Pengikatan kaki, tradisi brutal mematahkan jari-jari kaki gadis muda dan membentuk kembali kaki menjadi sebuah titik, telah dihapuskan di China lebih dari 60 tahun yang lalu – tetapi beberapa wanita tertua di negara itu masih menderita sampai sekarang. Praktik ini dimulai pada abad ke-10 di Cina, ketika kaki mungil dianggap sebagai tanda kecantikan.
. Lalu, mengapa mereka melakukan pengikatan kaki di China?
Pengikatan kaki bertahan begitu lama karena memiliki alasan ekonomi yang jelas: Ini adalah cara untuk memastikan gadis – gadis muda duduk diam dan membantu membuat barang-barang seperti benang, kain, tikar, sepatu, dan jaring ikan yang diandalkan keluarga untuk pendapatan — bahkan jika gadis-gadis itu sendiri diberitahu itu akan membuat mereka lebih bisa menikah.
Juga, kapan mereka berhenti mengikat kaki di China? Setelah Revolusi Nasionalis pada tahun 1911, pengikatan kaki dilarang pada tahun 1912. Namun, praktik tersebut tidak benar-benar berakhir sampai berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Pengikatan kaki telah dibandingkan dengan cara lain untuk “menyempurnakan” tubuh wanita, seperti korset dan pemotongan atau mutilasi alat kelamin wanita.
Akibatnya, apakah mereka masih berlatih mengikat kaki di China?
Namun praktik tersebut tetap ada di beberapa daerah di China ; pada tahun 1928, sebuah sensus di pedesaan Shanxi menemukan bahwa 18% wanita memiliki kaki terikat, sementara di beberapa daerah pedesaan terpencil seperti Provinsi Yunnan terus dipraktekkan sampai tahun 1950-an. Namun, di sebagian besar wilayah China, praktik tersebut hampir menghilang pada tahun 1949.
Apakah pengikatan kaki masih ada?
Footbinding pertama kali dilarang pada tahun 1912, tetapi beberapa terus mengikat kaki mereka secara rahasia. Beberapa orang terakhir yang selamat dari praktik biadab ini masih tinggal di Liuyicun, sebuah desa di provinsi Yunnan, Tiongkok Selatan.