Jadi, Apa Hubungan Branding Produk dan Startup Bisnis?

Branding produk akan membantu kita dalam membangun identitas bisnis yang kita harapkan. Apakah kita ingin menjadi produk yang populer di kalangan eksekutif muda? Generasi milenial? atau ibu muda? Dengan memiliki identitas bisnis yang kuat, akan lebih mudah bagi kita untuk mengembangkan bisnis di masa depan. Saat melakukan branding produk, kita juga menumbuhkan reputasi dan kesan pertama kita di mata pelanggan kita dari produk dan layanan yang kita tawarkan.

Kesan pertama akan membantu pelanggan untuk menilai “apakah produk ini cocok untuk saya?” atau “kira-kira, produk ini seperti yang saya cari selama ini atau tidak ya?” Calon pelanggan akan mulai menebak kualitas produk dan layanan kita mulai dari awal proses branding yang kita lakukan.

Nah, ketika berbicara tentang “reputasi” atau “kesan pertama”, ini adalah dua hal yang sangat diperlukan untuk sebuah bisnis startup. Seperti yang kita ketahui bersama, bisnis rintisan adalah istilah yang merepresentasikan perusahaan baru yang baru saja berdiri. Logikanya, jika sebuah perusahaan baru berdiri, entah itu beberapa bulan yang lalu atau baru berjalan setahun, maka tidak banyak orang yang tahu tentang perusahaan rintisan ini. Bukan hanya perusahaannya yang belum terkenal, namun produk startup yang mereka miliki juga belum banyak dikenal orang. Itulah mengapa branding produk sangat diperlukan untuk bisnis startup.

Sayangnya, masih banyak orang yang keliru dalam menerapkan branding produk ini. Menurut website pengusaha, ada 4 kesalahan branding produk dari bisnis startup yang sering dilakukan oleh banyak orang. Apa pendapatmu tentang itu? Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Tidak Punya Merk Produk atau Suka Ganti Merk.

Kesalahan pertama dalam bisnis startup yang paling sering dilakukan saat proses branding adalah tidak memiliki brand produk sama sekali. Apa? Bagaimana bisa brand startup kita menjadi terkenal jika kita tidak membuat brand produk sama sekali? Seperti yang sudah kita bahas di awal artikel, merek atau brand suatu produk atau jasa adalah hal utama yang akan dikenal dan diingat oleh pelanggan. Jadi dapat disimpulkan bahwa brand atau merek merupakan hal utama yang perlu kita miliki saat mendirikan sebuah bisnis startup . Tanpa brand, kita tidak bisa melakukan branding apapun.

Selain itu, beberapa bisnis rintisan juga memiliki merek produk yang diperkenalkan dalam proses branding. Sayangnya, mereka sangat rentan dan suka mengubah nama merek atau merek produk dan layanan yang mereka tawarkan. Berganti merek dan merek hanya akan membuat pelanggan bingung dan tidak percaya dengan produk kita. Kepercayaan dari pelanggan merupakan sesuatu yang sangat berarti dan penting untuk kita miliki. Jika kita tidak memiliki kepercayaan itu, maka bisnis startup kita akan sulit berkembang.

2. Mengikuti Merek Produk dan Layanan Pesaing.

Mungkin kita berniat menyaingi kompetitor startup dengan memiliki nama yang hampir sama dengan mereka. Namun, sekali lagi kita jelaskan bahwa itu hanya akan membuat pelanggan marah dan bingung. Jika kita percaya bahwa kualitas yang kita miliki tidak kalah hebatnya dengan produk pesaing kita, lalu mengapa kita harus menggunakan merek produk yang hampir sama dengan mereka? Pelanggan akan lebih percaya diri dengan brand startup yang berani tampil beda dari produk lain. Bagaimanapun, ini akan menjadi fitur yang signifikan untuk produk startup yang kita tawarkan. Selain itu, merek produk yang berbeda, unik dan mudah diingat akan memudahkan proses branding produk yang kita lakukan untuk pelanggan.

3. Tidak Termasuk Elemen Suara.

Padahal kita sudah memiliki brand produk yang cantik, elegan dan mudah diingat. Selain itu, kita juga sudah mulai melakukan branding produk yang semuanya tidak akan lengkap tanpa adanya unsur suara dalam proses branding kita. Elemen suara dapat berupa video yang kita putar kepada calon pelanggan untuk memperkenalkan produk dan layanan kita.

Mengapa unsur suara dianggap begitu penting? Karena kita cenderung merasa percaya diri ketika mendengarkan penjelasan langsung dari orang lain. Manusia menangkap suara dari manusia lain sehingga merasa lebih nyaman dan aman. Oleh karena itu, unsur suara diyakini sangat kuat untuk ditanamkan dalam branding produk bisnis startup kita. Jadi, jangan lupa buat video untuk branding rekan-rekan pembaca ya!

4. Tidak konsisten.

Ya! Salah satu faktor terpenting untuk branding produk yang sukses adalah konsistensi. Sayangnya, masih banyak produk dan layanan yang tidak sesuai dengan fokusnya. Pedoman penting yang ada di dalam produk dan layanan kita harus tetap membuat pedoman produk setiap saat. Salah satu contoh branding produk yang tidak konsisten adalah mengubah target pelanggan di tengah periode penjualan. Hal ini tidak hanya mengganggu seluruh karyawan di bidang marketing atau pemasaran , namun proses branding produk yang tidak konsisten juga akan mengganggu proses lainnya.