Gaya Hidup

Aset Lancar dan Tidak Lancar dalam Bisnis, pengertian, perbedaan

Aset Lancar & Aset Tidak LancarĀ 

Aset yang dimiliki perusahaan terdiri dari dua kategori, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar merupakan aset yang akan dimiliki perusahaan dengan maksud untuk dikonversi menjadi uang tunai dalam jangka pendek.

Sebaliknya, aset tidak lancar dimiliki untuk jangka waktu yang lebih lama (umumnya lebih dari satu tahun). Aset lancar dan tidak lancar sangat penting untuk kelancaran bisnis apa pun.

Artikel berikut memberikan penjelasan yang jelas tentang setiap jenis aset dan menunjukkan persamaan dan perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar. Aset lancar

Aset lancar muncul di neraca perusahaan dan merupakan total dari semua aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai.

Contoh aset lancar termasuk saham, piutang, saldo bank, dan uang tunai, dll. Karena semua aset ini dapat dengan mudah dan mudah dikonversi menjadi uang tunai, aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar dalam neraca.

Aset lancar juga mencakup beberapa item yang setara kas. Artinya, aset tersebut dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan sangat cepat seperti saldo bank, uang tunai, dana di rekening pasar uang, dll.

Selanjutnya, investasi yang berjangka waktu lebih pendek seperti yang jatuh tempo antara 3 bulan dan tahun juga dapat dianggap sebagai aktiva lancar. Sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan aset lancar yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai karena akan sangat berguna pada saat dibutuhkan keuangan.

Aset tidak lancar

Aset tidak lancar adalah aset yang tidak akan dijual dalam waktu satu tahun. Aset tidak lancar juga ditampilkan dalam neraca perusahaan.

Aset tidak lancar tidak likuid seperti aset lancar dan tidak dimiliki dengan maksud untuk dijual dalam jangka pendek. Salah satu kategori aset tidak lancar tersebut adalah investasi jangka panjang yang mencakup ekuitas dan hutang, yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu yang lama.

Aset tidak lancar juga mencakup hak kepemilikan yang dimiliki perusahaan di perusahaan lain. Aset tetap seperti tanah, bangunan, pabrik, dan mesin juga dianggap tidak lancar, dan dimiliki serta digunakan untuk jangka waktu yang lama.

Penyusutan akan dihitung berdasarkan nilai aset tetap tersebut. Kategori penting lainnya dari aset tidak lancar adalah tidak berwujud seperti niat baik perusahaan, nama merek, kekayaan intelektual, paten, dll.

Apa perbedaan antara Aset Lancar dan Tidak Lancar?

Aset lancar dan aset tidak lancar merupakan komponen penting dalam neraca perusahaan yang menunjukkan nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Aset lancar adalah aset yang dapat dengan cepat dan mudah diubah menjadi uang tunai.

Aset tidak lancar, sebaliknya, dimiliki untuk jangka waktu yang lebih lama, dan biasanya mencakup barang-barang yang tidak dimiliki dengan maksud untuk dijual dalam jangka waktu 12 bulan. Aset tidak lancar juga tidak dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat dan tidak likuid seperti aset lancar.

Ringkasan:

Pengantar Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar

  • Aset yang dimiliki perusahaan terdiri dari dua kategori, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.
  • Aset lancar adalah total dari semua aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai.
  • Investasi yang berjangka waktu lebih pendek seperti yang jatuh tempo antara 3 bulan sampai satu tahun juga dapat dianggap sebagai aset lancar.
  • Aset tidak lancar tidak likuid seperti aset lancar dan tidak dimiliki untuk dijual dalam jangka pendek.
  • Niat baik, nama merek, kekayaan intelektual, paten, dll.

    perusahaan juga dapat dianggap sebagai aset tidak lancar.