Gaya Hidup

Kaldu Ayam / Daging Sapi dan Kaldu dalam Gaya Hidup, pengertian, perbedaan

Kaldu Ayam / Daging Sapi & KalduĀ 

Mengetahui perbedaan antara kaldu ayam/sapi dan kaldu penting karena kedua piring ini memainkan peran yang sangat penting dalam keahlian memasak. Meskipun penting untuk mengetahui banyak teknik yang digunakan dalam keahlian memasak, penting juga untuk mengetahui perbedaan antara elemen-elemen tertentu yang terlibat dalam suatu hidangan.

Kaldu dan kaldu ayam / sapi merupakan dua elemen yang biasa digunakan dalam seni gastronomi. Meskipun kaldu ayam/sapi dan kaldu pasti saling terkait, ada beberapa perbedaan yang membedakan keduanya.

Pengertian Kaldu Ayam/Sapi?

Kaldu, merupakan istilah yang mengacu pada olahan encer beraroma yang sering digunakan untuk membuat bahan dasar untuk banyak hidangan seperti saus dan sup. Kaldu dibuat dengan merebus tulang ayam atau sapi bersama dengan aromatik dengan tujuan untuk mengekstrak rasa dan aromanya yang berguna untuk menambah rasa dan aroma masakan lainnya.

Sering disiapkan tanpa garam, digunakan dalam reduksi untuk membuat saus dan sejenisnya. Selain kaldu ayam dan sapi, masih banyak jenis kaldu lain yang tersedia di pasaran saat ini seperti kaldu sayur, kaldu ikan, mirepoix putih, fond blanc yang diolah menggunakan tulang mentah, fond brun yang dibuat menggunakan tulang panggang, mirepoix, kaldu domba, glace viande, jus, kaldu udang, kaldu ham, kaldu daging sapi muda, dll.

Selain ayam dan daging sapi, bahan apa pun dapat dengan mudah digunakan untuk menyiapkan kaldu.

Pengertian Kaldu Ayam/Sapi?

Kaldu itu sendiri dapat disajikan sebagai makanan dan merupakan hidangan cair yang berisi ayam atau daging sapi, sayuran dan biji-bijian yang telah direbus dalam waktu lama baik dalam kaldu maupun kaldu.

Waktu daging dan sayuran direbus membantu mengekstraksi nutrisi dan rasa dari semua bahan yang digunakan dalam kaldu sehingga menjadikannya hidangan yang lezat dan sehat dengan sendirinya. Kaldu ayam atau sapi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar kuah, kari, atau sup.

Putih telur biasanya ditambahkan ke dalam kaldu selama perebusan bahan karena putih telur diketahui menggumpal dan menjebak sedimen lain di dalamnya, sehingga membuat kaldu lebih kental dan dengan demikian lebih cocok sebagai makanan tersendiri.

Apa perbedaan Kaldu Ayam/Sapi dan Kaldu?

Persiapan kaldu dan kaldu sangat mirip karena alasan itu jelas saling terkait.

Kaldu ayam atau sapi sering digunakan saat menyiapkan kaldu dan kedua bahan tersebut dibuat dengan cara merebus bersama berbagai bahan seperti sayuran, daging dalam bahan dasar cair. Secara teknis, kaldu bisa disebut sebagai kaldu rasa.

Namun, banyak perbedaan yang membedakan keduanya.

  • Saat menyiapkan kaldu ayam atau sapi, garam tidak ditambahkan karena alasan kaldu perlu dikurangi saat digunakan untuk hidangan lain seperti saus dan sup. Kaldu ayam atau sapi dibuat dengan menambahkan garam karena tidak perlu dikurangi.
  • Kaldu ayam atau daging sapi merupakan makanan tersendiri sedangkan kaldu hanyalah salah satu unsur yang digunakan untuk menyiapkan hidangan lain dan tidak dapat dimakan begitu saja.

    Ini karena rasanya yang hambar. Kaldu mengandung sejumlah bumbu yang menambah rasa dan warna pada masakan sedangkan kaldu tidak sering dibumbui.

    Namun, baik kaldu maupun kaldu dapat digunakan sebagai bahan dasar sup, kuah daging, dan berbagai jenis saus.

  • Kaldu ayam atau sapi, merupakan istilah yang mengacu pada hidangan chunky dengan potongan daging, sayuran, biji-bijian di dalamnya sementara kaldunya cukup encer seperti sebelum digunakan, biasanya ditiriskan dari sisa daging dan tulangnya.
  • Kaldu adalah bahan yang cukup serbaguna karena dalam bentuk paling murni sedangkan kaldu, setelah dibuat memiliki tujuan atau kegunaan yang terbatas atau harus dimakan sendiri.
  • Kaldu ayam/sapi biasanya dibuat di rumah.

    Stok bisa dibeli di toko.

  • Kaldu ayam/sapi dibuat dari daging sedangkan kaldu biasanya dibuat dengan merebus tulangnya.
  • Kaldu tetap cair bahkan setelah didinginkan sedangkan kaldu cenderung menjadi seperti agar-agar dan mengental saat didinginkan.

Foto Oleh: Rusty Clark (CC BY 2.0), Christopher (CC BY 2.0)