6 PREDIKSI TENTANG LINGKUNGAN KERJA MASA DEPAN

Halo rekan-rekan pembaca Career Advice, seperti yang kita ketahui dunia kerja telah berubah. Kemajuan adalah kebutuhan setiap individu. Kemajuan diwujudkan dari sebuah perubahan. Perubahan inilah yang menuntut setiap pekerja memiliki keterampilan baru.

Masa depan adalah situasi yang tidak pasti. Kita tidak tahu dengan jelas apa yang akan terjadi. Untuk itu, kita perlu menyesuaikan diri untuk tetap bertahan di era yang sangat maju ini. Salah satu faktor penting yang dapat mendukung keberhasilan kita adalah penyesuaian terhadap kemajuan teknologi. Penciptaan kecerdasan dan otomatisasi mesin buatan menuntut kita untuk terus untuk menjadi kreatif, memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan kecerdasan emosional. Jika tidak, kita akan digantikan oleh mesin, aplikasi, dan hal-hal lain yang terkomputerisasi. Dengan begitu, kita akan kehilangan pekerjaan, tapi itu semua bisa diubah. Kita bisa mempersiapkan diri sejak dini, seperti mulai berinvestasi pada diri sendiri agar bisa bertahan di masa depan. Berdasarkan para ahli, berikut 6 prediksi tentang lingkungan kerja di masa depan. Dengan begitu, kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi dan mempersenjatai diri dengan hal-hal yang dibutuhkan.

1. Rutinitas yang dilakukan oleh robot.

Akan ada saatnya ketika beberapa keterampilan manusia tidak lagi dibutuhkan. Kecerdasan buatan seperti robot akan mengambil alih tugas-tugas yang bersifat rutin. Jika pekerjaan yang dilakukan saat ini terdiri dari tugas-tugas yang berulang, maka kita memiliki posisi yang tidak aman. Selain itu, diduga akan muncul mobil dan bus yang tidak membutuhkan pengemudi dan mesin pengisian bahan bakar otomatis. Bisa dibayangkan berapa banyak pengemudi dan pekerja di SPBU yang menganggur?

Kita tidak akan pernah bisa mencegah kehadiran inovasi. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah mengubah dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan kerja di masa depan. Kita harus benar-benar bagus dalam pekerjaan hari ini. Jika diperlukan, kita harus menguasai keterampilan teknologi yang dibutuhkan di masa depan.

2. Sertifikat tidak lagi diperlukan.

Gelar bukan lagi satu-satunya modal yang bisa membuat kita sukses. Perkembangan zaman menuntut kita untuk memiliki wawasan yang lebih luas dari yang dipelajari di pendidikan formal. Untuk menjadi seseorang yang tak tergantikan, kita harus bisa melakukan hal-hal yang menambah nilai lebih pada diri kita sendiri.

Sukses membutuhkan dua hal: keterampilan dan karakteristik diri. Pastikan bahwa kita memiliki pengetahuan dan kemampuan lebih dari yang diharapkan. Ketika kita mampu menghasilkan kinerja yang baik dan efisien, kita akan diperhitungkan. Kita menjadi seseorang yang tak tergantikan. Selain memiliki keahlian di bidang tertentu, kita juga harus memastikan bahwa kita memiliki karakteristik pribadi yang baik. Karakteristik diri yang positif akan membuat kita menampilkan hal-hal yang positif. Dengan begitu, kita akan tampil sebagai seseorang yang cerdas dan memiliki kepribadian yang baik. Ini akan menjadi daya tarik yang membuat kita disukai oleh para pengusaha. Jadi, kita harus menjadi seseorang yang memiliki nilai berbeda yang membuat perusahaan sulit mencari pengganti kita.

3. Mesin akan mengontrol lingkungan kerja.

Terlihat beberapa perusahaan telah mengganti pekerja dengan kecerdasan buatan, seperti robot dan mesin otomasi lainnya. Namun, mesin otomatisasi ini tidak dapat menghadirkan hal-hal yang terkait secara emosional seperti yang dialami manusia.

Kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting. Kecerdasan emosional memungkinkan kita menjadi seseorang yang memiliki tanggung jawab, empati, kesadaran diri dan kemampuan untuk mendengarkan. Kecerdasan emosional juga membantu kita untuk bekerja sama dengan tim dan saling memotivasi. Kecerdasan emosional ini dibutuhkan ketika berhadapan dengan pelanggan dan rekan kerja lainnya. Tentu saja, semakin canggih zaman, semakin besar tuntutan kecerdasan emosional. Jika kita tidak cerdas secara emosional, kita akan dikucilkan tetapi rekan pembaca kita tidak perlu khawatir. Kita masih punya waktu untuk memperbaiki diri. Mulai sekarang kita harus membiasakan diri berinteraksi dan berinteraksi dengan orang lain guna melatih, meningkatkan kecerdasan emosional dan tidak tergantikan oleh mesin otomatisasi.

4. Lingkungan kerja menuntut kita untuk berpikir kritis.

Di era mendatang, lingkungan kerja membutuhkan orang-orang yang mampu berpikir kritis. Berpikir kritis berarti kita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sabar menghadapi hal-hal yang membingungkan, memiliki perenungan yang mendalam, tidak terburu-buru mengambil tindakan dan memiliki kejujuran.

Berpikir kritis memungkinkan kita untuk dapat menciptakan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang diterima secara aktif dan penuh perhatian. Orang yang berpikir kritis adalah orang yang kreatif dan inovatif. Kita akan memberikan nilai lebih dan menciptakan sistem produksi yang lebih efisien. Ini adalah aset besar yang bisa membuat kita jauh lebih unggul dari orang lain.

5. Kolaborasi melalui dunia maya.

Nantinya, kita tidak harus datang ke kantor setiap hari. Kita akan bekerja melalui dunia maya. Kolaborasi yang dilakukan secara virtual menjadi tren baru yang akan dijalankan oleh setiap perusahaan. Untuk itu diperlukan keterampilan dalam menggunakan alat dan sumber komunikasi virtual .

Saat ini, beberapa perusahaan telah menerapkan sistem kerja dari rumah. Setiap karyawan dapat bekerja dimana saja dan terhubung melalui website perusahaan tanpa harus datang ke kantor. Dengan begitu, nantinya gaya ini akan menjadi tren. Sangat perlu mempersiapkan diri dari sekarang agar kita terbiasa dengan sistem kerja virtual.

6. Literasi digital sangat penting.

Ada banyak media dan platform yang muncul di tengah kehidupan kita. Media dan platform ini terus berkembang mengikuti perkembangan zaman karena permintaan pelanggan juga terus berubah. Hal ini menuntut kita untuk dapat melakukan perubahan secara cepat dan signifikan.

Komunikasi dalam bisnis juga berubah. Saat ini dunia bisnis menggunakan banyak jenis bentuk digital dalam melayani pelanggan, mulai dari percakapan teks, chat room aplikasi, video, file sharing bahkan screen sharing melalui komunikasi email dan telepon. Seberapa banyak kita menguasai itu? Apakah kita masih kesulitan dalam menggunakan teknologi tersebut? Dalam beberapa tahun ke depan, bisa dikatakan semua akan menggunakan sistem digital yang menuntut kita untuk bisa menguasai teknologi yang dibutuhkan. Jika kita tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi yang dibutuhkan, kita tidak akan bisa bertahan.