Olahraga & Kebugaran

Teori Beralas dan Fenomenologi dalam Pendidikan, pengertian, perbedaan

Teori Beralas & Fenomenologi 

Teori Beralas dan Fenomenologi merupakan dua metodologi yang digunakan dalam ilmu sosial, di mana beberapa perbedaan dapat diidentifikasi. Teori grounded dan fenomenologi keduanya merupakan metodologi yang digunakan dalam ilmu sosial.

Grounded theory secara khusus, merupakan istilah yang mengacu pada metodologi yang digunakan oleh banyak peneliti. Fenomenologi, di sisi lain, bukan hanya metodologi tetapi juga filosofi yang memperhatikan realitas subyektif orang dan interpretasinya.

Melalui artikel ini mari kita periksa perbedaan antara Teori Beralas dan Fenomenologi.

Pengertian Teori Beralas?

Grounded theory, merupakan istilah yang mengacu pada metodologi yang dikembangkan oleh Barney Glaser dan Anslem Strauss . Keistimewaan teori ini adalah teori muncul dari dalam data.

Dalam banyak metodologi penelitian, peneliti menciptakan masalah penelitian dan menyelidiki dengan kerangka teori yang berlaku. Namun, dalam grounded theory, tidak demikian.

Peneliti memasuki lapangan dengan pikiran terbuka dan membiarkan data membimbingnya. Setelah data dikumpulkan, dia mengidentifikasi pola dalam data.

Seorang peneliti perlu mengembangkan kepekaan teoritis untuk memahami variabel, hubungan dalam data. Setelah ini telah diidentifikasi, peneliti dapat membuat kode, konsep, dan kategori.

Fondasi teori-teori baru terletak pada kategori-kategori ini. Pengambilan sampel dalam grounded theory sedikit berbeda dengan metode konvensional.

Tidak seperti kebanyakan kasus di mana peneliti memiliki sampel tertentu, dalam grounded theory, hal ini tidak terjadi. Peneliti mulai dengan satu sampel di mana ia mencoba untuk mengumpulkan informasi.

Begitu dia menyadari bahwa dia telah mengumpulkan semua data, dan tidak ada data baru dalam sampel, dia beralih ke sampel baru. Kesadaran bahwa tidak ada data baru ini disebut sebagai kejenuhan teoretis.

Dalam grounded theory, pengkodean memainkan peran penting. Pertama, peneliti terlibat dalam open coding.

Pada tahap ini, ia hanya mengidentifikasi berbagai data dan mencoba memahaminya. Kemudian dia melanjutkan pengkodean aksial.

Pada tahap ini, peneliti mencoba menghubungkan kode satu sama lain. Dia bahkan dapat mencoba menemukan hubungan.

Akhirnya, dia terlibat dalam pengkodean selektif. Pada titik ini, peneliti memiliki pemahaman yang mendalam tentang data.

Ia mencoba untuk menghubungkan semua data ke elemen atau fenomena inti sehingga data tersebut dapat menghubungkan sebuah cerita. Sebelum menulis laporan akhir tentang temuan, peneliti membuat memo teoretis yang memungkinkannya mencatat informasi penting.

Pengertian Fenomenologi?

Fenomenologi dapat dipandang sebagai metodologi penelitian serta filsafat. Sama seperti grounded theory, fenomenologi mampu mempengaruhi sejumlah ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi, dll.

Hal ini dikembangkan oleh Alfred Schutz , Peter Burger , dan Luckmann . Melalui fenomenologi, Schutz mengemukakan bahwa makna diproduksi dan juga dipertahankan oleh individu-individu dalam masyarakat.

Dia juga percaya bahwa realitas sehari-hari yang diterima begitu saja harus dianalisis. Menurut Schutz, manusia tidak memahami dunia di sekitarnya secara objektif.

Dunia terdiri dari objek dan hubungan yang bermakna. Memahami realitas dunia ini, kemudian,, merupakan istilah yang mengacu pada memahami makna struktur yang melaluinya orang mengalami dunia.

Oleh karena itu, fenomenologi berfokus pada pemahaman makna subyektif yang dialokasikan orang ke dunia.

Apa Perbedaan Antara Teori Beralas dan Fenomenologi?

Definisi Teori Beralas dan Fenomenologi:

Teori Beralas: Teori Beralas, merupakan istilah yang mengacu pada metodologi penelitian kualitatif di mana teori muncul dari dalam data. Fenomenologi: Fenomenologi adalah filsafat serta metodologi yang digunakan untuk memahami pengalaman subjektif manusia.

Karakteristik Teori Beralas dan Fenomenologi:

Penggunaan:

Teori Beralas: Teori Beralas digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut. Fenomenologi: Fenomenologi digunakan untuk memahami pengalaman hidup.

Pendekatan Penelitian:

Teori Beralas: Teori Beralas adalah pendekatan penelitian kualitatif. Fenomenologi: Fenomenologi juga merupakan pendekatan penelitian kualitatif.

Metode:

Teori Beralas: Teori Beralas dapat menggunakan berbagai metode untuk pengumpulan data. Fenomenologi: Fenomenologi kebanyakan menggunakan wawancara.

Kesopanan Gambar:

1.”Glasr75” oleh Thulesius di en.wikipedia – Ditransfer dari en.wikipedia oleh Ronhjones.

[Domain Publik] melalui Wikimedia Commons

  1. Alfred Schutz [Domain Publik] melalui Wikimedia Commons