Linguistik adalah ilmu, karena definisi linguistik yang paling populer dan masih paling memuaskan adalah “studi ilmiah tentang bahasa.” Dalam definisi ini istilah “” dan “bahasa” adalah signifikan. Linguistik menerapkan metodologi umum ilmu pengetahuan untuk mempelajari bahasa. Metodologi terdiri dari:
(a) observasi terkontrol
(b) analisis, generalisasi dan prediksi, yaitu pembentukan hipotesis
(c) pengujian dengan pengamatan lebih lanjut, yaitu eksperimen dan
(d) konfirmasi, modifikasi atau penolakan generalisasi, menghasilkan teori.
Sains mempelajari subjeknya secara empiris. Seorang ilmuwan mengamati fenomena alam dan membentuk hipotesis tentang kemunculannya. Bagi seorang penyair, matahari, bulan, bintang, dan bunga di musim semi semuanya adalah objek yang indah dan dia memuji keindahan mereka dalam liriknya. Bagi William Wordsworth, pelangi adalah keajaiban alam. Seorang ilmuwan pasti akan menghargai perasaannya dan berbagi kegembiraannya ketika penyair mengatakan “Hatiku melompat / Ketika aku melihat pelangi di langit” tetapi juga akan mencoba untuk mengetahui bagaimana itu terbentuk. Dia akan mencoba mencari jawaban atas pertanyaan, mengapa ada tujuh warna dan bagaimana mereka terbentuk? Demikian pula seorang astronom mengamati langit di malam hari, mempelajari benda-benda langit, memeriksa sinar yang dipancarkannya, mengklasifikasikannya berdasarkan pengetahuan sebelumnya yang diperoleh dan, jika dia menemukan bintang baru, dia mempelajarinya lebih dalam untuk memberikan sebuah deskripsi ilmiah. Dengan kata lain, alat dasar ilmu pengetahuan adalah observasi dan eksperimen dan tujuannya adalah perumusan teori untuk menjelaskan fenomena alam.
Prediksi adalah fitur penting lainnya. setelah pengamatan, telah ditentukan pergerakan relatif matahari, bumi, bulan dan benda-benda langit lainnya dan sekarang dapat dengan yakin memprediksi terjadinya gerhana, visibilitas komet atau jarak terjauh dan terpendek matahari dari bumi. Newton mengamati sebuah apel jatuh. Dia ingin tahu penyebab jatuhnya. Setelah penelitian panjang ia menemukan hukum gravitasi. Langkah-langkah utama adalah pengamatan fenomena, pembesaran pengamatan, perumusan hipotesis dan setelah pengujian, konfirmasinya menghasilkan teori.
Linguistik Adalah Ilmu Karena Dekat Dengan Prinsip-prinsip Ilmu
Ahli bahasa mengumpulkan fakta-fakta bahasa, fakta-fakta yang dapat diverifikasi secara empiris. Dia kemudian menganalisis dan mengklasifikasikannya dan merumuskan hipotesis yang, setelah pengujian lebih lanjut, dapat diterima, dimodifikasi, atau ditolak. Karena fungsi utama bahasa adalah untuk mengkomunikasikan ide, perasaan dan emosi, ahli bahasa mencoba menemukan bagaimana pesan diproduksi dan dikomunikasikan kepada pendengar dan dengan cara apa kesenjangan semantik diperbesar atau dipersempit antara pembicara dan penerima. Karena bahasa adalah kode, setiap perubahan, sadar atau tidak sadar, dalam sinyal dapat membingungkan pendengar.
Bahasa adalah sebuah struktur.
Satuan dasarnya adalah fonem dan alofonnya. Satuan yang lebih tinggi berikutnya adalah morfem yang merupakan organisasi fonem yang bermakna. Kadang-kadang satu fonem bisa menjadi morfem.* Satuan tertinggi ketiga adalah kata. Kata membentuk frase, frase membentuk klausa atau kalimat. Ahli bahasa, pertama, mengisolasi fonem dan alofonnya. Dia juga mempelajari bagaimana mereka digabungkan untuk membentuk morfem dan menghitung alomorfnya. Selain mengklasifikasikannya menjadi morfem bebas dan terikat, mempelajari bagaimana mereka membentuk kata-kata. Akhirnya dia mencapai kalimat di mana semua unit kecil berfungsi secara bermakna.
Setelah menganalisis dan menafsirkan struktur bahasa, ahli bahasa membentuk hipotesis untuk menjelaskan sistem bahasa itu. Setelah hipotesis dikonfirmasi, itu menjadi teori. Deskripsi atau teori terstruktur ini adalah tata bahasa dari bahasa tersebut. Teori umum bahasa yang didasarkan pada teori-teori khusus atau tata bahasa disebut linguistik. Linguistik struktural dan linguistik TG adalah teori bahasa.