Lalu, apa saja mindset yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha kaya?

Kesan glamour yang melekat pada diri para pengusaha atau pebisnis masih melekat di masyarakat kita saat ini. Profesi pengusaha dikenal sebagai salah satu profesi yang hebat dan luar biasa. Bagaimana bisa? Mereka adalah orang-orang yang gajinya banyak, punya modal, mencari investor, punya banyak klien dan partner bisnis, punya banyak pengalaman dan tidak terkendala jam kantor.

Itulah beberapa gambaran glamor yang sering dibayangkan banyak orang bagi para pengusaha. Sayangnya, tidak banyak orang yang mau memahami bahwa memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan seperti, menyiapkan modal yang cukup, memiliki ide yang matang, mencari mitra bisnis, bahkan yang paling penting dan terpenting dari semuanya adalah memiliki MINDSET yang kuat.

Ya! Pola pikir yang baik dan positif memang akan membantu kita untuk mencapai kesuksesan. Namun, untuk menjadi pengusaha sukses atau bisa dibilang “pengusaha kaya”, pola pikir yang baik dan positif saja tidak akan cukup. Pengusaha membutuhkan pola pikir yang matang dan mental yang kuat seperti baja.

Pada artikel ini, kita akan membahas 5 pola pikir untuk menjadi pengusaha kaya yang sukses . Dalam website wirausahawan tersebut, dipastikan bahwa setiap individu yang dapat menerapkan lima pola pikir di bawah ini, dapat dipastikan jalan kesuksesannya dalam berwirausaha akan lebih mudah. Langsung saja kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. Menghilangkan Rasa Malu atau Prestise.

Perasaan malu itu baik. Misalnya malu karena datang terlambat, malu karena tidak membayar utang, malu karena mencuri, malu karena berbohong, malu karena tidak memberikan hasil kerja yang terbaik, dan lain sebagainya. Namun, rasa malu yang berlebihan dan tidak tepat pada tempatnya hanya akan menghambat perkembangan diri kita.

“Jika kita merasa sedikit malu, kapan kita bisa berhasil?”

Para pengusaha dan pebisnis yang berhasil meraih kesuksesan dan kekayaan, mereka adalah orang-orang yang tidak terpandang, tidak malu dan tidak peduli dengan cemoohan orang lain. Mari kita bertanya kepada pembaca kita sekarang, “Apa yang membuat sesama pembaca merasa malu dan bangga?”

Kemungkinan besar jawabannya adalah “jika saya menjual, apa yang akan dikatakan orang?” atau “bisnis saya masih terlalu kecil, apa yang akan dikatakan orang lain nanti?” Pola pikir seperti ini hanya akan menahan kita. Padahal, sebagai pengusaha kita tidak perlu malu untuk mempromosikan diri kepada calon mitra bisnis dan calon klien. Kita juga tidak malu untuk mempromosikan produk dan layanan yang kita buat.

Semua berawal dari keberanian dan mengesampingkan rasa malu . Oleh karena itu, bagi rekan-rekan Career Advice yang ingin menjadi pengusaha kaya raya dan sukses, mulai sekarang kita hilangkan rasa malu dan gengsi.

2. Miliki Semangat Berkobar.

Pola pikir kedua yang harus dimiliki pengusaha adalah terus semangat dan pantang menyerah . Ketika kita memutuskan untuk menjadi pengusaha, kita bukan lagi tanggung jawab bos atau manajer kita. Namun, kita memiliki tanggung jawab untuk diri kita sendiri. Padahal, jika nanti bisnis kita berhasil merekrut banyak karyawan, kita yang akan bertanggung jawab atas mereka.

Logikanya, semakin tinggi tanggung jawab yang kita miliki, maka rasa semangat dalam diri kita harus semakin meningkat. Mengapa? Karena tanggung jawab yang besar akan menghadirkan masalah dan tantangan yang terlalu besar. Jika kita tidak memiliki semangat yang tinggi, kita tidak akan berani menghadapi masalah.

