Kimia

Apa kegunaan Titrasi? Prosedur, Titrasi balik

Titrasi adalah metode analisis kimia yang digunakan untuk menentukan jumlah suatu asam atau basa yang terkandung dalam suatu cairan. Titrasi melibatkan penggunaan indicator atau peralatan teknik untuk mengidentifikasi titik pH yang tepat saat asam dan basa bertindak balas.

Jenis Titrasi:

  1. Titrasi asam-basa: Titrasi asam-basa adalah jenis titrasi yang paling umum dan digunakan untuk menentukan jumlah asam atau basa yang terkandung dalam suatu cairan. Metode ini melibatkan penggunaan indicator warna untuk mengidentifikasi titik pH yang tepat.
  2. Titrasi Redoks: Titrasi Redoks adalah jenis titrasi yang digunakan untuk menentukan jumlah senyawa yang dapat bereaksi secara redoks. Metode ini melibatkan penggunaan indicator redoks untuk mengidentifikasi titik pH yang tepat.
  3. Titrasi Kompleksometri: Titrasi Kompleksometri adalah jenis titrasi yang digunakan untuk menentukan jumlah senyawa yang dapat membentuk kompleks dengan ion logam tertentu. Metode ini melibatkan penggunaan indicator kompleksometri untuk mengidentifikasi titik pH yang tepat.

Langkah-langkah Titrasi:

  1. Siapkan cairan yang akan dititrasi dan tentukan volume yang akan digunakan.
  2. Siapkan larutan standar asam atau basa yang akan digunakan untuk titrasi.
  3. Masukkan cairan yang akan dititrasi ke dalam gelas ukur atau erlenmeyer.
  4. Tambahkan beberapa titik larutan standar asam atau basa ke dalam cairan yang akan dititrasi sambil mengaduk perlahan.
  5. Tambahkan indicator saat pH cairan mendekati titik pH yang tepat.
  6. Tambahkan larutan standar asam atau basa sambil mengaduk perlahan hingga titik pH yang tepat tercapai.
  7. Catat volume larutan standar asam atau basa yang digunakan.
  8. Hitung jumlah asam atau basa yang terkandung dalam cairan asal dari volume larutan standar asam atau basa yang digunakan.

Kesimpulan: Titrasi adalah metode analisis kimia yang digunakan untuk menentukan jumlah suatu asam atau basa yang terkandung dalam suatu cairan. Jenis titrasi meliputi titrasi asam-basa, titrasi redoks, dan titrasi kompleksometri. Langkah-langkah titrasi melibatkan penggunaan cairan yang akan dititrasi, larutan standar asam atau basa, indicator, dan peralatan teknik. Hasil titrasi digunakan untuk menentukan jumlah asam atau basa yang terkandung dalam cairan asal.

 

Definisi

Titrasi adalah salah satu metode eksperimental yang digunakan di ruang kelas kimia dan laboratorium praktis, di mana larutan dari konsentrasi yang diketahui dipenuhi untuk mempengaruhi larutan yang tidak diketahui lainnya. Dalam kimia asam-basa, digunakan hanya untuk menentukan nilai pH larutan tertentu.

Sebagian besar waktu, larutan penentu menghasilkan sifat basa, yang berarti memiliki nilai pH yang lebih dari 7. Biasanya, kasusnya berlawanan untuk larutan yang tidak diketahui. Ini adalah asam yang memiliki nilai pH di bawah 7.

Setiap proses titrasi umum berfungsi dengan cara yang pasti. Yaitu, larutan asam ditambahkan ke larutan basa untuk mendapatkan nilai pH netral 7. Sampai larutan mencapai nilai pH 7, penambahan asam berlanjut.

Setelah indikator pH menunjukkan perubahan warna, itulah petunjuk bagi kita untuk mengetahui bahwa larutannya telah mencapai nilai pH yang diinginkan (7). Titrasi asam-basa digunakan untuk menemukan persen kemurnian unsur-unsur kimia, dan umumnya dilakukan dengan larutan senyawa.

Prosedur

Proses titrasi sederhana; peralatan mengandung termos larutan tidak dikenal, yang disebut titrand, sedangkan larutan konsentrasi yang dikenal, disebut titran, dicadangkan dalam buret tepat di atasnya. Buret adalah tabung yang dikalibrasi secara vertikal dan ditangguhkan dengan sumbat tepat di bagian bawahnya.

Buret fungsinya membantu dalam mengatur aliran cairan (titran) ke dalam labu di bawah ini. Dalam titrasi asam-basa, ketika cairan mengalir ke dalam labu, indikator pH (fenolftalein) berubah warna menjadi merah muda. Dalam beberapa kasus lain, warna yang berkembang adalah metil oranye.

Setelah perubahan warna pada indikator diamati, pahami bahwa prosesnya telah berakhir. Volume resultan akan sama dengan titik ekivalen, atau volume titran yang ditambahkan. Akan ada titik dalam percobaan di mana agen kimia dan reaktan akan saling menetralisir.

Ini adalah waktu ketika Anda harus membaca skala pada buret, dan mengukur volume reagen. Setelah konsentrasi reagen diukur, perhitungan mol reaktan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus molaritas:

Molaritas = jumlah mol ÷ volume (L).

Titrasi balik

Kadang-kadang, metode titrasi standar tidak cukup berguna. Reaksinya bisa terlalu lambat antara reaktan dan titran, atau mungkin ada masalah dengan beberapa hasil titik akhir. Dalam kasus seperti itu, teknik titrasi balik berguna. Ada dua pereaksi dalam teknik ini, satu bereaksi dengan zat asli, dan yang lain bereaksi dengan pereaksi pertama. Proses ini digunakan jika titik akhir titrasi balik lebih mudah ditentukan daripada titrasi normal.

Penggunaan

Titrasi bermanfaat untuk banyak kegunaan seperti:

  • Temukan molaritas larutan dengan konsentrasi yang tidak diketahui.
  • Tentukan massa garam asam atau garam basa.
  • Tentukan persentase massa zat terlarut dalam larutan.
  • Tentukan tingkat kemurnian suatu padatan.
  • Tes untuk aktivitas buffering.
  • dll. Hujan asam

Selain itu titrasi terjadi dalam proses berikut:

  1. Nutrisi
  2. Tes Gula Darah
  3. Pengujian Air Akuarium
  4. Anggur
  5. Analisis Air Limbah
  6. Tes Kehamilan

Titrasi tidak hanya digunakan di laboratorium kimia SMA, tetapi digunakan di banyak bidang lain seperti industri sains, dan obat-obatan juga.

Post terkait

Titrasi dan Netralisasi: Pengertian dan Peran Penting dalam Kimia

Perbedaan Titrasi Asam-Basa dan Titrasi Redoks dalam IPA

Related Posts