2 aspek, 14 ilmu pendukung dan 10 konsep dasar geografi: Aspek Geografis,Geografi Pendukung

Sangat penting untuk mempelajari dasar suatu ilmu sebelum memasuki atau mempelajari ilmu tersebut lebih dalam. Begitu juga dalam mempelajari geografi . Sangat penting bagi kita untuk membahas aspek, ilmu pendukung dan konsep dasar geografi. Dengan pembahasan ini dapat memberikan gambaran dasar dalam mempelajari geografi secara lebih mendalam.

Bab Daftar ☰

Aspek Geografis

Jika dilihat dari batas-batas geografisnya sesuai dengan penjelasan para ahli geografi, maka aspek geografis dapat dibagi menjadi 3 hal. Adapun aspek dari aspek tersebut adalah sebagai berikut:

A. Pengetahuan Gejala Alam dan Kehidupan di Bumi (Geofer Gejala)

Maksud dari poin ini adalah geografi mengkaji dan mempelajari berbagai sebab, juga berusaha mencari dan menemukan jawaban mengapa dan bagaimana suatu fenomena geofer terjadi.

B. Interaksi Manusia dengan Lingkungannya

Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan alam dalam memenuhi kebutuhannya. Baik itu kebutuhan primer atau sekunder sekalipun. Oleh karena itu manusia juga dituntut untuk bijak agar kelestarian alam tetap terjaga. Dengan begitu, daya dukung alam terhadap manusia tetap terjaga dengan baik.

C. Dalam Kotenks Tata Ruang dan Wilayah

Sebaran gejala geosfer pada suatu wilayah atau ruang serta interaksi manusia dengan lingkungannya menjadi poin utama dalam mempelajari, mempelajari gejala-gejala geosfer, serta interaksi manusia dengan lingkungannya.

Sedangkan secara garis besar aspek geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu geografi fisik dan geografi sosial.

A. Geografi Fisik

Geografi fisik adalah bagian dari geografi yang mempelajari fenomena dan kondisi fisik dari suatu fenomena yang terjadi di bumi. Misalnya, pada peristiwa banjir fokus kajiannya adalah pada fenomena fisis.

Gejala fisik seperti kondisi curah hujan, volume air banjir, debit banjir, kecepatan aliran, kondisi sungai atau dranaise, jenis batuan yang ada dan masih banyak lainnya. Kajian ini berfokus pada semua aspek fisik yang mempengaruhi banjir.

B. Geografi Sosial

Geografi sosial adalah bagian dari geografi yang mengkaji hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam. Aspek ini juga mengkaji kegiatan dan upaya manusia dalam menyesuaikan kondisi alam, yang dilakukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya.

Contoh aspek geografi sosial adalah usaha swasembada pangan khususnya beras dan jagung. Dalam swasembada pangan, kajian difokuskan pada pencarian lokasi yang cocok untuk padi dan jagung.

Lokasi tersebut harus memiliki kondisi alam yang tepat seperti tanah yang subur, curah hujan yang cukup, iklim yang sesuai, pengairan yang memadai, tenaga kerja (petani) yang kompeten, ketersediaan benih, pupuk, pemasaran bahkan tersedianya jalur transportasi untuk memasarkan hasil pertanian. Kajian berfokus pada semua hal yang mempengaruhi swasembada pangan dan dikaji secara mendalam.

Jika kedua aspek ini yaitu geografi fisik dan geografi sosial digabungkan maka akan melahirkan kajian baru geografi wilayah.

Geografi Pendukung

Cakupan geografis yang sangat luas membutuhkan ilmu pendukung dalam pelaksanaannya. Ada sekitar 14 ilmu pendukung yang dibutuhkan. Ilmu pendukungnya antara lain:

  1. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan kebudayaannya.
  2. Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
  3. Botani adalah ilmu tentang menanam tanaman. Ilmu ini berfokus pada bagaimana dan di mana tanaman dapat tumbuh subur.
  4. Demografi adalah ilmu yang mempelajari statistik kependudukan, yang meliputi kepadatan, kelahiran, kematian, perpindahan, persebaran dan bahkan perkembangan penduduk.
  5. Ekologi adalah cabang biologi yang berfokus pada studi antar organisme serta organisme dan lingkungannya.
  6. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara atau usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
  7. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara global mulai dari sejarah, struktur, komposisi bahkan proses-proses alami bumi hingga saat ini.
  8. Geomorfologi adalah ilmu yang berfokus pada bentuk permukaan bumi dan proses terjadinya.
  9. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air baik di permukaan maupun di bawah permukaan, seperti sungai, danau, mata air dan rawa.
  10. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca dan iklim di dunia.
  11. Meteorologi adalah studi tentang suhu, cuaca, angin, udara, radiasi matahari dan bahkan atmosfer.
  12. Oseanografi adalah ilmu yang menjadikan laut sebagai studinya. Ilmu ini berfokus pada air, pergerakan laut, pasang surut, arus, kedalaman, suhu, salinitas dan bahkan nilai ekonomi juga.
  13. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan interaksi manusia dalam kehidupan manusia.
  14. Zoologi adalah ilmu yang mempelajari tentang dunia hewan, berkaitan dengan di mana, bagaimana, penyebab pergerakan dan cara hidup hewan.

