5 LANGKAH UNTUK MEMBUAT RENCANA PEMASARAN LUAR BIASA

Sebulan sebelum kita jalan-jalan, pasti kita akan membuat rencana perjalanan seperti, destinasi mana yang akan kita tuju, berapa budget yang kita miliki, oleh-oleh apa yang akan kita beli di sana, kegiatan apa yang akan kita lakukan selama liburan, dan lain sebagainya. . Hal yang sama terjadi dengan bisnis, ketika kita membangun bisnis untuk mempromosikan produk dan layanan kepada pelanggan, maka kita juga membutuhkan rencana pemasaran produk yang luar biasa agar penjualan produk atau layanan dapat dilakukan secara efisien.

Semua orang terlalu memikirkan rencana bisnis, namun sayangnya banyak pebisnis atau pengusaha lupa memikirkan rencana pemasaran. Padahal, baik rencana bisnis maupun rencana pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis.

Perbedaan antara rencana bisnis dan pemasaran terletak pada fokusnya. Rencana pemasaran lebih fokus untuk memenangkan hati pelanggan potensial dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Nah, salah satu ciri dari marketing plan yang baik adalah dengan merinci semua strategi, tools dan persiapan yang akan kita terapkan untuk mencapai target penjualan yang telah ditentukan.

Contoh kecil dari rencana pemasaran adalah menentukan produk apa yang akan kita jual, siapa target pelanggan kita, strategi apa yang dibutuhkan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya rekan-rekan pembaca dapat membaca artikel ini sampai habis untuk mendapatkan informasi penting terkait “5 langkah membuat marketing plan yang luar biasa”.

Langkah 1: Pikirkan Situasi Perusahaan dalam Uraian Terperinci.

Pertama-tama, kita perlu mendefinisikan perusahaan kita secara rinci. Ini penting, karena jika kita tidak mengenal perusahaan kita dengan baik, bagaimana kita bisa menetapkan target penjualan ke depan?

Coba definisikan perusahaan kita, mulai dari produk atau jasa apa yang akan dijual, apa yang membuat produk dan jasa kita berbeda dengan yang ditawarkan pesaing. Poin-poin ini disebut sebagai “analisis situasi”.

Dengan kata lain, kita dapat membaca dan menganalisis situasi perusahaan kita sendiri. Target pelanggan juga harus sedetail mungkin agar kita memiliki gambaran “pasar tertentu” dari produk dan layanan kita.

Namun, kita tidak hanya perlu memikirkan poin-poin di atas. Hal terpenting lainnya adalah mempelajari produk dan layanan itu sendiri. Bagaimana produk bisa bekerja, fitur apa saja kelebihannya, apa kelebihan produk yang belum dimiliki (bahasa lain dari menyampaikan kekurangan produk). Tentu hal ini menjadi sangat penting, karena sebelum kita memasarkan suatu produk dan dikatakan “produk yang berbeda dari yang lain”, kita perlu mengenal produk tersebut secara mendalam. Jangan sampai kita sendiri malah tidak tahu cara menggunakannya seperti apa.

Kita perlu membuat analisis situasi ini sebagai deskripsi singkat dan terperinci tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap produk dan layanan kita. Semua kelebihan dan kekurangan bisnis berasal dari dalam perusahaan, sedangkan semua ancaman dan peluang datang dari luar perusahaan.

Jadi, ketika kita ingin memikirkan kelemahan dan kelebihan produk dan jasa kita, jangan lupa untuk membandingkan produk dan jasa kita dengan produk pesaing. Kira-kira apa kelebihan yang kita miliki, dan apa yang tidak mereka miliki. Apakah harga produk kita jauh lebih terjangkau tapi kualitasnya setara dengan kompetitor? Apakah customer service kita jauh lebih ramah dan responsif?

Ups! Jangan lupa untuk memasukkan ancaman eksternal dalam “kekuatan” perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga rencana pemasaran kita lebih detail dan dapat mengatasi segala ancaman eksternal.

Singkatnya, posisi produk kita dapat dianalisis dengan dua cara. Pertama, kita perlu menganalisis fitur produk dan layanan untuk memutuskan bagaimana kita dapat membedakan produk dan layanan yang dijual dari pesaing. Kedua, tentukan target pembeli dengan menentukan “kategori pembeli apa yang paling tertarik untuk membeli produk kita?”.

