Jadi, mengapa Anda membutuhkan Integritas dan Kejujuran Hati?

Kita telah merangkum sejumlah poin penting yang menjadi alasan sahih mengapa integritas dan kejujuran hati sangat perlu dimiliki oleh setiap orang. Alasan berikut diambil dari sudut pandang para pemimpin berdasarkan pengusaha situs web. Mari kita simak penjelasan berikut.

Integritas dalam Dunia Kerja dan Bisnis adalah Kata Utama dalam Kamus Sukses.

Tidak ada kesuksesan yang dicapai tanpa integritas, dan tidak ada integritas yang tidak akan membawa kita menuju kesuksesan. Integritas dan kesuksesan adalah dua kata yang saling bergantung. Dengan kata lain, kita tidak bisa hanya memiliki salah satunya.

Para pemimpin di setiap perusahaan juga berpikiran sama. Setiap kali seorang pemimpin mengadakan sesi perencanaan strategis, nilai pertama yang selalu ditekankan oleh semua pemimpin adalah INTEGRITAS. Integritas yang tinggi akan membentuk kita menjadi pribadi yang tulus dan penuh kejujuran hati.

Para pemimpin mengetahui dan sangat yakin bahwa kejujuran dan integritas adalah dasar dari kepemimpinan . Jadi jika seorang pegawai tidak memiliki dua kriteria tersebut, sudah pasti mereka juga tidak bisa menjadi seorang pemimpin.

Para pemimpin hebat tidak pernah mau berkompromi dengan kejujuran dan integritas.

Kompromi? Itu memang hal yang baik untuk mencapai kesepakatan yang adil. Namun, para pemimpin tidak akan pernah membiarkan integritas dan kejujuran dikompromikan. Saat curang, tetap curang.

Bagi para pemimpin yang sukses, mereka mencerminkan kisah hidup dan pengalaman mereka dengan kesuksesan yang telah mereka capai hari ini. Ada banyak godaan yang datang silih berganti sehingga bisa meraih kesuksesan dengan kecepatan kilat. Namun, para pemimpin sukses tersebut adalah orang-orang yang ‘menolak’ atau menolak kecurangan, sehingga bisa mencapai tingkat kesuksesan seperti sekarang ini.

Sama halnya dengan saat ini, era digital memudahkan kita untuk melakukan penipuan di dunia kerja, namun para pemimpin yang sukses sangat menginginkan karyawannya tidak melakukan hal yang sama. Itulah sebabnya integritas dan kejujuran tidak dapat dikompromikan sama sekali.

Integritas berarti melakukan hal yang benar karena hal yang benar telah dilakukan.

Pemimpin percaya bahwa kebenaran dan kejujuran harus ditegakkan. Mereka tidak peduli walaupun harus menjadi pemimpin yang tidak disukai atau tidak dikenal di kalangan karyawannya, karena bagi mereka kebenaran adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi. Ini juga harapan mereka untuk karyawan. Mereka ingin karyawannya selalu berkata dan berperilaku jujur, serta menjaga integritasnya. Meskipun karyawan tersebut tidak atau tidak dikenal oleh pimpinan.

Integritas dan kejujuran hati diterapkan bukan untuk mencari popularitas, tetapi keduanya memang diperlukan.

Integritas dan kejujuran hati perlu diterapkan dalam ‘Memberi’ dan ‘Menepati Janji’.

Apakah rekan pembaca pernah kesal dengan seseorang yang tidak menepati janjinya? Jika iya, tentu sangat menjengkelkan bukan? Pemimpin sangat percaya bahwa integritas dan kejujuran adalah dua hal yang sangat penting dalam membuat janji dan memenuhinya. Ketika kita membuat janji dengan seseorang, kita akan sangat berhati-hati dalam menentukan jadwal. Kita tidak akan mudah membuat janji, meskipun kita sendiri tidak yakin bisa memenuhinya atau tidak.

Ketika kita yakin janji akan terpenuhi, kita juga akan menindaklanjuti janji itu tanpa gagal dan tanpa mengecewakan pihak mana pun. Namun jika memang ada kendala yang tidak bisa dihindari, maka kita tidak bisa memenuhi janji itu. Solusinya adalah jujur ​​atau jujur ​​kepada yang bersangkutan. Bersikap lugas akan menjadikan kita seseorang yang cocok menjadi pemimpin yang efektif.

Sudah cukup jelas, bagaimana hubungan antara integritas dan kejujuran hati?

Pemimpin dengan Integritas Tinggi tidak akan Takut Menyebarkan Kebenaran.

Singkatnya, pemimpin yang memiliki integritas tinggi tidak akan pernah takut untuk menyebarkan atau mengatakan yang sebenarnya. Prinsip yang selalu mereka pegang teguh adalah “Kita akan melihat dunia apa adanya, bukan seperti yang kita inginkan”.

Jika kenyataan berkata “A”, maka katakan dengan jujur! Dan jangan mengubah “A” menjadi “B” atau “C”. Kejujuran memang seringkali menyakitkan, tapi setidaknya tidak merugikan kita di kemudian hari.

Pemimpin harus berani untuk mengatakan kebenaran, tetapi mereka juga harus terbuka dan mengakui kesalahan jika mereka melakukan kesalahan. Masalahnya, masih banyak pemimpin yang tidak berani mengakui kesalahannya. Secara tidak langsung, mereka tidak memiliki integritas dan kejujuran hati. Jadi, bagaimana kita bisa berharap memiliki karyawan dengan integritas tinggi, jika kita tidak mau mengakui kesalahan yang dibuat?

Karena itulah di awal artikel kita menjelaskan bahwa integritas dan kejujuran hati penting untuk diterapkan oleh siapa saja dan di mana saja.

Integritas dan kejujuran hati adalah tanda kepemimpinan sejati

Kedua kriteria ini sangat penting, karena pemimpin sejati harus memiliki kedua karakteristik tersebut, tanpa terkecuali. Mereka tahu dan menyadari bahwa kesuksesan harus dicari dan tidak ada cara instan untuk mencapainya. Jadi, mereka tidak pernah menipu apa pun. Selain itu, tidak boleh ada pengecualian untuk kejujuran dan integritas, karena integritas adalah keadaan pikiran dan bukan situasional.