Gadai – (Keuangan)


Apa Gadai?

Fidusia adalah orang atau organisasi yang bertindak atas nama orang lain, menempatkan kepentingan kliennya di atas kepentingan mereka sendiri, dengan kewajiban untuk menjaga itikad baik dan kepercayaan. Karena itu, menjadi pemegang fidusia membutuhkan keterikatan baik secara hukum maupun etis untuk bertindak demi kepentingan terbaik orang lain.

Seorang pemegang fidusia mungkin bertanggung jawab atas kesejahteraan umum orang lain (misalnya wali sah seorang anak), tetapi seringkali tugas tersebut melibatkan keuangan; mengelola aset orang lain, atau sekelompok orang, misalnya. Manajer uang, penasihat keuangan, bankir, agen asuransi, akuntan, pelaksana, anggota dewan, dan pejabat perusahaan semuanya memiliki tanggung jawab fidusia. 

Poin Penting

  • Seorang pemegang fidusia terikat secara hukum untuk mengutamakan kepentingan klien mereka di atas kepentingan mereka sendiri.
  • Tugas fidusia muncul dalam berbagai hubungan bisnis, termasuk wali amanat dan penerima manfaat, anggota dewan perusahaan dan pemegang saham, serta pelaksana dan wakil.
  • Fidusia investasi adalah siapa pun yang memiliki tanggung jawab hukum untuk mengelola uang orang lain, seperti anggota komite investasi suatu badan amal.
  • Penasihat investasi terdaftar memiliki kewajiban fidusia kepada klien; broker-dealer hanya perlu memenuhi standar kesesuaian yang tidak terlalu ketat, yang tidak mengharuskan klien untuk mengutamakan kepentingan mereka sendiri.

Memahami Fidusia

Tanggung jawab dan tugas fidusia keduanya etis dan legal. Ketika salah satu pihak dengan sengaja menerima aturan orang-orang yang bijaksana ini mengharuskan seseorang yang bertindak sebagai pemegang fidusia harus bertindak pertama dan terutama dengan mempertimbangkan kebutuhan penerima manfaat. Perhatian yang ketat harus diberikan untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan yang timbul antara pemegang fidusia dan prinsipal mereka.

Dalam banyak kasus, tidak ada keuntungan yang bisa didapat dari hubungan kecuali persetujuan eksplisit diberikan pada saat hubungan dimulai. Sebagai contoh, di Inggris Raya, pemegang fidusia tidak dapat mengambil untung dari posisi mereka, menurut putusan Pengadilan Tinggi Inggris,  Keech vs. Sandford (1726). Jika kepala sekolah memberikan persetujuan, maka pemegang fidusia dapat menyimpan manfaat apa pun yang telah mereka terima; manfaat ini dapat berupa uang atau didefinisikan secara lebih luas sebagai “peluang”.

Kewajiban fidusia muncul dalam berbagai hubungan bisnis yang umum, termasuk:

  • Pengawas dan penerima manfaat (tipe yang paling umum)
  • Anggota dewan perusahaan dan pemegang saham
  • Pelaksana dan wakil
  • Penjaga dan bangsal
  • Promotor dan pelanggan saham
  • Pengacara dan klien
  • Korporasi investasi dan investor
  • Perusahaan / agen asuransi dan pemegang polis