Iman kepada Allah: Memahami Iman kepada Tuhan,Kelebihan Orang Percaya

Sebagai manusia beriman yang hidup di muka bumi, tentunya sudah menjadi sebuah keniscayaan hidup jika dalam kesehariannya harus memiliki pegangan hidup. Sehingga dalam menjalani hidupnya tetap tegar dan tidak mudah terperosok dalam jurang kegelapan.

Hal ini tentunya menjadi poin penting tersendiri yang harus diperhatikan oleh semua manusia. Karena yang namanya menjalani proses kehidupan di muka bumi ini harus memiliki pegangan hidup yang kokoh dan kokoh, dibarengi dengan landasan dan prinsip yang dapat membahagiakan umat manusia di dunia dan akhirat.

Di antara pegangan manusia yang paling penting adalah iman kepada Tuhan. Artinya manusia percaya bahwa Tuhan harus dipercaya. Nah, berikut ini penulis akan menjelaskan sedikit tentang apa itu iman kepada Tuhan.

Isi ll

Memahami Iman kepada Tuhan

Iman menurut bahasa berarti kepercayaan. Adapun pengertian dari istilah tersebut berarti percaya dengan sepenuh hati dan diucapkan secara lisan dan diamalkan atau diamalkan melalui perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan keyakinan ini Rasulullah (saw) memberikan penjelasan sebagai berikut:

الا. «أَنْ اللَّهِ لاَئِكَتِهِ لِهِ الْيَوْمِ الآخِرِ لْ

Arti:

“Iman adalah kamu beriman kepada Allah, dan kepada malaikat-malaikat-Nya, juga kepada Kitab-Kitab-Nya, juga kepada para Rasul-Nya, juga kepada Hari Akhir (Kiamat), dan beriman kepada Qadar-Nya baik buruk maupun baik” (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar )

Iman kepada Tuhan ini memiliki makna yang sangat dalam. Selain beriman kepada hati Tuhan, dan diungkapkan melalui perkataan, iman ini juga dilakukan dengan mengamalkan segala sesuatu yang memang tujuannya untuk Allah Ta’ala.

Iman kepada Tuhan ini bukanlah sesuatu yang mudah karena yang disebut iman di sini adalah mempercayai sesuatu yang aneh. Membuktikan juga tidak sama dengan membuktikan sesuatu yang tampak di sekitar kita. Adanya sesuatu yang ada di sekitar kita tentunya dapat kita rasakan dan lihat melalui panca indera kita.

Dari sini membuktikan keberadaan Tuhan adalah dengan hati nurani manusia itu sendiri. Misalnya dengan melihat dan mengagumi ciptaan Tuhan di alam semesta ini seperti; Matahari, bulan, bintang, dan bumi yang luas yang menjadi tempat hidup umat manusia.

Seperti benda-benda yang ada di sekitar kita, seperti mobil, motor, meja, kursi dan lain-lain. Semua pasti pernah membuatnya, dan yang membuat semuanya itu adalah kemanusiaan itu sendiri.

Untuk itu keberadaan alam semesta ini yang memiliki beragam kandungan tentunya ada juga yang menciptakannya. Yaitu Allah SWT. Dari sini juga manusia juga harus mengetahui dan memahami serta meyakini bahwa Allah adalah Dzat Sang Pencipta, Dzat Yang Maha Kuasa, Dzat yang Mengatur Segalanya.

Berikut ini adalah salah satu ayat Al-Qur’an yang memerintahkan seluruh umat manusia untuk tetap beriman kepada Allah SWT.

permainan

Arti:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya dan kitab yang diturunkan Allah sebelumnya. Barang siapa yang mengingkari Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari sesudahnya, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (QS. An-Nisa’ (4): 136 )

Perhatikan Juga : MEMAHAMI SEJARAH TRADISI DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA

Kelebihan Orang Percaya

Dari ayat di atas, jelaslah bahwa siapa saja yang tidak beriman kepada Allah adalah orang yang benar-benar sesat. Dari sini juga dijelaskan bahwa orang yang beriman kepada Tuhan pasti akan mendapatkan berbagai manfaat baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu, sebagai manusia kita selalu diajak untuk berbenah dan berpegang teguh pada urusan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan bekal iman, manusia bisa hidup tentram di dunia dan akhirat.

Selain beriman kepada Allah juga bisa menjadi pacuan bagi kehidupan kita sehari-hari, agar kita bisa menjaga diri agar tetap taat, taat dalam menjalankan perintah-Nya dan berusaha untuk selalu menjauhi larangan-Nya. Dan dengan demikian dapat menjadikan salah satu faktor ketenangan dalam diri dan hati kita. Sebagaimana dinyatakan dalam QS. Ar-Ra’d (13): 28 berikut ini:

لَّذِينَ امَنُواْ لُوبُهُم للَّهِۗ لَا للَّهِ لۡقُُُ

Arti:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”

Selain itu, dalam ayat lain Allah juga menjelaskan bahwa akan menolong orang-orang yang beriman baik di akhirat maupun di akhirat, seperti dalam QS. Al-Mu’min (40): 51.

ا لَنَنصُرُ لَنَا لَّذِينَ امَنُواْ لۡحَيَوٰةِ لدُّنۡيَا لَََََََُٰٰۡۡۡۡ

Arti:

“Sesungguhnya kita membantu rasul-rasul kita dan orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari para saksi (hari kiamat)”

Dari sedikit penjelasan diatas semoga kita sebagai manusia bisa belajar dan bisa introspeksi diri, sehingga bisa meningkatkan kualitas keimanan diri sendiri dan bisa membantu dan mengajak teman-teman yang lain untuk sama-sama meningkatkan keimanan kepada Tuhan. Karena hanya Dialah Yang Mengetahui Segalanya…

اللَّهُ الأَرْضَ السَّمَاوَاتِ لُ ا الْمَلِكُ لُكُ الَََْضََََُِ.

Arti:

“Allah menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan ‘tangan kanan’-Nya, lalu berkata:” Akulah rajanya. Di mana raja-raja di bumi? ” (HR.Bukhori)