LINGKUP PERTANIAN DI INDIA

Di India, tekanan populasi meningkat sementara areal yang ditanami bersifat statis (seperti yang ditunjukkan pada statistik pemanfaatan lahan yang diberikan di bawah) atau bahkan menyusut, yang menuntut intensifikasi kegiatan tanam dan kegiatan terkait dalam dua dimensi yaitu dimensi waktu dan ruang. India diberkahi dengan iklim tropis dengan energi matahari yang melimpah sepanjang tahun, yang mendukung penanaman tanaman sepanjang tahun. Ada ruang lingkup yang luas untuk meningkatkan potensi irigasi melalui proyek sungai dan proyek irigasi kecil. Selain hal di atas, India diberkati dengan ketersediaan tenaga kerja yang lebih banyak. Karena pertanian merupakan sektor primer, maka sektor-sektor lain bergantung pada pertanian.

Luas wilayah geografis : 328,848 juta ha. Total area pelaporan : 304.300 juta ha. Areal budidaya : 143.000 juta ha. Total luas tanam : 179,750 juta ha. Luas tanam lebih dari satu kali : 36,750 juta ha. Area tidak tersedia untuk budidaya : 161,300 juta ha. Area di bawah hutan : 66.400 juta ha.

Di India, alokasi besar telah dilakukan dalam setiap rencana lima tahun untuk pertanian. Dalam rencana lima tahun ke-8, hampir 23% dari alokasi anggaran nasional digunakan untuk pertanian dan industri rumahan berbasis agro yang terkait dijalankan dalam skala kecil. Lebih dari 60% penduduk India (60 juta/1,05 miliar) bergantung atau terlibat dalam pertanian dan kegiatan yang terkait. Hampir 40% dari produk nasional bersih berasal dari sektor pertanian. Sekitar 35% lapangan kerja dihasilkan dari pertanian, dimana 75% di antaranya ditemukan di daerah pedesaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di India, produksi biji-bijian pangan meningkat hampir empat kali lipat dari sekitar 50 juta ton pada saat kemerdekaan menjadi lebih dari 220 juta ton pada tahun 2005 melalui revolusi hijau. Meskipun terdapat variasi dalam kinerja masing-masing tanaman dan wilayah, total produksi biji-bijian pangan mempertahankan pertumbuhan sebesar 2,7% per tahun, yang tetap berada di depan pertumbuhan populasi sekitar 2,2% per tahun. Melalui revolusi putih, produksi susu meningkat dari 17 juta ton pada saat kemerdekaan menjadi 69 juta ton (1997-98). Melalui revolusi biru, produksi ikan meningkat dari 0,75 juta ton menjadi hampir 5,0 juta ton selama lima dekade terakhir.

Melalui revolusi kuning, produksi benih minyak meningkat 5 kali lipat (dari 5 juta ton menjadi 25 juta ton) sejak kemerdekaan. Demikian pula produksi telur meningkat dari 2 miliar saat merdeka menjadi 28 miliar, produksi tebu dari 57 juta ton menjadi 276 juta ton, produksi kapas dari 3 juta bal menjadi 14 juta bal yang menunjukkan tanda kemajuan kita.

India adalah produsen buah-buahan terbesar di dunia. India adalah produsen susu dan sayuran terbesar kedua. Di masa depan, pembangunan pertanian di India akan dipandu tidak hanya oleh keharusan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi, tetapi juga oleh kepedulian terhadap perlindungan lingkungan, keberlanjutan dan keuntungan. Dengan mengikuti General Agreement on Trade and Tariff (GATT) dan proses liberalisasi, globalisasi pasar akan menuntut daya saing dan efisiensi produksi pertanian. Pertanian akan menghadapi situasi yang menantang di bidang ekologi, iklim global, kesetaraan ekonomi, energi dan lapangan kerja di tahun-tahun mendatang.