Empati Menurut Psikolog Lain

Selain definisi di atas, untuk lebih memahami apa dan bagaimana sebenarnya empati itu, para psikolog seringkali memberikan definisi empati sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Beberapa Pengertian Empati Menurut Psikolog Lain, yaitu :

adler

Menurut Alfred Adler, empati adalah penerimaan terhadap perasaan orang lain dan dapat menempatkan diri kita pada tempat orang tersebut. Empati berarti merasakan, atau suatu proses ketika kita berdiri sejenak di posisi orang lain untuk merasakan seberapa dalam perasaan orang itu.

tukang banteng

Bullmer percaya bahwa empati adalah suatu proses yang terjadi ketika seseorang dapat merasakan perasaan orang lain dan menangkap makna dari perasaan tersebut, kemudian dikomunikasikan dengan kepekaan sedemikian rupa yang menunjukkan bahwa orang tersebut benar – benar memahami perasaan orang lain. Jadi menurut Bullmer, empati lebih merupakan pemahaman terhadap orang lain daripada berupa diagnosis atau evaluasi.

Goleman

Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence menyatakan bahwa pada dasarnya empati adalah kemampuan memahami emosi yang dirasakan orang lain. Goleman juga mencatat bahwa ada tingkat pemahaman yang lebih dalam, mendefinisikan dan bereaksi terhadap kepedulian dan kebutuhan yang mendasari reaksi dan tanggapan emosional lainnya.

Hurlock

Menurut Hurlock, empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami perasaan dan emosi orang lain, serta kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut. Ia menyatakan bahwa kemampuan empati mulai muncul pada akhir masa kanak-kanak atau sekitar enam tahun.

Kohler

Pada tahun 1929, Kohler, salah satu ahli pertama yang memperdebatkan empati dan hubungannya dengan aspek kognitif. Kohler berpendapat bahwa alih-alih empati berfokus pada perasaan terdalam, empati sebenarnya menekankan bagaimana memahami perasaan orang lain daripada berbagi dengan mereka. Empati dapat mengubah seseorang dengan menjadi orang yang menyenangkan dan dengan menghilangkan sifat egois.

Madu

George Herbert Mead dalam Eisenberg (2000) menyatakan bahwa empati adalah suatu bentuk kapasitas untuk mengambil peran orang lain dan mengadopsi perspektif orang lain dan menghubungkannya dengan diri sendiri. Mead menambahkan komponen kognitif atau kemampuan untuk memahami dalam definisi empati, dengan penekanan pada kapasitas individu untuk memahami bagaimana seseorang melihat dunia melalui peran orang lain.

Nancy eisenberg

Menurut Nancy Eisenberg, empati adalah respon afektif yang berasal dari penangkapan atau pemahaman tentang keadaan emosi atau juga kondisi lain, yang serupa dengan perasaan orang lain. Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain dan mampu merasakan penghargaan terhadap perasaan orang lain, namun tetap dapat mempertahankan jati dirinya yang sebenarnya. Emosi yang dirasakan seseorang tidak mengakibatkan seseorang kehilangan jati dirinya.