Pikirkan tentang apa yang kita tawarkan kepada pelanggan, apa yang kita jual? Apakah itu kenyamanan pelanggan? Kualitas produk? Harga yang terjangkau? Atau kita dapat menawarkan segalanya? Dengan mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, maka akan lebih mudah bagi kita untuk memutuskan kelebihan yang akan ditawarkan kepada mereka. Nah, sekarang rekan-rekan pembaca semakin yakin kan kenapa marketing plan begitu penting untuk semua bisnis kita?

Langkah 2: Tentukan Target Pembeli.

Untuk langkah kedua ini, kita bisa menjelaskannya melalui beberapa poin demografis seperti, di rentang usia berapa target pembeli kita? Selain itu, pertimbangkan juga jenis kelamin, pendapatan, lokasi geografis, latar belakang pendidikan, dan gaya hidup target pembeli kita.

Coba tanyakan pada diri kita lebih detail, apakah target pelanggan kita adalah orang-orang konservatif? Atau inovatif? Apakah mereka pemimpin muda, pengusaha dan eksekutif lainnya? Dan seterusnya.

Jika produk dan layanan yang ditawarkan oleh rekan pembaca khusus untuk bisnis-ke-bisnis? Jika “ya”, maka rekan pembaca dapat menentukan target pelanggan berdasarkan jenis bisnis, posisi, ukuran bisnis, lokasi geografis, dan karakteristik lainnya sebagai prospek bisnis Anda ke depan.

Siapapun yang menjadi target pembeli produk dan jasa kita perlu kita rencanakan sedetail mungkin karena akan mempengaruhi biaya pemasaran yang akan kita keluarkan melalui iklan di media atau promosi melalui humas.

Langkah 3: Rencanakan Daftar Tujuan Pemasaran.

Langkah ketiga ini bertujuan untuk membuka pikiran kita tentang “apa rencana pemasaran kita?” Contoh jawaban, tingkatkan 30% penjualan produk per kuartal. Dalam merencanakan tujuan pemasaran, kita perlu menetapkan tujuan yang realistis sehingga keberhasilan dapat diukur . Berikut beberapa poin yang dapat digunakan rekan Career Career dalam merencanakan tujuan pemasaran.

– Spesifik.

Ketika kita memiliki tujuan pemasaran tertentu, maka peluang kita untuk mencapainya akan semakin besar. Misalnya, menghasilkan keuntungan hingga 10 miliar di akhir tahun 2019.

– optimisme.

Rencana pemasaran juga perlu dibentuk dengan perasaan positif. Misalnya, “Saya yakin saya akan mendapat untung 2x lipat dari produk yang saya jual, dan saya yakin saya akan mendapatkannya!”

– realisme.

Meskipun kita harus membuat tujuan pemasaran dengan aura positif dan percaya diri, kita tetap harus realistis. Jangan sampai kita merasa gagal mencapai tujuan hanya karena tujuan kita tidak masuk akal. Misalnya, kita menargetkan penjualan produk kita mencapai 1 miliar rupiah per bulan, meskipun kita hanya menjual pulpen dan harganya tidak terlalu mahal. Karena itu, cobalah untuk membuat tujuan lebih realistis.

Langkah 4: Pikirkan Kembali Strategi Pemasaran Sebelumnya .

Jika Anda sudah memiliki rencana pemasaran sebelumnya, maka inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan kembali semua perencanaan tersebut. Apakah masih relevan dengan target penjualan , keunggulan produk dan hal-hal lain yang berkaitan dengan produk dan layanan kita sekarang?

Jika beberapa poin masih relevan dan beberapa tidak, maka kita dapat meninjau beberapa poin lainnya agar sesuai dengan tujuan pemasaran yang kita miliki sekarang.

Langkah 5: Tetapkan Anggaran Pemasaran.

Langkah kelima ini berkaitan dengan uang atau anggaran yang dibutuhkan untuk rencana pemasaran yang telah dibuat. Kita harus berpikir, “Apakah modal yang digunakan diperoleh dari hasil simpanan kita, pendapatan utama, pinjaman dari bank, atau pinjaman dari investor?”.

Perlu kita ingat bahwa pemasaran produk dan jasa sangat penting dalam bisnis. Jadi, kita perlu mempertimbangkan anggaran yang dikeluarkan untuk rencana pemasaran kita dengan sebaik mungkin.