Konsep Dasar Geografi

Dalam mempelajari objek material, geografi memiliki 10 konsep dasar yang dapat digunakan. Kesepuluh konsep dasar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konsep Lokasi atau Lokasi

Konsep lokasi adalah konsep utama dalam geografi dan konsep ini merupakan ciri khusus dari ilmu ini. Konsep ini merupakan pertanyaan “di mana” dalam studi geografi. Pada dasarnya konsep ini terbagi menjadi 2 yaitu pengertian lokasi absolut dan pengertian lokasi relatif.

  • Lokasi absolut menekankan lokasi tetap dari sistem pegangan atau koordinat. Dalam menentukan letak mutlak di bumi digunakan sistem koordinat lintang dan bujur atau lebih dikenal dengan letak astronomis .
  • Lokasi relatif berarti bahwa lokasi ini berubah tergantung pada lingkungan. Dalam kajian geografi lebih dikenal dengan istilah letak geografis .

2. Konsep Jarak

Jarak memiliki arti penting sebagai konsep geografis dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pertahanan. Jarak juga merupakan faktor pembatas alami. Namun demikian pentingnya jarak menjadi relatif sejalan dengan kemajuan teknologi.

Kemajuan teknologi membuat jarak bukan lagi menjadi penghalang. Misalnya orang yang ingin berkomunikasi dengan orang lain di benua lain. Orang tersebut tidak perlu menempuh jarak tertentu untuk melakukannya selama masih dapat dilakukan dengan teknologi telekomunikasi (telepon atau lainnya). Namun, jarak menjadi penghalang jika seseorang tidak mencapai teknologi.

3. Konsep Keterjangkauan

Keterjangkauan tidak selalu berhubungan dengan jarak. Namun lebih pada kondisi lokasi atau sarana transportasi dan komunikasi yang dapat digunakan. Misalnya lokasi tertentu bisa sulit dijangkau karena minim atau bahkan tidak ada sarana transportasi atau komunikasi ke tempat-tempat tersebut. Padahal lokasinya dekat dengan lokasi lain.

4. Pola Konsep

Konsep pola ini berkaitan dengan bentuk, susunan, atau sebaran fenomena di ruang bumi. Dimana fenomena tersebut dapat berupa fenomena alam ( jenis tanah , curah hujan atau aliran sungai) atau fenomena sosial budaya (persebaran penduduk, mata pencaharian, atau jenis rumah).

5. Konsep Morfologis

Morfologi menekankan pada gambaran perwujudan permukaan bumi sebagai akibat dari pengangkatan atau penurunan wilayah. Dimana, dalam pengangkatan atau penurunan tersebut biasanya diikuti oleh erosi dan sedimentasi sehingga membentuk pulau-pulau, daratan luas, lembah-lembah dan tanah aluvial.

6. Konsep aglomerasi

Aglomerasi adalah kecenderungan distribusi yang mengelompok ke dalam suatu wilayah yang relatif lebih kecil atau sempit karena paling menguntungkan. Misalnya, perumahan elit dihuni oleh para pengusaha, baik pengusaha dengan jenis usaha yang sama maupun berbeda.

7. Konsep Penggunaan

Nilai kegunaan fenomena dan sumber-sumber lain di muka bumi bersifat relatif, artinya tidak sama bagi penghuni yang satu dengan yang lainnya.

8. Konsep Interaksi dan Saling Ketergantungan

Interaksi adalah suatu peristiwa yang saling mempengaruhi antar objek. Sedangkan interdependensi adalah saling ketergantungan antara satu objek dengan objek lainnya.

9. Konsep Diferensiasi Area

Setiap tempat atau wilayah merupakan manifestasi dari keterpaduan berbagai unsur atau fenomena. Dimana, setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing daerah dan mungkin hanya terjadi di daerah tertentu saja. Hal ini karena unsur atau fenomena tersebut bersifat dinamis.

10. Konsep Keterkaitan Spasial

Keterkaitan spasial dapat menunjukkan nilai hubungan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain, di suatu tempat baik yang menyangkut fenomena alam, maupun fenomena sosial.

Demikian artikel tentang aspek, ilmu penunjang dan konsep dasar geografi. Semoga artikel ini dapat memberikan dasar pemikiran untuk mempelajari geografi lebih dalam. Selamat belajar.