Apakah Strategi Pemasaran dapat diterapkan melalui E-mail?

Saat ini, media sosial memang cara yang paling umum digunakan untuk produk-produk pasar, sehingga tidak jarang orang bisnis dan pengusaha yang menggunakan media sosial sebagai sarana utama dalam mereka strategi pemasaran . Namun, hingga saat ini e-mail juga masih memiliki posisi yang tidak dapat digantikan oleh media sosial manapun. Melalui e-mail, kita akan lebih leluasa memasarkan produk kepada calon konsumen dengan percakapan yang lebih privat dan mendalam.

Misalnya, mungkin ada hal-hal yang ingin ditanyakan oleh calon pelanggan tentang layanan pelanggan. Sayangnya, beberapa pertanyaan tersebut terdengar cukup sensitif, sehingga tidak baik jika ditanyakan melalui media sosial. Agar tetap terlihat profesional dan bebas biaya mahal, calon pelanggan bisa menanyakannya melalui email.

Produsen dan customer service juga dapat bebas memasarkan produk kepada calon konsumen tanpa diketahui strategi pemasaran oleh pesaing. Dengan kata lain, strategi pemasaran melalui email memudahkan kita untuk memasarkan produk secara “bawah tanah”, sedangkan strategi pemasaran melalui media sosial memungkinkan kita untuk terdengar lebih “berisik” dan menonjol dari pesaing.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas 5 strategi pemasaran melalui email yang dirangkum dari website pengusaha. Lima strategi pemasaran yang akan kita bahas dalam artikel ini akan membantu mitra bisnis untuk memaksimalkan pemasaran produk dan layanan Anda melalui email. Langsung saja kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. Personalisasi Konten Pemasaran Email Sangat Penting!

Strategi pemasaran harus benar-benar diimplementasikan sebagai strategi, bukan sekedar rencana biasa yang tidak dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, sebenarnya banyak pebisnis yang menyadari bahwa personalisasi konten email sangat penting. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelaku bisnis yang menyepelekan atau mengabaikan hal ini. Alhasil, strategi pemasaran yang mereka lakukan sebelumnya hanya ‘strategi biasa’.

Survei membuktikan bahwa konten pemasaran email yang dipersonalisasi akan memudahkan para pebisnis untuk meningkatkan efektivitas pemasaran melalui email. Hasil survei juga menjelaskan bahwa ketika para pebisnis mencoba mempersonalisasi konten email pemasaran mereka, tingkat transaksi dari penjualan akan meningkat enam kali lipat dibandingkan dengan email pemasaran yang kontennya tidak dipersonalisasi sama sekali. Selain itu, ada hasil penelitian lain yang menunjukkan bahwa konten email yang dipersonalisasi akan diklik oleh penerima sebanyak 14% lebih tinggi dan tingkat konversi 10% lebih tinggi.

Membangun personalisasi dalam konten email tidak semudah yang kita bayangkan, namun kita bisa berusaha melakukannya dengan baik, rekan-rekan. Biasanya para pelaku bisnis atau customer service yang ingin menyapa calon pelanggan melalui email hanya melakukan personalisasi dengan menyebutkan nama penerima email.

Misalnya: “Halo, Pak Sugeng” atau “Dear, Bu Darlina”. Mereka berasumsi bahwa hanya dengan menyebutkan nama prospek, kita telah mempersonalisasi mereka. Faktanya, kita perlu membuat konten email lebih personal dari sekedar memanggil nama mereka.

Misalnya produk kita mengadakan promo 20% untuk calon pelanggan yang berulang tahun di bulan Juli. Pertama-tama, rekan pembaca harus memilih calon pelanggan yang berulang tahun di bulan Juli (bisa dilihat dari demografi). Setelah itu, kita dapat mengirimkan pemberitahuan ini melalui email kepada calon pelanggan dengan mengingatkan bahwa mereka berulang tahun pada bulan Juli dan menawarkan produk dengan diskon 20% khusus untuk mereka. Dengan begitu, mereka akan merasa sangat spesial tentang kita dan menjadi tertarik dengan produk yang kita tawarkan.

