Mengapa kulit di kaki dan tangan saya berkerut jika terkena air?: Mengapa jari-jari berkerut dalam air? Studi mengungkapkan ,Penelitian pada primata lain

Sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh BBC Brasil menjawab pertanyaan yang sangat menarik: tahukah Anda mengapa kulit di kaki dan tangan Anda berkerut saat terkena air?

Menurut publikasi tersebut, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Inggris telah memberikan jawaban dan ada hubungannya dengan evolusi manusia. “Fakta bahwa jari-jari menjadi berkerut setelah beberapa waktu di dalam air dapat menjadi keuntungan yang diperoleh manusia selama evolusinya selama ribuan tahun.”

Mengapa jari-jari berkerut dalam air? Studi mengungkapkan

Para ulama yang mengatakan ini adalah bagian dari fakultas di Universitas Newcastle yang terletak di utara Inggris. Mereka melakukan percobaan berikut: mereka meminta para sukarelawan untuk mengambil kelereng di dalam air dengan satu tangan dan memberikannya ke tangan yang lain, untuk meletakkan kelereng di tempat lain.

Foto: depositphotos

Hasilnya adalah sebagai berikut: sukarelawan dengan jari-jari keriput menyelesaikan tugas lebih cepat daripada sukarelawan dengan jari halus. Dengan demikian, laporan BBC Brazil menyatakan bahwa: “penelitian menunjukkan bahwa kerutan memiliki fungsi khusus untuk mempermudah menangani objek bawah air atau permukaan basah secara umum, yang mungkin merupakan keuntungan bagi manusia pertama ketika mencari makanan di alam”.

Penemuan ini mengakhiri kepercayaan bahwa jari-jari yang keriput menandakan pembengkakan pada kulit karena kontak yang lama dengan air, meskipun hal ini sendiri tidak akan ada gunanya.

Namun, setelah penelitian ini oleh Inggris, keriput mengungkapkan bahwa vasokonstriksi terjadi sebagai reaksi dari sistem saraf. “Jika jari-jari keriput hanya hasil dari pembengkakan kulit saat terjadi kontak dengan air, mereka bisa memiliki fungsi, tetapi tidak harus”, menjelaskan ilmuwan Tom Smulders, dari universitas, yang menambahkan: “di sisi lain tangan, jika sistem saraf secara aktif mengendalikan reaksi ini dalam keadaan tertentu dan bukan orang lain, lebih mudah untuk menyimpulkan bahwa ada fungsi di balik itu yang merupakan hasil evolusi. Dan evolusi tidak akan memilih jawaban yang jika tidak memberi kita semacam keuntungan”.

Dalam praktiknya, ini sudah terjadi sejak nenek moyang kita, ketika mereka membutuhkan kerutan ini untuk mendapatkan benda basah dan makanan dari danau dan sungai.

Penelitian pada primata lain

Idenya juga untuk meneliti primata, untuk mengetahui apakah mereka memiliki karakteristik yang sama. “Jika ada pada banyak primata, maka menurut saya fungsi aslinya mungkin sebagai lokomotor, membantu bergerak di vegetasi lembab atau pohon basah. Sebaliknya, jika hanya pada manusia, maka kita dapat menganggapnya sebagai sesuatu yang jauh lebih spesifik, seperti mencari makanan di dalam dan di tepi sungai”.