Siapakah Lina Khan?: Beasiswa Antimonopoli,Karier dan Pendidikan Awal

Lina Khan adalah Ketua Komisi Perdagangan Federal (FTC) saat ini. Dinominasikan oleh Presiden Joe Biden pada 22 Maret 2021, dia dikukuhkan oleh Senat dan dilantik pada 15 Juni 2021.

Sebelum pengangkatannya saat ini di FTC, Khan adalah Associate Professor di Columbia Law School. Khan mengepalai misi FTC untuk mempromosikan persaingan, dan melindungi konsumen, termasuk mengatur praktik anti-persaingan dan monopoli.

Dia juga akan mengawasi upaya komisi untuk mengatur pelanggaran perusahaan dan perilaku lain yang menipu atau tidak adil bagi konsumen. Dia terkenal karena mengambil sikap tegas terhadap praktik bisnis oleh beberapa perusahaan teknologi terbesar di negara itu seperti Amazon (AMZN), Apple (APPL), Meta (META), sebelumnya Facebook, dan Google (GOOGL).

Ringkasan:

 

  • Lina Khan adalah Ketua FTC, yang bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan konsumen dan persaingan pasar, dan mengawasi investigasi antimonopoli federal.
  • Beasiswa awal Khan tentang kekuatan pasar perusahaan teknologi besar memengaruhi pendekatan anggota parlemen untuk mengatur platform digital.
  • Pada usia 32 tahun pada saat pengukuhannya, dia adalah ketua FTC termuda dalam sejarah, serta orang pertama keturunan Asia Selatan yang memegang posisi tersebut.

 

Beasiswa Antimonopoli

Khan menghabiskan sebagian besar awal karirnya untuk meneliti dan menulis tentang konsolidasi pasar, di think tank termasuk The New America Foundation dan The Open Markets Institute, dan selama masa jabatannya di Columbia Law School. Pada tahun 2018, ia menjabat sebagai Rekan Hukum di FTC, di kantor Komisaris Rohit Chopra, dan pada tahun 2019 ia menjabat sebagai penasihat Subkomite Komite Kehakiman DPR tentang Hukum Antimonopoli, Komersial, dan Administratif, yang melakukan investigasi di pasar digital.

Karyanya tentang topik antitrust menjadi bagian dari percakapan nasional tentang pengaturan teknologi besar untuk mengeksplorasi bagaimana, antara lain, akses ke informasi pesaing dapat menciptakan konflik kepentingan untuk platform teknologi, dan bagaimana kekuatan pasar mereka dapat merugikan pasar dan konsumen. Amazon’s Antitrust Paradox, diterbitkan pada tahun 2017 saat dia menjadi mahasiswa hukum di Yale, memenangkan penghargaan dan pengakuan nasional atas tantangannya terhadap konsep bahwa undang-undang antimonopoli harus berfokus pada kesejahteraan konsumen, atau kemampuan perusahaan untuk menawarkan barang dengan harga bersaing, dengan alasan bahwa ini kerangka gagal untuk sepenuhnya menangkap bagaimana beberapa bentuk persaingan dampak dominasi pasar.

Dalam The Separation of Platforms and Commerce, sebuah makalah yang diterbitkan di Columbia Law Review pada tahun 2019, Khan menyarankan agar perusahaan dengan platform perdagangan, yang bertindak sebagai “penjaga gerbang aktivitas ekonomi” harus memiliki pemisahan struktural untuk menghindari konflik kepentingan.

Karier dan Pendidikan Awal

Khan meraih gelar sarjana dari Williams College, dan gelar sarjana hukum dari Yale Law School.