5 CARA MENGUJI STRATEGI BISNIS BARU DI SOSIAL MEDIA

Di era digital seperti sekarang ini, masyarakat akan lebih memilih untuk membeli produk melalui online atau media sosial. Selain karena harga yang lebih murah, membeli barang secara online juga sangat menghemat waktu kita sebagai pelanggan. Kita tidak perlu keluar rumah untuk pergi ke toko dan membeli barang yang diinginkan. Semua pemilihan produk, spesifikasi, penawaran dan pembayaran dapat dilakukan semua secara online.

Faktor ini mendorong para pelaku bisnis dan pengusaha untuk menjual produknya secara online. Namun, para pebisnis juga perlu menguji atau mengecek yang mereka gunakan di media sosial, terutama jika ingin yang baru . Tujuannya agar mereka tahu apakah strategi bisnis baru akan berjalan efektif atau tidak.

Pada artikel ini, kita akan membocorkan 5 cara jitu untuk menguji kita , tanpa memiliki efek negatif pada merek produk atau jasa kita. Langsung saja kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. Memperhatikan Strategi Bisnis yang Dilakukan Pesaing.

Cara jitu pertama yang bisa kita lakukan adalah melihat pergerakan para pesaing. Sebelum memperhatikan strategi bisnis kompetitor, pastikan kita sudah mencantumkan kompetitor dari produk kita. Tujuannya agar tidak ada pesaing kita yang luput dari evaluasi kita.

Setelah memiliki meja pesaing, mulailah aksi kita dengan mengunjungi akun media sosial mereka. Misalnya, produk web, akun Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya. Dari akun media sosial ini kita bisa menilai bagaimana kata-kata yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan, topik apa yang mereka angkat, dan konsep gambar apa yang mereka gunakan.

Apakah mengundang ‘suka’ dari pelanggan? Bagaimana dengan komentar dari pengguna media sosial (netizen)? Apakah lebih banyak komentar positif daripada komentar negatif? Dan seterusnya.

Setelah melakukan metode pertama ini, kita akan memiliki penilaian umum tentang strategi bisnis yang digunakan pesaing. Oh ya! Kita juga bisa meminta bantuan teman dekat kita (yang tidak berhubungan dengan bisnis kita) agar mereka bisa membandingkan website kompetitor dengan kita, dan memberikan penilaian yang objektif.

2. Menganalisis Data Pelanggan yang Ada.

Karena kita akan membuat strategi bisnis baru, kita bisa menggunakan data dari pelanggan atau konsumen yang sudah pernah membeli produk kita. Kita dapat membagi data pelanggan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok A dan kelompok B.

Dari kedua kelompok tersebut, kita dapat mengidentifikasi apa yang disukai pelanggan di grup A, dan grup B dapat diisi dengan apa yang tidak disukai pelanggan tentang produk kita. Selain itu, kita juga dapat membuat demografi untuk pelanggan yang sudah tertarik dengan produk kita. Kira-kira pelanggan yang tertarik dengan produk kita berkisar dari usia berapa hingga usia berapa dan kita juga dapat mengkategorikannya berdasarkan jenis kelamin, serta tempat tinggal.

3. Hindari Membuat Masalah Pribadi di Media Sosial.

Menguji strategi bisnis baru di media sosial harus sangat hati-hati. Jangan sampai kita sebagai pebisnis malah memasukkan atau mencampuradukkan masalah pribadi di media sosial. Jika kita melakukan itu, akan sangat berbahaya bagi citra produk kita di mata pelanggan.

Misalnya, ketika kita mencoba menanggapi komentar dari pelanggan yang mengeluh atau memandang rendah produk kita karena merasa kesal, hindari kata-kata negatif yang dapat merusak brand produk kita. Kita harus selalu ingat bahwa pelanggan adalah Raja dan bisnis kita hadir karena adanya permintaan yang datang dari pelanggan. Jika tidak ada pelanggan, bisnis kita tidak akan pernah ada. Jadi, usahakan tetap profesional, ya.

4. Jangan Takut untuk Terus Berinovasi.

Salah satu ciri strategi bisnis di media sosial adalah bereksperimen. Jadi, jangan takut untuk itu kita melamar. Namun, perlu diingat bahwa kita harus menerapkan eksperimen yang tetap sopan dan tidak menyinggung pihak manapun. Salah satu contoh yang bisa kita gunakan adalah penerapan hashtag atau hastag saat kita mempromosikan produk di Twitter. Kita bisa menggunakan hashtag yang unik, sehingga kita bisa melihat efek dari hashtag yang kita buat. Apakah pengikut media sosial kita tertarik dengan hashtag atau tidak? Gunakan kata-kata yang unik namun sopan dan tidak menyinggung kelompok manapun dalam hashtag kita. Dengan begitu, strategi bisnis baru kita dapat berjalan dengan lancar tanpa merusak merek produk kita.

5. Lakukan Survey untuk Memahami Pelanggan Lebih Dalam.

Cara efektif kelima untuk menguji strategi bisnis media sosial baru adalah dengan melakukan survei. Melalui metode ini, kita dapat memahami pelanggan lebih dalam. Dalam survei ini, kita perlu memasukkan sejumlah faktor berbeda yang dapat diukur. Tujuannya agar kita tahu di mana letak pelanggan terhadap produk kita. Apakah mereka sangat jauh dari produk kita, atau sudah mulai mendekat (seperti produk kita)? Melalui survei, kita juga dapat mengetahui hal-hal apa saja yang disukai pelanggan tentang produk kita, dan apa yang mereka benci.