Kimia

Zat Karsinogenik Dan Efek Berbahayanya

Zat, radiasi, atau radionuklida yang terlibat langsung dalam pembentukan kanker disebut zat karsinogenik atau karsinogen dan proses ini disebut karsinogenisitas.

Zat karsinogenik memiliki kemampuan untuk merusak genom atau mengganggu sel-sel yang terlibat dalam proses metabolisme. Ada banyak zat radioaktif yang dianggap karsinogenik, tetapi sifat karsinogeniknya disebabkan oleh radiasi yang dipancarkannya. Sinar gamma dan partikel alfa adalah contoh zat karsinogenik. Kita juga memiliki karsinogen non-radioaktif seperti asap tembakau, dioksin tertentu, dan asbes yang dihirup. Asap tembakau menghasilkan gas berbahaya seperti karbon monoksida yang merupakan zat penyebab kanker. Zat karsinogenik sering dianggap sebagai bahan kimia sintetik, tetapi pada kenyataannya, zat tersebut dapat bersifat alami atau sintetis. Zat karsinogenik tidak perlu segera menjadi racun, mereka berbahaya.

Zat Karsinogenik

Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang berpotensi menyebar ke bagian tubuh manusia lainnya. Ini adalah penyakit di mana sel-sel tubuh menjadi rusak. Zat karsinogenik umumnya meningkatkan risiko kanker karena merusak sel-sel metabolisme tubuh. Mereka juga merusak komponen DNA sel yang berhubungan langsung dengan banyak proses biologis dalam tubuh. Hal ini menyebabkan tumor.

Aflatoksin B 1 diproduksi oleh jamur. Tumbuh di permukaan biji-bijian, selai kacang, dan berbagai kacang-kacangan dan merupakan zat karsinogenik mikroba yang terjadi secara alami. Virus hepatitis B dan human papilloma juga dapat menyebabkan kanker pada orang yang terinfeksi.

Selain virus, jamur dan radiasi masih banyak zat karsinogenik lainnya. Zat seperti benzena dan hidrokarbon polinuklir yang memiliki lebih dari dua cincin benzena yang menyatu juga memiliki efek karsinogenik. Hidrokarbon polinuklir ini terbentuk ketika terjadi pembakaran bahan organik yang tidak sempurna seperti tembakau, batu bara, dan minyak bumi. Zat-zat ini masuk ke dalam tubuh manusia dan mengalami reaksi biokimia. Ini merusak sel DNA dan menyebabkan kanker yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian.

Toksisitas didefinisikan sebagai sejauh mana bahan kimia dapat merusak sel-sel tubuh manusia. Kita telah melihat efek karsinogenisitas dan zat-zat yang terkait dengannya. Zat-zat ini sangat beracun di alam dan penggunaannya harus dihindari untuk mempertahankan kesehatan tubuh.

FAQs tentang Zat Karsinogenik

1. Apa itu zat karsinogenik?

Zat karsinogenik adalah zat atau agen yang dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan risiko terjadinya kanker pada manusia. Zat ini dapat ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk di tempat kerja, udara, makanan, dan bahan kimia rumah tangga. Paparan jangka panjang terhadap zat karsinogenik dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi pada sel-sel tubuh dan mengakibatkan perkembangan tumor ganas.

2. Apa contoh-contoh zat karsinogenik yang umum?

Beberapa contoh zat karsinogenik yang umum meliputi:

  • Asbes: Serat mineral yang digunakan dalam konstruksi bangunan dan dapat menyebabkan mesotelioma dan kanker paru-paru.
  • Tembakau: Rokok dan produk tembakau lainnya mengandung banyak zat karsinogenik, termasuk nikotin, tar, dan benzopiren, yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru, kanker mulut dan tenggorokan, serta kanker kandung kemih.
  • Bahan kimia industri: Berbagai bahan kimia seperti arsenik, benzena, formaldehida, dan kromium hexavalen yang digunakan dalam industri dapat menjadi zat karsinogenik dan meningkatkan risiko kanker.
  • Radiasi: Paparan radiasi ionisasi, seperti sinar-X dan sinar gamma, dapat menyebabkan mutasi DNA dan meningkatkan risiko kanker tertentu, termasuk kanker kulit dan kanker tiroid.
  • Polutan udara: Udara tercemar yang mengandung polutan seperti partikel debu, polusi udara dalam ruangan, dan polutan udara luar ruangan seperti polutan udara berbasis kendaraan dapat mengandung zat karsinogenik seperti polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) yang berpotensi menyebabkan kanker paru-paru dan kanker lainnya.
  • Zat pewarna dan bahan pengawet makanan tertentu: Beberapa zat pewarna dan bahan pengawet makanan tertentu, seperti nitrat dan nitrit, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, meskipun hubungannya masih dalam penelitian lebih lanjut.

3. Bagaimana zat karsinogenik masuk ke dalam tubuh?

Zat karsinogenik dapat memasuki tubuh melalui beberapa cara, antara lain:

  • Inhalasi: Zat karsinogenik yang berada dalam bentuk gas, uap, atau partikel dapat terhirup melalui pernapasan dan masuk ke dalam paru-paru.
  • Ingesti: Zat karsinogenik yang terkandung dalam makanan atau minuman dapat tertelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan.
  • Penyerapan kulit: Beberapa zat karsinogenik dapat diserap melalui kulit jika terjadi kontak langsung dengan zat tersebut.

4. Bagaimana zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker?

Zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan beberapa mekanisme, termasuk:

  • Kerusakan DNA: Zat karsinogenik dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh. Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki dengan benar dapat menyebabkan kelainan genetik dan mutasi yang mengarah pada pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
  • Gangguan mekanisme pengawasan sel: Zat karsinogenik dapat mengganggu mekanisme pengawasan sel yang normal, seperti sistem pertahanan imun tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengenali dan menghancurkan sel-sel yang bermutasi atau ganas.
  • Peradangan kronis: Paparan jangka panjang terhadap zat karsinogenik dapat menyebabkan peradangan kronis dalam jaringan tubuh, yang dapat menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel kanker.

Post terkait

Related Posts