Bagaimana Anda bisa mendorong kerja tim?

Karena suatu tujuan tidak dapat dicapai oleh bisnis individu, kerja tim memiliki peran yang sangat penting. Jadi, bagaimana kita bisa menciptakan kerja tim? Pada artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana membentuk kerja sama tim yang efektif dan kuat melalui 6 cara hebat untuk mendorong kerja tim yang disarankan oleh para ahli di situs pemikiran full leader dot com. Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Dukung Tim dengan Menetapkan Standar yang Tepat.

Cara pertama yang perlu dilakukan adalah pemimpin harus mampu menetapkan standar kerja yang tepat yang benar-benar dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Pasalnya, pekerjaan yang tidak memiliki standar yang tepat tentu akan membingungkan banyak orang karena setiap orang akan memberikan pekerjaan yang bervariasi. Setiap anggota tim pasti merasa kehilangan arah karena tidak adanya standar kerja yang sesuai.

Oleh karena itu, cara hebat pertama untuk melakukannya adalah dengan menentukan standar kerja yang tepat. Misalnya, jika karyawan mendapatkan tugas teknis, maka pastikan standar kerja mereka juga terkait dengan hal-hal teknis. Dengan memiliki standar kerja yang tepat, karyawan akan merasa lebih percaya diri dalam bekerja dan mereka akan merasa memiliki “pagar pengaman” yang dapat diikuti.

Selain itu, standar kerja yang jelas juga akan memudahkan pimpinan untuk melakukan pengamatan, “apakah tim kerjanya memenuhi standar kerja yang ada atau tidak?” Standar kerja menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kerjasama tim. Logikanya, bagaimana kelompok atau kelompok kerja dapat bekerja sama dengan baik, jika tidak ada standar kerja yang mengatur pekerjaan mereka.

2. Dukung Tim dengan Mengkomunikasikan Akuntabilitas.

Cara kedua yang perlu dilakukan untuk menciptakan kerjasama tim adalah dengan mengkomunikasikan akuntabilitas kepada seluruh anggota tim. Misalnya, ketika seorang pemimpin mendelegasikan tugas kerja kepada karyawannya, ini sama dengan mendelegasikan tanggung jawab bukan? Nah, karena tugas bekerja sama dengan sebuah tanggung jawab, maka pemimpin harus mendelegasikannya dengan komunikasi yang sangat jelas.

Komunikasi yang jelas misalnya dengan memberi tahu anggota tim lain bahwa karyawan tersebut telah diberi tanggung jawab oleh kita. Dengan begitu, anggota tim lainnya akan tahu bahwa orang tersebut adalah orang yang bertanggung jawab atas tim. Jika kita tidak memberitahu anggota tim yang lain, maka kondisi ini akan membuat mereka merasa bahwa peran dan tanggung jawab dalam perusahaan sangat tidak jelas.

3. Dukung Tim dengan Membantu Mengembangkan Keterampilan Mereka.

Agar kerja tim berkembang lebih baik, para pemimpin harus berani dan mau membantu anggota tim mereka mengembangkan keterampilan mereka. Masalahnya, jika pimpinan tidak mendorong hal ini, maka semua anggota tim akan mengalami “stagnasi” atau keterampilannya hanya bisa berjalan di titik yang sama terus menerus, tidak ada kemajuan sama sekali. Tak hanya itu, mereka juga akan merasa minder karena merasa tidak mampu melakukan hal terbaik.

Untuk mendukung perkembangan mereka, kita dapat memberikan kesempatan belajar melalui bimbingan, pelatihan, atau pelatihan kerja. Dalam hal ini, kita juga dapat memberikan pelatihan silang di mana kita dapat menyebarkan keterampilan dan pengalaman kepada semua anggota tim. Melalui pelaksanaan cross training ini, setiap anggota tim akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan rekan-rekan lainnya terutama dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Dengan demikian, anggota tim tidak merasa bahwa mereka adalah satu-satunya orang yang hanya bisa memahami segala sesuatu dalam tim. Dengan cara ini, semua anggota tim akan menjadi lebih kompak dalam bekerja sama.

4. Dukung Tim dengan Sering Meninjau Pekerjaan Mereka.

Cara keempat yang bisa dilakukan adalah mereview pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tim sesering mungkin (usahakan untuk selalu memperhatikan dan mereview pekerjaan mereka). Dalam hal ini, kita perlu menghindari menjadi pemimpin yang hanya datang kepada anggota tim saat krisis datang.

Bagaimana anggota tim kita dapat bekerja sama dengan baik, jika pemimpin tidak berada di pihak mereka ketika anggota tim mengalami kesulitan? Oleh karena itu, kita perlu memeriksa kondisi anggota tim dan keadaan pekerjaan mereka sesering mungkin. Jika kita hanya datang di penghujung waktu dan mengkritik pekerjaan mereka tanpa melihat prosesnya, maka tindakan semacam ini hanya akan menambah rasa stres yang dirasakan anggota tim. Mengadakan pertemuan rutin mingguan atau bulanan untuk mengetahui kemajuan pekerjaan dan kesulitan yang dihadapi oleh semua anggota tim.

5. Dukung Tim dengan Menjadi Pendukung No. 1 untuk mereka.

Seringkali ada pihak lain yang mungkin tidak suka melihat tim kerja kita yang sangat kuat dan kompak. Pihak-pihak ini mungkin mencoba untuk menjatuhkan atau mengganggu kerja sama tim yang sudah mapan dari anggota tim kita.

Tidak diragukan lagi kita perlu memahami apapun masalah yang menimpa tim kita, apakah tim kita penyebab utama masalah atau tidak? Namun, terlepas dari itu semua kita perlu menjadi pendukung atau pendukung no. 1 untuk tim kerja kita. Dengan kata lain, kita percaya bahwa mereka akan melakukan yang terbaik dan tidak akan menjadi pembuat onar (walaupun seorang pemimpin harus tetap mencari tahu kebenarannya). Menjadi pendukung nomor satu bagi mereka berarti kita mempercayai dan mendukung mereka untuk terus bekerja sama dengan cara yang baik, benar dan jujur .

6. Dukung Tim dengan Selalu Hadir untuk Mereka.

Cara keenam ini hampir sama dengan cara ke-4. Bedanya, seorang pemimpin harus hadir dan hadir kepada seluruh anggota timnya, baik dalam hal pekerjaan maupun hal-hal di luar pekerjaan. Jika anggota tim merasa kesulitan dan membutuhkan dukungan dari pimpinannya, baik berupa nasihat maupun pembinaan, maka kita selalu berusaha untuk ada untuk mereka. Jangan menjadi pemimpin yang sulit dihubungi atau acuh tak acuh terhadap anggota timnya. Luangkan waktu jika mereka perlu berbicara dengan kita, jadilah pemimpin yang selalu “tersedia” untuk anggota timnya.