10 CARA UNTUK MEMULAI MENAMBAH STRATEGI PEMASARAN ANDA

Dalam ilmu strategi pemasaran, kita tidak hanya dituntut untuk bisa memasarkan produk dan jasa kita. Namun, kita juga diminta untuk bisa memasarkan diri dengan baik. Logikanya, ketika kita ingin menawarkan produk kepada calon pelanggan, tetapi kita tidak menarik atau tidak dipercaya oleh calon pelanggan tersebut, apakah mereka pikir mereka akan membeli produk kita atau tidak? Tentu saja jawabannya tidak.

Oleh karena itu dalam strategi pemasaran, kita tidak hanya memasarkan produk dan layanan kepada calon pelanggan, tetapi kita juga memasarkan diri kita sendiri (dalam konteks positif) agar mereka mempercayai kita dan pada akhirnya juga mempercayai produk dan layanan kita.

Bagi rekan Career Advice yang ingin belajar dan mulai mengasah kemampuan Anda dalam strategi pemasaran , artikel ini sangat cocok untuk dibaca dan diterapkan! Ada 10 cara untuk mulai mengasah strategi pemasaran yang telah kita ambil intisari dari website entrepreneur. Apa tentang 10 cara? Yuk, simak langsung penjelasannya.

1. Merasa Nyaman untuk Melakukan Pemasaran.

Pernahkah Anda melihat rekan pembaca melihat seseorang yang dipaksa melakukan sesuatu? Saya ingin tahu bagaimana dengan hasil kerja mereka? Kebanyakan orang yang melakukan pekerjaan dengan setengah hati atau merasa tidak nyaman dengan apa yang mereka lakukan, tidak akan menghasilkan pekerjaan yang baik dan signifikan.

Jadi, hal pertama yang perlu kita lakukan untuk mengasah strategi pemasaran adalah merasa nyaman dengan apa yang akan kita lakukan. Misalnya, merasa nyaman untuk berbicara dengan orang lain, melakukan presentasi, membangun hubungan baik dengan calon pelanggan, dan lain sebagainya.

2. Pikirkan Lebih Spesifik “Siapa yang Akan Menjadi Target Pelanggan Saya?”

Setelah merasa nyaman dengan apa yang akan kita lakukan, cobalah berpikir sejenak dan tanyakan pada diri sendiri, “Siapa yang akan menjadi target pelanggan produk atau jasa saya?” Apakah target para eksekutif muda, anak-anak atau milenial? Perlu diingat bahwa target pelanggan harus sesuai dengan produk dan layanan yang kita tawarkan.

Misalnya kita membuat produk ikat kerja yang elegan, maka target pelanggan kita adalah para eksekutif muda, bukan anak-anak atau ibu-ibu muda. Hal inilah yang sering diabaikan oleh orang-orang yang ingin mengasah kemampuan strategi pemasarannya. Bagi mereka, semakin luas cakupan target pelanggan, semakin baik. Padahal tidak seperti itu.

3. Ciptakan Hubungan yang Baik dengan Calon Pelanggan.

Dengan cara ketiga ini, kita sudah mulai mengasah kemampuan memasarkan produk dan jasa kita, didahului dengan pemasaran ke diri sendiri tentunya dalam konteks yang baik. Memasarkan diri sendiri di sini berarti membangun hubungan baik dengan calon pelanggan .

Mulailah semuanya dengan obrolan ringan antara Anda dan calon pelanggan, berinteraksi seperti teman yang sangat kita hargai. Ketika kita mendapatkan simpati dari mereka, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan masalah apa yang mereka miliki, solusi apa yang mereka harapkan, jika solusi yang mereka inginkan relevan dengan produk dan layanan kita, maka kita bisa langsung memasarkannya kepada mereka.

4. Tetap di Jalur yang Benar.

Jika rekan pembaca telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari calon pelanggan dan menjalin hubungan yang baik, maka itu bagus! Tetap semangat dan terus berjalan di jalur yang benar. Cobalah mencari cara yang baik agar kita tetap bisa mendapatkan perhatian utama dari calon pelanggan. Misalnya, mengirimkan newsletter yang berkaitan dengan produk kita, mengirimkan artikel yang bermanfaat, dan lain sebagainya. Usahakan untuk tetap berinteraksi dengan calon pelanggan, namun tetap buat mereka nyaman.

