Musim liburan mungkin memiliki beberapa keanehan saat merayakannya dengan anak autis. Iklan yang memperlihatkan anak-anak yang bahagia dengan gembira membuka dan bermain dengan mainan yang sesuai usia, dikelilingi oleh anggota keluarga yang berseri-seri, dapat menjadi pengingat bahwa keadaan berbeda untuk anak autis. Setiap tempat belanja membunyikan musik liburan, setiap barisan anak-anak yang menunggu pangkuan Sinterklas, setiap undangan pesta, dan setiap iklan Facebook untuk acara liburan “untuk anak-anak” dapat membuat Anda kewalahan.
Meski banyak yang tidak berniat untuk mengecualikan anak autis dan orang yang mereka cintai, bukan berarti hal itu tidak pernah terjadi. Sampai saat ini, kebanyakan orang (termasuk keluarga), menganggap anak autis sebagai misteri. Apa yang mereka butuhkan? Apa yang mereka inginkan? Mengapa mereka tidak bergabung, ikut bermain, menikmati makanan baru ini?
Untungnya, bagi kita yang autis dalam keluarga, jumlah kita (dan nilai finansial) sekarang cukup signifikan untuk mendapat perhatian. Pengecer, mal, tempat pertunjukan, dan bahkan beberapa restoran mulai serius mempertimbangkan kebutuhan penyandang autisme (dan lainnya dengan masalah terkait seperti disfungsi sensorik). Akibatnya, mereka membuat jam dan acara yang ramah autisme dan/atau “ramah sensorik” untuk memudahkan keluarga keluar dan menikmati musim.
Oleh Lisa Jo Rudy
Lisa Jo Rudy, MDiv, adalah seorang penulis, advokat, penulis, dan konsultan yang berspesialisasi dalam bidang autisme.
Lihat Proses Editorial Kami Temui Dewan Pakar Medis Kami Bagikan Umpan Balik Apakah halaman ini membantu? Terima kasih atas umpan balik Anda! Apa tanggapan Anda? Lainnya Bermanfaat Laporkan Kesalahan