Biasanya, karyawan di bidang humas akan fokus membuat iklan yang bisa mengangkat nama baik perusahaannya. Namun, publik atau publik akan lebih percaya diri dengan apa yang dimuat dalam berita, informasi, atau konten formal. Bagi kebanyakan orang, iklan hanyalah sebuah bentuk promosi yang membentuk citra perusahaan yang positif. Padahal, citra perusahaan belum tentu sama dengan yang disampaikan melalui iklan. Dilansir dari website pengusaha dot com, ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan fungsi humas, yang mana kedua tips ini fokus pada konten bukan hanya iklan. Mari kita simak penjelasan berikut.
1. Tulis Konten Inspiratif.
Seperti yang telah kita bahas secara singkat di atas bahwa konten akan menarik lebih banyak orang daripada menerbitkan iklan. Konten memiliki kekuatan emosional yang dapat menarik perhatian dan fokus pelanggan, audiens, dan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan kita. Konten seperti apa yang akan memenangkan hati banyak orang? Jawabannya adalah konten yang menginspirasi.
Agar kita bisa membuat konten yang inspiratif, kita bisa memulainya dengan berbagi kisah sukses, baik kisah pribadi maupun kelompok. Humas bisa dimulai dengan menceritakan kisah sukses dari para CEO atau pendiri perusahaan dengan mengingat kisah bagaimana mereka mendirikan perusahaan dari nol hingga menjadi sukses seperti sekarang ini. Pembaca dan pendengar akan jauh lebih tertarik dengan kisah-kisah inspiratif seperti ini.
2. Tidak ada jalan pintas.
Meski upaya mencari kata-kata strategis bisa kita dapatkan melalui penggunaan SEO, tapi tetap saja tidak ada jalan pintas dalam bisnis! Dalam hal ini humas harus berusaha lebih keras dalam menulis press release, artikel, melakukan liputan dan bentuk pekerjaan lain yang dapat memaksimalkan fungsi humas. Tidak ada jalan pintas menuju sukses, jangan mudah puas karena perusahaan ternama pun tidak boleh lengah untuk berhenti memaksimalkan kinerja humasnya.