5. Kebiasaan Membeli Seperti yang Selalu Dilakukan Calon Pelanggan?

Setelah kita mengidentifikasi target pelanggan, menjalin hubungan yang baik dengan mereka, dan terus berkomunikasi sambil membuat mereka nyaman, maka saatnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebiasaan membeli calon pelanggan.

Misalnya, ketika kita menjual suatu produk dengan harga yang cukup tinggi, apakah calon pelanggan kita langsung membelinya, atau akankah dia berpikir cukup lama untuk mengambil keputusan? Sebaliknya, ketika kita menempatkan harga produk terlalu rendah, apakah calon pelanggan akan ragu?

Karena mereka bisa saja mempertanyakan kualitas produk kita dengan harga yang relatif murah bagi mereka. Oleh karena itu, mempelajari kebiasaan membeli calon pelanggan sangat penting.

6. Hindari menarik asumsi begitu cepat.

Cara keenam ini juga sangat perlu menjadi perhatian kita. Seringkali kita merasa sok sudah mengenal calon pelanggan dengan baik. Padahal masih banyak hal yang perlu kita pelajari lebih lanjut tentang calon pelanggan. Misalnya kita sering berasumsi bahwa calon konsumen seperti ini akan menginginkan harga yang berkisar dari sekian sampai itu, menginginkan produk seperti ini, bukan yang seperti itu, dan lain sebagainya.

Asumsi akan membuat strategi pemasaran kita menjadi fatal. Sudah mengetahui pelanggan potensial tidak berarti mereka memahaminya dengan baik. Kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui apa yang membuat mereka tertarik untuk membeli suatu barang dan kriteria (standar) apa yang mereka gunakan untuk mengambil keputusan.

7. Mencoba Merayu Pelanggan Pertama Kita.

Jika kita sudah mulai menerapkan 6 langkah sebelumnya, sekarang saatnya untuk mulai merayu pelanggan pertama kita. Untuk merayu customer pertama kita tentunya kita akan menciptakan suasana yang baik dan memberikan kalimat positif kepada mereka, ya namanya juga sedang merayu calon customer kan!

Meskipun pada akhirnya calon pelanggan tidak membeli produk atau jasa kita, merayu calon pelanggan dengan cara yang baik akan membangun reputasi yang baik bagi perusahaan kita.

8. Buat Jadwal Harian dan Tetapkan Target.

Jadwal harian akan memainkan peran penting dalam kegiatan pemasaran kita. Jadwal ini akan membantu kita untuk tetap produktif dan maju dalam mengasah strategi pemasaran yang ada. Contoh jadwal harian bisa, menelepon perusahaan 20 pelanggan potensial setiap hari, atau bertemu dengan pelanggan potensial minimal 2 kali seminggu. Dengan jadwal harian yang teratur, kita akan lebih mudah untuk menetapkan target.

9. Mencoba Menjadi Pakar Industri.

Strategi pemasaran akan jauh lebih mudah untuk dipraktikkan jika kita adalah orang-orang yang ahli dalam industri tersebut. Melatih diri kita untuk menjadi ahli dalam suatu industri akan menarik lebih banyak pelanggan. Logikanya, calon pelanggan akan mempercayai tenaga penjual yang ahli di bidangnya. Misalnya, ketika kita ingin membeli skincare, apakah kita akan lebih banyak mendengarkan saran dari mekanik atau dari dokter kulit? Ya! tentu saja kita akan lebih banyak mendengarkan dokter kulit daripada mekanik.

10. Menunjukkan Kualitas dan Keberhasilan Produk Kita.

Perhatikan segala sesuatu yang kita tulis atau unggah di website produk atau layanan kita. Website merupakan forum yang paling sering dikunjungi oleh calon pelanggan. Oleh karena itu, kita perlu menunjukkan kualitas, keberhasilan atau pencapaian produk dan layanan kita.