Jembatan dan Gorong-gorong dalam Teknologi, pengertian, perbedaan

Pengantar Jembatan dan Gorong-gorong

Kita semua mengetahui konstruksi yang disebut jembatan yang digunakan untuk menghindari penghalang fisik seperti sungai atau bangunan alam lainnya. Jembatan memungkinkan pengangkutan orang dan kendaraan dengan mudah dari satu daerah ke daerah lain tanpa harus menghadapi rintangan.

Namun, situasinya menjadi membingungkan ketika kita berbicara tentang konstruksi teknik sipil lain yang disebut gorong-gorong. Gorong-gorong terlihat seperti jembatan meskipun lebih kecil, dan tidak melibatkan biaya dalam proporsi yang sangat besar seperti yang diperlukan untuk membuat jembatan.

Mari kita cari tahu perbedaan antara gorong-gorong dan jembatan. Pertama, gorong-gorong dibuat untuk membiarkan air melewati suatu area dengan membuat saluran melingkar atau persegi panjang di bawah struktur, apakah itu jalan atau penghalang fisik lainnya.

Jika dulu gorong-gorong sebagian besar terbuat dari batu, sekarang sudah umum menggunakan semen, baja, atau bahkan PVC untuk membuat gorong-gorong. Gorong-gorong bisa berbentuk lingkaran (tepatnya setengah lingkaran karena ada lantai di bawahnya), atau bisa berbentuk persegi panjang, elips atau berbentuk buah pir.

Ketika dua atau lebih pipa ditempatkan berdampingan dalam gorong-gorong untuk memperbesar ukuran hingga lebih dari 20 kaki, gorong-gorong memenuhi syarat untuk diberi label sebagai jembatan. Telah terjadi banyak kecelakaan karena banjir yang mengganggu lalu lintas di atas gorong-gorong dan dalam beberapa kasus, gorong-gorong roboh.

Sebagian besar jembatan di dunia dibangun di atas sungai atau badan air lainnya untuk menyediakan jalur bagi orang dan kendaraan. Terlepas dari kesamaan ini, terdapat perbedaan desain karena perbedaan medan serta material yang digunakan untuk konstruksi jembatan.

Gorong-gorong memiliki struktur yang membungkus dengan lantai, dua sisi dan atap. Sebuah jembatan tidak memiliki lantai dan berdiri di atas fondasi di sepanjang badan air.