Apa itu Etiopia?

Etiopisme adalah gerakan yang lahir dari kebutuhan untuk menekan kebebasan politik dan agama dengan visi yang lebih luas untuk memulihkan martabat Afrika dan menanamkan rasa patriotisme di Afrika. Itu berasal dari era kolonial cararn dan terjadi di negara-negara sub-Sahara. Gerakan itu adalah saluran yang digunakan oleh anggota negara-negara sub-Sahara untuk mendukung perlakuan yang lebih baik dari penguasa kolonial mereka. Gerakan itu adalah cara yang digunakan orang Afrika untuk mengungkapkan keluhan dan frustrasi mereka tentang bagaimana mereka diperlakukan; khususnya untuk melawan segala bentuk segregasi oleh penguasa kolonial.

Kronologi

Etiopisme sebagai sebuah gerakan dimulai pada awal tahun 1880-an dengan kekuatan utama di belakangnya, para pekerja Afrika Selatan yang melakukan pekerjaan misionaris. Mereka berkumpul dan dengan suara bulat mulai membentuk gereja-gereja independen yang terdiri dari anggota Afrika. Di antara pelopor penggunaan istilah itu adalah Mangena Mokone yang membentuk gereja Ethiopia pada tahun 1892. Perintis lainnya adalah orang-orang seperti Edward Wilmot Blyden dan Joseph Ephraim yang bersemangat tentang budaya dan ideologi Afrika. Gerakan ini dibenarkan oleh fakta bahwa kata Etiopia dapat ditelusuri dalam Alkitab di mana ia disebut Kush atau Kush. Awal gerakan memicu perkembangan serupa di kawasan dengan perkembangan paralel di daerah seperti Nigeria dan Kamerun. Di Nigeria,

Evolusi gerakan ini telah melihat kegiatan politik menjadi partai politik dan serikat pekerja dengan masing-masing organisasi yang memiliki anggotanya sendiri dan prinsip panduannya sendiri untuk memandu bisnis mereka. Ini terjadi sekitar tahun 1920. Belakangan, gerakan tersebut menyusut dan sekarang dikaitkan dengan bagian dari gerakan keagamaan independen seperti gereja Zionis. Lambat laun, nama Ethiopianisme menjadi semakin lemah hingga sekitar tahun 1970-an, istilah itu jarang digunakan di luar Afrika bagian selatan.

Arti

Gerakan itu, seperti yang awalnya dirasakan oleh pemiliknya, telah mencapai tujuannya untuk sebagian besar. Dia melihat bahwa orang Afrika dibebaskan dari perlakuan kasar para pemimpin kolonial dan memastikan bahwa isu-isu terbelakang seperti segregasi rasial punah. Gerakan ini memainkan peran kunci dalam membantu pemberontakan Zulu menjadi sukses besar pada tahun 1906 di bawah kepemimpinan John Chilembwe. Gerakan ini juga melihat bahwa orang Afrika sekarang dapat mengambil posisi kepemimpinan terutama di gereja-gereja, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang berpengaruh. Gerakan tersebut meyakinkan bahwa slogan “Africa for the Africans” akan berlangsung dengan inklusivitas penuh; agama, politik dan sosial yang didirikan di era kolonial.