Apa Itu Filsafat Politik Dalam Ilmu Politik Dengan Contohnya: KARAKTERISTIK FILSAFAT POLITIK

Filsafat politik adalah cabang filsafat yang berusaha memahami hakikat kehidupan politik manusia, yang memberikan arahan tentang bagaimana berpolitik yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi semua. adalah pemahaman tentang fakta-fakta yang diperoleh secara logis, kritis, rasional, dan sistematis. Realitas berarti segala sesuatu yang ada, mulai dari jiwa manusia, politik, ekonomi, budaya, dan kesadaran.

filsafat ingin menemukan ide dan prinsip yang memungkinkan keberadaan masyarakat, atau komunitas, dalam segala bentuknya. Ini disebut pendekatan deskriptif dalam filsafat politik. Pendekatan ini akan berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ekonomi, politik, hukum dan ilmu budaya. Namun, filsafat politik tidak hanya deskriptif, tetapi normatif: ia menawarkan prinsip-prinsip yang memungkinkan masyarakat untuk mencapai perdamaian, keadilan dan kemakmuran bersama.

Dua prinsip penting dalam filsafat politik adalah keadilan dan kesetaraan. Ada berbagai pengertian tentang konsep keadilan dan persamaan. Filsafat politik ingin menggali dan mengembangkan berbagai makna tersebut, dan melihat kemungkinan penerapannya dalam berbagai keadaan. Kedua asas ini menjadi nyata, ketika ia menjadi asas utama di berbagai lembaga publik yang mengatur situasi politik suatu masyarakat.

Filsuf Politik utama:

Pada hari-hari awal, filsafat politik adalah cabang filsafat, dipraktekkan oleh para filsuf (Plato, Aristoteles) sebelum mengkhususkan diri di era cararn (Machiavelli, Montesquieu, Rawls,…). ):

– Plato : Plato adalah filosof politik pertama. Hampir semua dialognya berdimensi politik. Ini termasuk Republic dan Laws sebagai buku referensi politik di Plato.

– Aristoteles : Politik adalah jantung dari pemikiran Aristoteles. Kebijakan dan Etika menempatkan politik di jantung masyarakat. Aristoteles menugaskan pada politik peran membuat warga negara bahagia.

– Saint-Tomas : Tuhan memasuki politik dengan Thomas Aquinas. Dia membela rezim teokratis, monarki hak ilahi. Jumlah melawan bangsa-bangsa lain mengungkapkan sebagian besar tesis politik Thomisme.

– Machiavelli : Prince of Machiavelli merupakan kontribusi besar untuk filsafat politik. Modernitas politik ditemukan oleh Machiavelli dalam arti ia memisahkan Tuhan dari politik, dan memperkenalkan realisme.

– Hobbes : Ini filsuf Inggris menemukan konsep kedaulatan di dalam Leviathan . Dia juga mengkonseptualisasikan kontrak sosial, kesepakatan antara anggota untuk menyerahkan sebagian dari keinginan mereka, sebagai imbalan atas keamanan mereka.

KARAKTERISTIK FILSAFAT POLITIK

Filsafat politik memiliki ciri-ciri. Salah satu yang utama adalah kajian filsafat politik sebagai cabang filsafat praktis, yang erat kaitannya dengan etika atau filsafat moral.

Filsafat politik berbeda dari etika: etika berkaitan dengan dimensi moral pribadi, seperti bagaimana seseorang harus hidup, nilai atau cita-cita ideal apa yang harus dipegang dan aturan hidup apa yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, sebagai cabang filsafat praktis, filsafat politik berkaitan dengan sisi sosial atau aspek etika atau lebih tepatnya berkaitan dengan persoalan bagaimana seharusnya penataan dan pengorganisasian kehidupan masyarakat.

Pengetahuan normatif , yaitu bahwa filsafat politik berusaha membentuk norma (aturan atau standar ideal), yang dapat dibedakan dari pengetahuan deskriptif , yaitu berusaha menggambarkan bagaimana sesuatu itu apa adanya (Wolf, 2006: 2). Kajian normatif mencari tahu bagaimana seharusnya sesuatu itu: apa yang benar, adil dan benar secara moral, sedangkan kajian politik deskriptif dilakukan oleh para ilmuwan politik, sosiolog, dan sejarawan.

Kesimpulan

Jadi, dari penjelasan di atas kita menyimpulkan bahwa filsafat politik adalah upaya untuk meneliti misi peraturan berbagai sektor / sendi / bidang dalam kehidupan sosial dalam suatu Negara. Filsafat adalah disiplin yang bidang studi adalah semua konsep politik dan interaksi mereka. Kita dapat melihat bahwa ada dua jenis konsep yang berbeda: konsep moral yang jelas (keadilan, kebebasan, kesetaraan, hak) yang sebenarnya merupakan konsep toksikologi.