Apakah Kita Perlu Menjadi Pemimpin yang Hebat?

Lalu, jika semua orang mampu menjalankan ketiga indikator tersebut, apa yang membedakannya dengan pemimpin besar?

Menjadi seorang pemimpin merupakan salah satu hal yang diinginkan oleh banyak orang, namun menjadi seorang pemimpin yang hebat merupakan hal hebat lainnya yang tentunya sangat diinginkan oleh setiap pemimpin. Dalam dunia kerja kita bisa melihat bahwa bawahan dipimpin oleh pemimpin yang hebat, mereka akan bekerja dalam tim dengan hasil yang sangat baik juga atau bisa kita sebut saja.

Mengapa demikian? Karena para pemimpin mereka tidak pernah kehabisan cara untuk memotivasi dan mendukung karyawannya untuk berbuat lebih baik lagi. Tentu saja, dorongan ini juga disertai dengan apresiasi lain yang diberikan oleh para pemimpin. Jadi, karyawan tahu bahwa kerja keras yang mereka berikan akan kembali untuk mereka juga.

Semakin baik dan efektif seorang pemimpin, semakin baik pekerjaan yang diberikan oleh timnya. Era digital dipandang sebagai tahun yang penuh dengan perkembangan baru. Permintaan pekerjaan untuk diisi oleh berbagai keterampilan dan keahlian juga semakin beragam di tahun ini. Kondisi ini membuat para pemimpin hebat semakin dibutuhkan, karena semakin tahun berganti, semakin banyak pula masalah dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pemimpin di setiap perusahaan.

Menurut website glassdoor, ada 6 cara khusus yang bisa membantu dan melatih kita menjadi pemimpin hebat di era digital seperti sekarang ini. Yuk, kita simak uraiannya berikut ini.

1. Belajar Mendengarkan dan Menjadi Pendengar yang Baik.

Orang yang tidak mau mendengarkan orang lain adalah individu yang sangat menyebalkan. Begitu juga dengan pimpinan yang tidak mau mendengar keluhan karyawannya. Poin pertama ini sebenarnya tidak hanya harus dilakukan oleh seorang pemimpin, tetapi harus dilakukan oleh semua orang di muka bumi ini. Namun, seperti yang telah didefinisikan di awal artikel bahwa seorang pemimpin adalah individu yang bertanggung jawab atas bawahannya. Jadi, pemimpin memiliki kewajiban untuk bersedia mendengarkan segala keluh kesah yang disampaikan oleh bawahannya, terutama tantangan yang dihadapi karyawannya dalam mengejar tujuan bersama.

Belajar mendengarkan berarti kita belajar memahami apa yang dikatakan orang lain tentang apa yang mereka rasakan saat ini. Dengan demikian, belajar mendengarkan bukanlah membalas atau menjawab apa yang dibicarakan lawan bicara kita tanpa memahami dan memahami maksudnya.

Untuk menjadi pemimpin yang hebat, kita perlu meluangkan waktu khusus untuk mendengarkan keluhan mereka. Jika perlu, kita bertanya langsung “Ada yang bisa saya bantu? Kalau ada, mungkin bisa kita bicarakan bersama “Pertanyaan ini bagus untuk mengajak karyawan berdiskusi bersama, karena mungkin mereka merasa malu atau takut mengajak kita berdiskusi. Menjadi pendengar yang baik adalah kriteria seorang pemimpin yang hebat dan didambakan . Ketika masalah di dunia kerja semakin meningkat, pemimpin yang hebat adalah salah satu yang dibutuhkan oleh semua karyawan.

2. Suka Meluangkan Waktu untuk Tim.

Sesibuk apapun kita, sebagai seorang pemimpin kita tetap perlu meluangkan waktu khusus untuk anggota tim kita. Penting untuk membedakan bahwa meluangkan waktu bukan untuk memperhatikan, mengawasi atau memantau semua anggota tim kita, sehingga mereka tidak bebas melakukan pekerjaannya. Meluangkan waktu untuk tim tidak seperti itu, tetapi memberi mereka kebebasan untuk bekerja dan berkreasi. Pada saat yang sama, kita juga meluangkan waktu untuk memeriksa hasil kerja mereka, terutama ketika mereka membutuhkan kehadiran kita di tim.

Poin kedua ini hampir sama dengan poin pertama. Bedanya, pada poin sebelumnya kita menyarankan seorang pemimpin untuk mau belajar mendengarkan dan menjadi pendengar yang baik bagi karyawan atau anggota timnya. Sementara itu, pada titik ini seorang pemimpin yang hebat tidak hanya perlu didengar, tetapi seorang pemimpin juga perlu mendorong hal-hal lain yang dibutuhkan oleh anggota timnya.

