Gaya Hidup

Termohon dan Tergugat dalam Publik, pengertian, perbedaan

Termohon & Tergugat 

Meski tidak kentara, ada perbedaan antara tergugat dan tergugat; namun demikian, istilah ‘Tergugat’ dan ‘Termohon’ sering digunakan secara bergantian dan terkadang disalahartikan sebagai sinonim. Ini merupakan kesalahan yang wajar mengingat definisi responden dan terdakwa sangat mirip.

Faktanya, perbedaannya sangat halus sehingga banyak dari kita cenderung mengacaukan perbedaan tersebut dan dengan demikian memahaminya sebagai satu hal yang sama. Pada awalnya kami menyadari bahwa Terdakwa biasanya, merupakan istilah yang mengacu pada orang yang dituntut oleh pihak lain, atau dalam kasus pidana, orang yang dituduh melakukan kejahatan.

Lalu bagaimana kita mengidentifikasi Responden? Hal ini memerlukan penjelasan mengenai kedua istilah tersebut, khususnya penggunaannya dalam dunia hukum.

Siapa Tergugat?

Seorang Tergugat biasanya, merupakan istilah yang mengacu pada orang terhadap siapa suatu tindakan diajukan. Dengan kata lain, Tergugat adalah orang yang digugat karena kesalahan atau tuduhan yang dituduhkan.

Seseorang menjadi Tergugat ketika pihak lain memprakarsai atau memulai tindakan pengadilan terhadapnya. Biasanya, Tergugat berusaha membuktikan ketidakbersalahannya dengan menyangkal tuduhan yang diajukan oleh pihak lain, yang biasa disebut Penggugat.

Tergugat biasanya menanggapi pengaduan yang diajukan oleh Penggugat dengan jawaban baik menerima atau menolak tuduhan dalam pengaduan atau mengajukan tuntutan balik terhadap Penggugat. Sebagaimana telah disebutkan di atas, dalam perkara pidana, Terdakwa juga sebagai terdakwa yang berarti orang yang didakwa melakukan tindak pidana tersebut.

Tergugat dapat lebih dari satu orang dan Tergugat dapat berupa orang atau badan hukum seperti korporasi, persekutuan atau bank.

Siapakah Responden?

Seorang Termohon secara informal merujuk pada Tergugat atau lebih tepatnya berada dalam posisi yang mirip dengan Tergugat.

Artinya Termohon, merupakan istilah yang mengacu pada orang yang digugatnya. Namun, ada alasan mengapa istilah ‘Responden’ digunakan.

Padahal, penggunaan istilah ‘Termohon’ sangat penting dan wajib dalam gugatan yang bersangkutan. Bayangkan seorang Termohon sebagai seseorang terhadap siapa banding telah dibuat atau dilembagakan.

Sederhananya, setelah keputusan diberikan dalam kasus pengadilan awal dan pihak yang kalah tidak senang atau puas dengan perintah tersebut, pihak tersebut dapat mengajukan banding atas perintah tersebut ke pengadilan yang lebih tinggi. Dalam hal demikian, orang yang mengajukan banding menjadi pemohon banding dan orang yang diajukan banding menjadi Termohon.

Jadi, Termohon, khususnya dalam hal banding, adalah orang yang memenangkan perkara pertama. Dalam kasus lain, Termohon juga adalah orang yang diajukan permohonan.

Petisi biasanya dilembagakan untuk mendapatkan perintah pengadilan atau surat perintah yang mengharuskan pihak lain atau Termohon, untuk melakukan sesuatu atau berhenti melakukan sesuatu. Dalam hal demikian, orang yang mengajukan petisi biasanya disebut sebagai ‘ pemohon ‘.

Meskipun relatif lebih mudah untuk memahami istilah ‘Termohon’ yang mirip dengan Tergugat, namun tidak sama. Perlu diingat bahwa Termohon dapat berupa Penggugat atau Tergugat dari kasus sebelumnya di pengadilan yang lebih rendah, tergantung siapa yang memenangkan kasus tersebut.

Apa perbedaan antara Termohon dan Tergugat?

  • Tergugat, merupakan istilah yang mengacu pada orang yang pertama kali dituntut oleh pihak lain.
  • Termohon adalah orang yang menanggapi banding atau petisi yang diajukan terhadapnya.
  • Seseorang biasanya menjadi Tergugat pada saat dimulainya tindakan hukum.

    Sebaliknya, seseorang menjadi Termohon ketika pihak yang kalah dari kasus awal mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang lebih rendah.

Gambar Istimewa: Gedung Pengadilan melalui Wikicommons (Domain Publik)