Gaya Hidup

Aset Finansial dan Aset Fisik dalam Bisnis, pengertian, perbedaan

Aset Finansial & Aset Fisik 

Aset umumnya dikenal sebagai segala sesuatu dengan nilai yang mewakili sumber daya ekonomi atau kepemilikan yang dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai seperti uang tunai. Aset keuangan dan aset fisik, keduanya mewakili kepemilikan nilai tersebut, meskipun keduanya sangat berbeda satu sama lain berdasarkan fitur dan karakteristiknya.

Karena banyak yang dengan mudah mengacaukan kedua jenis aset ini dengan arti yang sama, artikel berikut memberikan penjelasan yang solid tentang perbedaan keduanya, dan mengeksplorasi beberapa poin yang dapat membantu pembaca memahami perbedaan antara kedua jenis aset ini. Aset Keuangan

Aset keuangan tidak berwujud, artinya tidak dapat dilihat atau dirasakan dan mungkin tidak memiliki keberadaan fisik kecuali adanya dokumen yang mewakili kepentingan kepemilikan yang dimiliki dalam aset tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa kertas dan sertifikat yang mewakili aset keuangan ini tidak memiliki nilai intrinsik (kertas yang dimiliki hanyalah dokumen yang menyatakan kepemilikan dan tidak ada nilainya). Makalah ini mendapatkan nilainya dari nilai aset yang diwakili.

Contoh aset keuangan tersebut antara lain saham, obligasi, dana yang disimpan di bank, investasi, piutang, goodwill perusahaan, hak cipta, paten, dll. Terlepas dari kenyataan bahwa aset keuangan tidak ada dalam bentuk fisik, mereka tetap dicatat dalam bentuk neraca perusahaan, untuk mewakili nilai yang dimiliki oleh mereka.

Aset Fisik

Aset fisik merupakan aset berwujud dan dapat dilihat dan disentuh, dengan keberadaan fisik yang sangat dapat dikenali. Contoh aset fisik tersebut meliputi tanah, bangunan, mesin, pabrik, peralatan, peralatan, kendaraan, emas, perak, atau bentuk sumber daya ekonomi berwujud lainnya.

Dari sudut pandang akuntansi, aset fisik adalah hal-hal yang dapat dilikuidasi ketika entitas menghentikan kepentingannya. Aset fisik memiliki umur ekonomi yang berguna, ketika ia memastikan umurnya, ia dapat dibuang.

Mereka biasanya mengalami penurunan nilai karena keausan aset melalui penggunaan terus menerus yang dikenal sebagai penyusutan, atau mungkin kehilangan nilainya menjadi usang, atau terlalu tua untuk digunakan. Aset berwujud tertentu juga mudah rusak, seperti wadah apel, atau bunga yang perlu segera dijual untuk memastikan tidak rusak dan kehilangan nilainya.

Apa perbedaan antara Aset Finansial dan Aset Fisik?

Kesamaan utama antara aset berwujud dan fisik adalah keduanya mewakili sumber daya ekonomi yang dapat diubah menjadi nilai, dan kedua aset tersebut dicatat dalam neraca perusahaan. Perbedaan yang jelas dari mereka, keduanya adalah aset fisik berwujud dan aset finansial tidak.

Aset fisik biasanya terdepresiasi atau kehilangan nilainya karena keausan, sedangkan aset keuangan tidak mengalami penurunan nilai karena depresiasi. Namun, aset keuangan dapat kehilangan nilainya karena perubahan suku bunga pasar, penurunan hasil investasi, atau penurunan harga pasar saham.

Aset fisik juga memerlukan pemeliharaan, peningkatan, dan perbaikan, sedangkan aset keuangan tidak mengeluarkan biaya semacam itu.

Pengantar Aset Finansial dan Fisik

• Aset keuangan tidak berwujud, aset fisik, di sisi lain, berwujud. Kedua aset tersebut mewakili nilai yang dapat dikonversi menjadi uang tunai.

• Aset keuangan kehilangan nilai karena perubahan hasil pasar dan fluktuasi harga pasar lainnya, sedangkan aset fisik kehilangan nilai karena depresiasi, keausan. • Aset fisik dapat disusutkan selama masa manfaatnya, sedangkan aset keuangan dapat dinilai kembali.

• aset fisik dilepas saat digunakan untuk masa manfaat ekonomisnya, tetapi aset keuangan ditebus saat jatuh tempo. • Aset keuangan diakui sebesar nilai wajar (nilai sekarang dari arus kas masa depan), sedangkan aset fisik diakui sebesar biaya perolehan.

• Aset keuangan dapat menghasilkan arus kas pengembalian selama aset tersebut dipegang dan penerimaan akhir atas nilai nominal aset. Aset fisik, di sisi lain, dapat menerima arus kas tersebut dalam bentuk sewa atau dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan melalui penggunaan dalam produksi atau peningkatan nilai pasar pada titik penjualan.

• Aset keuangan tidak memerlukan biaya tambahan agar tetap berfungsi, tetapi aset fisik mungkin perlu diperbaiki, dipelihara, dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.