Misalnya, ketika ada waktu luang, seorang pemimpin hebat membuka ruang diskusi santai dengan anggota timnya untuk bertukar ide dan cerita. Diskusi santai ini bisa dilakukan saat jam makan siang atau di luar jam kantor. Kita bisa mengadakan makan dan diisi dengan diskusi ringan.

Pemimpin yang hebat tidak akan pernah membiarkan bawahannya berjuang sendirian, bahkan jika mereka memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada karyawan untuk bekerja dan berkreasi. Singkatnya, mereka tidak akan melepaskan begitu saja.

3. Ingin Mengenali Kesalahan.

Mau mengakui kesalahan yang dibuatnya adalah salah satu cara yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang hebat. Lebih banyak masalah tahun ini akan menciptakan lebih banyak kesalahpahaman. Kesalahpahaman dan kesalahan tidak hanya dilakukan oleh karyawan, tetapi pemimpin juga dapat melakukan kesalahan, bahkan mungkin lebih fatal.

Menjadi pemimpin yang hebat, tidak berbelit-belit dan mengakui kesalahan adalah hal yang patut dipuji. Sikap ini dapat menjadikan kita pemimpin yang hebat. Mengapa? Karena tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi bagaimana kita mengenalinya adalah hal yang penting untuk diingat. Ketika seorang pemimpin mau mengakui kesalahannya, ini akan menjadi contoh atau contoh yang baik bagi bawahannya, karena bawahan akan mengikuti sikap dan perilaku atasannya.

4. Tetap Tenang Meski Berada Di Bawah Tekanan.

Sebagai manusia normal, wajar jika kita merasa stres saat berada dalam tekanan. Namun, seorang pemimpin yang hebat akan mampu untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi, meskipun menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Pemimpin yang hebat juga tidak akan menyalurkan kemarahan dan stresnya kepada bawahannya. Mereka tahu bagaimana mengelola kemarahan mereka, sehingga kemarahan tidak menular ke bawahan.

Yang berhak masuk ke dalam kategori pemimpin hebat adalah pemimpin yang siap memotivasi dan mendukung bawahannya, bukan yang menyebarkan kebencian, kemarahan dan stres yang dirasakannya kepada bawahannya.

5. Percaya Berkolaborasi dengan Orang Lain.

Cara kelima untuk menjadi pemimpin yang hebat adalah dengan mau memercayai orang lain untuk bekerja dengannya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pekerjaan seorang pemimpin tidaklah kecil.

Oleh karena itu, setiap pemimpin besar harus memiliki setidaknya satu orang yang sangat dia percayai sehingga dia dapat mendelegasikan pekerjaannya kepada orang itu. Apakah akan sangat riskan jika kita melakukan semuanya sendiri, padahal kita juga memiliki anggota tim yang hebat dan kredibel. Di era cararn ini, bidang pekerjaan dan tugas-tugas penting akan semakin tumbuh dan berkembang, sehingga seorang pemimpin sangat membutuhkan mitra atau wakil yang dipercaya untuk bersama-sama mengemban tugas yang sulit ini.

6. Ingin melakukan hal-hal rumit yang biasanya dilakukan oleh karyawan.

Menjadi pemimpin bukan berarti hanya duduk santai, memberi perintah, memberikan tugas kerja kepada karyawan dan mengawasi pekerjaannya dengan tatapan sinis. Bukan! itu bukan karakteristik yang dimiliki oleh pemimpin besar. Pemimpin yang hebat adalah mereka yang ingin bermain “kotor-kotoran” atau bermain di “parit”. Artinya, mereka adalah pemimpin yang mau terjun ke lapangan dan berusaha mengerjakan hal-hal yang rumit serta menghadapi rintangan dan tantangan yang selama ini dirasakan oleh bawahan.

Ketika mereka menyadari bahwa pekerjaan bawahan mereka memang membutuhkan banyak pengorbanan, para pemimpin hebat tidak akan malu untuk memuji dan memotivasi karyawannya. Ini adalah karakteristik yang didambakan dari seorang pemimpin besar. Yuk, mulai sekarang kita coba lakukan apa yang dilakukan karyawan kita. Paling tidak, pikiran kita akan terbuka bahwa mereka juga bekerja keras dan menghadapi kesulitan yang sama seperti kita.