Gaya Hidup

Revaluasi dan Penurunan Nilai dalam Bisnis, pengertian, perbedaan

Revaluasi & Penurunan NilaiĀ 

Aset tetap seperti mesin, peralatan, peralatan merupakan aset berwujud jangka panjang yang tidak dijual dalam bisnis, melainkan digunakan dalam produksi barang dan jasa. Aset tetap dicatat dalam pembukuan dengan harga perolehannya dan kemudian sering diperbarui untuk menunjukkan nilai pasarnya yang sebenarnya dan wajar.

Ada dua metode yang dapat dilakukan; mereka disebut revaluasi dan penurunan nilai. Artikel berikut melihat lebih dekat kedua istilah ini dan menguraikan perbedaan halus antara keduanya.

Revaluasi

Revaluasi adalah teknik yang digunakan dalam akuntansi dan keuangan yang membantu menentukan nilai pasar aset tetap yang sebenarnya dan wajar. Saat revaluasi dilakukan, nilai tercatat aset (nilai biaya historis dalam buku besar) akan disesuaikan dengan nilai pasar.

Nilai historis yang dicatat dalam pembukuan tidak akurat karena nilai pasar aset akan berfluktuasi dan mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari waktu ke waktu. Revaluasi akan dilakukan untuk menetapkan informasi akuntansi yang paling akurat mengenai nilai aset.

Revaluasi harus dilakukan oleh akuntan berlisensi IFRS yang harus mempelajari pasar dengan hati-hati di mana aset tersebut dijual untuk menentukan nilai pasar yang akurat. Selain menentukan nilai pasar sebenarnya dari aset tetap, revaluasi dapat digunakan untuk menyisihkan dana untuk penggantian aset, untuk menegosiasikan harga dalam merger atau akuisisi, untuk mengambil pinjaman aset tetap saya yang digadaikan, untuk alasan peraturan, dll.

Penurunan nilai

Mungkin ada kasus di mana aset tetap kehilangan nilainya dan perlu dituliskan dalam buku akuntansi perusahaan. Dalam contoh seperti itu, nilainya akan ditulis ke harga pasar yang sebenarnya atau akan dijual.

Aset yang kehilangan nilainya dan perlu dituliskan disebut sebagai aset yang mengalami penurunan nilai. Setelah aset mengalami penurunan nilai, sangat kecil kemungkinan aset tersebut akan ditulis; oleh karena itu, aset tersebut harus dievaluasi secara hati-hati sebelum dikategorikan sebagai aset yang mengalami penurunan nilai.

Aset dapat mengalami penurunan nilai karena sejumlah alasan, termasuk menjadi usang, gagal memenuhi standar peraturan, kerusakan aset, perubahan kondisi pasar, dll. Akun perusahaan lain seperti goodwill dan piutang juga dapat mengalami penurunan nilai.

Perusahaan diharuskan untuk melakukan pengujian rutin terhadap penurunan nilai aset (terutama goodwill) dan setiap penurunan nilai kemudian akan dihapuskan.

Pengantar Revaluasi dan Penurunan Nilai

Penurunan nilai dan revaluasi adalah istilah yang terkait erat satu sama lain, dengan perbedaan yang halus. Revaluasi dan penurunan nilai mengharuskan perusahaan mengevaluasi aset untuk nilai pasar sebenarnya, dan kemudian mengambil tindakan yang tepat dalam memperbarui pembukuan akuntansi.

Perbedaan yang jelas dari mereka, keduanya adalah revaluasi dapat dilakukan ke atas (untuk meningkatkan nilai aset ke nilai pasar) atau ke bawah (untuk menurunkan nilai). Sebaliknya, penurunan nilai hanya adalah salah satu dari keduanya; jatuhnya nilai pasar yang kemudian dituliskan.

Ringkasan:

Perbedaan Antara Revaluasi dan Penurunan Nilai

  • Aset tetap dicatat dalam pembukuan berdasarkan harga perolehannya dan kemudian sering diperbarui untuk menunjukkan nilai pasarnya yang sebenarnya dan wajar.

    Ada dua metode di mana hal ini dapat dilakukan, yang disebut revaluasi dan penurunan nilai.

  • Revaluasi adalah teknik yang digunakan dalam akuntansi dan keuangan dimana nilai tercatat aset (nilai biaya historis dalam buku besar) akan disesuaikan dengan nilai pasar.
  • Aset yang kehilangan nilainya dan perlu dituliskan disebut sebagai aset yang mengalami penurunan nilai.