan “Halo 4” melampaui CS: GO, dan basis pemainnya mulai merosot sampai perusahaan memperkenalkan sesuatu yang benar-benar kosmetik yang menambahkan bakat estetika baru ke dalam permainan. CS:GO adalah game first-person shooter yang memperkenalkan skin untuk senjatanya.

Ini menambahkan dinamika ekonomi yang sama sekali baru ke dalam permainan. Di akhir setiap permainan, pemain diberikan peti senjata secara acak, dan mereka hanya dapat dibuka dengan kunci seharga $2,49.

Setelah peti dibuka, pemain akan mendapatkan beberapa skin senjata acak atau item langka. Memperkenalkan ini ke dalam game menyebabkan peningkatan popularitas dan menghidupkan kembali reputasinya di kalangan penggemar.

Turnamen memiliki kumpulan hadiah dari barang-barang ini, dan bahkan ada ekonomi dalam game yang dibuat di sekitar fitur ini yang memiliki konsekuensi ekonomi dunia nyata.

Contoh Transaksi Mikro Dalam Game

Transaksi mikro membantu mengintegrasikan pasar dunia nyata ke dalam ekonomi dalam game. Misalnya, Fortnite menggunakan mata uang virtual dalam game yang disebut “v-bucks” yang dapat diperoleh pemainnya melalui gameplay atau pembelian menggunakan uang tunai (atau kredit) nyata.

V-bucks digunakan untuk membeli item seperti skin dan untuk membuka beberapa fitur tersembunyi di dalam game. Selain itu, pemain Fortnite juga dapat membeli “battle pass” untuk mengumpulkan hadiah game dan naik melalui tingkatan game dengan lebih cepat.

Ada juga komunitas pemain profesional CS:GO yang menghasilkan uang nyata, menerima item yang dibayar dengan mata uang nyata, dan memenangkan hadiah uang tunai. Pendekatan berbasis transaksi mikro berada di garis depan industri untuk menghasilkan uang dari video game.

Kesimpulan

Penggunaan transaksi mikro dalam komunitas game dan esports mengubah cara perusahaan game menghasilkan pendapatan, dan memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar bagi para gamer dan penonton gamer untuk menikmati dan berinteraksi dengan video game.