Olahraga & Kebugaran

Post-Strukturalisme dan Strukturalisme dalam Orang, pengertian, perbedaan

Post-Strukturalisme & Strukturalisme 

Perbedaan antara Post-Strukturalisme dan Strukturalisme mudah dipahami. Strukturalisme dan Post-Strukturalisme merupakan dua gerakan sastra yang berbeda.

Strukturalisme mengusulkan bahwa dunia harus dipahami melalui struktur. Sebagai contoh, mari kita ambil bahasa.

Suatu bahasa harus dipahami sebagai struktur karena kata-kata individu mendapatkan maknanya karena adanya struktur. Kaum strukturalis menekankan gagasan bahwa kebenaran dan realitas harus diidentifikasi di dalam struktur.

Post-Strukturalisme, di sisi lain, mengkritik fondasi strukturalisme ini. Menurut Post-Strukturalisme, tidak ada realitas atau kebenaran; semua elemen tersebut harus dipahami sebagai konstruksi.

Artikel ini mencoba menyoroti perbedaan antara kedua gerakan tersebut melalui pemahaman masing-masing gerakan.

Pengertian Strukturalisme?

Strukturalisme, sebagai perspektif teoretis untuk memahami masyarakat dan dunia pada umumnya, dimulai pada tahun 1960-an di Prancis. Claude Levi-Strauss-lah yang memelopori Strukturalisme.

Hal ini dapat dipahami sebagai pendekatan yang menonjolkan adanya struktur dalam fenomena. Strukturalis seperti Saussure menggunakan bahasa untuk menyoroti keberadaan struktur dalam fenomena yang berbeda.

Menurutnya, bahasa terdiri dari unsur-unsur arbitrer. Elemen-elemen ini tidak memiliki makna individual.

Melalui sistemlah unsur-unsur ini memperoleh makna. Melalui Strukturalisme ini memunculkan konsep bahwa tidak ada realitas yang tersembunyi, tetapi realitas itu harus diidentifikasi di dalam premis-premis struktur.

Oposisi biner, merupakan istilah yang mengacu pada salah satu teori Strukturalisme. Ini menyoroti bahwa konsep-konsep tertentu bertentangan seperti pria dan wanita.

Namun, gagasan strukturalisme melampaui kerangka linguistik dan diterapkan di bidang lain juga. Misalnya, pengaruh Strukturalisme terlihat dalam Antropologi dan juga dalam Psikologi.

Secara khusus, gagasan Foucault, yang menekankan bahwa konsep seperti ‘kegilaan’ memiliki konotasi sosial dan juga Jacques Lacan, yang menyatakan bahwa alam bawah sadar merupakan replika dari suatu sistem, menekankan keakuratan dan validitas Strukturalisme.

Pengertian Post-Strukturalisme?

Post-Strukturalisme dapat dipahami sebagai kritik terhadap Strukturalisme. Berbeda dengan Strukturalisme yang mengusung gagasan adanya struktur, Post-Strukturalis menolaknya.

Mereka percaya bahwa untuk memahami sesuatu, perlu dipelajari tidak hanya subjek itu sendiri, tetapi juga sistem pengetahuannya, karena dapat disalahartikan. Fondasi untuk ini diletakkan oleh ide-ide Ferdinand de Saussure, Claude Levi-Strauss, dan Jacques Derrida.

Post-Strukturalisme diyakini sebagai sejarah sedangkan Strukturalisme diyakini bersifat deskriptif. Ini karena Post-Strukturalisme terlibat dalam analisis sejarah untuk memahami konsep.

Misalnya, interpretasi konsep di masa lalu bisa sangat berbeda dengan masa kini. Post-Strukturalis memperhatikan perubahan ini.

Apa perbedaan antara Post-Strukturalisme dan Strukturalisme?

  • Strukturalisme menekankan adanya struktur dalam memahami berbagai fenomena.
  • Post Strukturalisme dapat dipahami sebagai kritik terhadap Strukturalisme.
  • Post-Strukturalisme diyakini bersifat historis sedangkan Strukturalisme diyakini bersifat deskriptif.

Gambar milik:

  1. Struktur Linguistik melalui Wikicommons (Domain Publik)
  2. Pragmatisme, Teori Kritis dan Post-strukturalisme oleh Doug Belshaw (CC BY 2.0)