2. Perhatikan Waktu Pengiriman E-mail Marketing.

Masalahnya, kita mungkin tidak hanya menerapkan strategi pemasaran melalui email. Mungkin beberapa kompetitor kita juga melakukan hal yang sama seperti kita, yaitu memberikan promosi, menyapa calon pelanggan melalui email dan membuat konten email yang dipersonalisasi. Jika hal ini benar-benar terjadi, maka kemungkinan besar email yang kita kirimkan kepada calon pelanggan akan tumpang tindih dengan beberapa email lain yang ada di inbox mereka.

Kondisi seperti ini akan membuat calon konsumen menjadi malas atau tidak nyaman untuk membuka email marketing yang masuk dalam jumlah banyak seperti itu. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang dapat kita lakukan adalah mengirimkan email pemasaran dengan waktu yang berbeda dari pesaing lainnya. Sebagian besar pesaing akan mengirimkan email pemasaran pada hari kerja, yaitu dari Senin-Jumat.

Agar pemasaran email kita mendapat perhatian lebih dari calon pelanggan, maka mengirim email di akhir pekan adalah ide yang sangat cemerlang. Apalagi jika konten email marketing yang kita kirimkan berkaitan dengan promo di akhir pekan. Wow! Setelah mengecek email dari kita, calon pelanggan bisa langsung tertarik untuk berbelanja produk kita. Intinya, kita perlu tampil beda di waktu yang berbeda dari kompetitor lain.

3. Buat Konten Pemasaran E-mail yang Cocok untuk Ponsel.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kebanyakan orang lebih suka membuka email melalui ponsel, bukan dari desktop atau laptop. Hasil penelitian ini adalah 46% orang lebih suka membuka dan membaca email dari ponsel, ada juga penelitian lain yang menyebutkan bahwa 59% orang sangat suka untuk memeriksa dan membaca email dari ponsel. Sementara itu, hanya 15-18% orang yang merasa nyaman membuka dan membaca email melalui email desktop.

Dari fakta tersebut, maka disarankan bagi para pebisnis untuk membuat konten email marketing yang sesuai untuk dibuka di ponsel. Jika konten email yang dikirim tidak terlihat bagus di perangkat seluler, maka calon pelanggan tidak akan tertarik untuk membacanya. Ada beberapa tips yang bisa kita gunakan untuk membuat konten email yang cocok untuk ponsel, yaitu:

– Buat baris subjek email pendek (pendek dan jelas).

– Gunakan desain email dalam satu kolom.

– Simpan desain email di bawah 600 piksel.

– Gunakan font yang lebih besar (13 atau 14 piksel).

4. Hindari kata-kata yang mengandung spam.

Strategi keempat yang perlu kita perhatikan adalah menghindari kata-kata dalam konten email yang dapat membuang pemasaran email kita ke dalam kotak spam. Misalnya, kata “bargain” atau “diskon 50%” serta kata kunci lain yang serupa dan kemungkinan besar akan dilempar ke kotak spam. Jika e-mail marketing kita sudah “dipantulkan” ke dalam spam box, tidak banyak yang bisa kita lakukan selain mengubah isi dari isi e-mail marketing.

5. Pastikan Alamat E-mail Penerima Valid dan Masih Digunakan.

Seringkali kita merasa bangga jika email marketing yang kita kirimkan melibatkan banyak penerima email. Misalnya dalam satu hari kita bisa mengirimkan email marketing ke 1000 alamat email calon pelanggan. Namun, apakah semua alamat email tersebut masih valid? Apakah semua alamat email ini menjamin bahwa mereka akan membaca email kita?

Agar strategi pemasaran melalui email lebih efektif, kita harus rajin mengecek ulang dan memilih alamat email mana yang masih valid dan kita bisa mengirim email pemasaran. Dengan begitu, strategi pemasaran yang kita lakukan akan lebih tepat sasaran.