Hanya sedikit masalah yang datang, kita sudah ingin menyerah dan putus asa menjadi seorang pengusaha. Pengusaha kaya yang telah mencapai kesuksesannya seperti sekarang ini tidak hanya pemberani dan tidak penakut, tetapi juga selalu memiliki rasa semangat yang tidak pernah padam.

3. Berani Meninggalkan Status sebagai “Karyawan”.

Sekarang kita mulai memasuki pola pikir yang lebih tinggi untuk menjadi pengusaha kaya dan sukses. Rasa malu dan gengsi telah berhasil disingkirkan, semangat dan motivasi tertanam dengan baik di dalam diri, kini saatnya kita berani mengundurkan diri sebagai karyawan di kantor.

Keberanian dan rasa semangat saja tidak akan cukup untuk menjadi seorang entrepreneur, dibutuhkan keberanian lain untuk menuju kesana. Kita harus berani dan siap untuk tidak menerima gaji bulanan lagi, tidak akan ada lagi jaminan kesehatan dari kantor, bonus yang biasa diberikan dari bos juga akan hilang, rapat kerja dengan hidangan lezat juga tidak ada lagi, dan lain sebagainya.

Ucapkan selamat tinggal pada jam kerja “9-5”! Tanpa pola pikir ketiga ini, impian kita untuk menjadi pengusaha kaya dan sukses tidak akan pernah terwujud. Eits! Tapi kita jangan merasa senang dulu ya. Meninggalkan rutinitas kerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore bukan berarti kita akan menjadi lebih tenang dan bisa bersantai sambil menjadi wirausaha.

Justru sebaliknya, karena menjadi pengusaha sukses tidak bisa diraih dalam waktu sehari semalam. Mungkin kita akan bekerja lebih dari 10 jam/hari, atau bahkan lebih dari itu. Melepaskan status sebagai “karyawan” berarti bersedia memberikan lebih banyak usaha dan pengorbanan untuk bisnis yang kita dirikan dari awal.

Sudah siapkah rekan-rekan pembaca dengan tiga pola pikir ini? Jika sudah siap, maka kita bisa beralih ke pola pikir selanjutnya.

4. Tidak Malu Berbicara Tentang Topik “Uang”.

Setelah memiliki ketiga pola pikir sebelumnya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melatih pola pikir kita bahwa “uang tidak selalu menjadi topik yang sensitif”. Memutuskan untuk menjadi pengusaha dan pebisnis berarti kita bisa membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan “uang”. Banyak orang yang sangat menghindari topik ini, karena takut hubungannya dengan orang lain akan hancur hanya karena masalah uang.

Namun perlu kita ingat kembali bahwa menjadi wirausaha dan mendirikan usaha berarti mencari untung atau untung. Kita tidak hanya berusaha membantu memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan kita, tetapi kita juga mencari uang dan keuntungan!

Mulai sekarang, kita harus berani meminta keterlambatan pembayaran dari klien atau mitra bisnis kita, kita harus berani menetapkan harga yang sesuai dengan standar kualitas produk dan layanan kita, kita harus berani berbicara tentang investasi di depan potensi. investor, kita harus bisa menggunakan uang dengan bijak, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan uang.

Jika kita masih tidak mampu atau merasa selalu takut untuk berbicara atau berurusan dengan “uang”, maka kemungkinan besar bisnis kita tidak akan berjalan dengan baik.

5. Saya Ingin Terus Belajar Menjadi Lebih Baik.

Pola pikir kelima adalah ingin terus belajar untuk pengembangan diri. Seperti yang kita ketahui bahwa hidup selalu menawarkan perubahan, perubahan dan perubahan. Jika kita memiliki pola pikir yang sempit dan tidak mau belajar beradaptasi dengan perubahan yang ada, maka bisnis kita akan hancur. Sudah banyak contoh yang membuktikan bahwa seorang wirausaha tidak boleh berhenti belajar dan harus selalu berpikir kreatif, dan inovatif. Tujuannya agar kita bisa terus berprestasi dan berteman dengan segala perubahan yang ada.