Belajar Mengenal dan Memahami Sifat Wajib Tuhan: Percaya dan Percaya Tuhan Itu Ada,Sifat – Sifat Wajib Allah

Percaya dan Percaya Tuhan Itu Ada

Saat berlibur di desa, pada sore harinya Budi diajak Zaid berjalan kaki dari rumah neneknya menuju area persawahan yang tidak jauh dari rumah neneknya. Zaid pun mengajak Budi menyeberangi bantaran sungai yang airnya begitu jernih.

Zaid mempersilakan Budi mampir dan duduk sebentar di gubuk kecil yang biasa digunakan petani untuk beristirahat. Sambil beristirahat, Budi dan Zaid menikmati pemandangan sawah yang luas dan indah. Ditambah dengan sorotan matahari yang hampir terbenam.

Mereka melihat banyak burung terbang, tertiup angin dan membuat padi bergerak seperti ombak. Melihat pemandangan alam yang indah, dan eye-catching. Iman mereka bertumbuh.

Budi dan Zaid pun saling berbincang bahwa kejadian yang mereka lihat itu tentu tidak terjadi begitu saja, tetapi sudah ada yang mengaturnya yaitu Tuhan. Dari sini mereka percaya dan percaya bahwa Tuhan itu ada.

Sifat – Sifat Wajib Allah

Keberadaan Tuhan ini menjadi salah satu sifat yang melekat pada sifat wajib Tuhan. Sifat-sifat wajib Allah ini adalah sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh Allah, dan tidak ada makhluk yang memiliki sifat-sifat ini.

Sifat wajib Allah inilah yang membedakan Allah sebagai Pencipta (Khalik), dari semua makhluk-Nya. Sifat-sifat wajib Allah itu banyak sekali, yaitu 20. Namun pada kesempatan kali ini kita hanya akan mempelajari tentang lima sifat yang disyaratkan:

Pertama, Eksistensi (ada)

Bentuk ini berarti ada, artinya Tuhan ada dengan sendirinya, tanpa pencipta atau pencipta. Keberadaan Tuhan di sini dibuktikan dengan adanya alam semesta ini beserta makhluk atau ciptaan yang ada di dalamnya.

Seperti yang telah dijelaskan dalam cerita pendek di atas, dimulai dari tatanan tata surya yang begitu indah, kemudian makhluk hidup bertebaran di bumi ini, baik yang hidup di darat, laut dan udara, dan lain sebagainya.

Semua itu ada, karena ada yang menciptakan dan yang mengaturnya. Mustahil jika alam semesta dan banyak pengaturan kompleksnya yang rumit ada dengan sendirinya, dan tidak saling bertabrakan.

Kedua, Qidam ( Pertama atau terpenting )

Qidam ini berarti yang paling awal atau paling awal dari segala sesuatu yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa sebelum alam semesta dan isinya diciptakan, Tuhan telah mendahului segala sesuatu yang diciptakan-Nya.

Jika dalam ilmu alam kita mengenal istilah metamorfosis yang artinya berubah bentuk atau berubah bentuk maka sesuatu yang lebih menarik. Ini seperti telur yang berubah menjadi ayam. Oleh karena itu, dalam sifat wajib Allah itu tidak mungkin. Karena Dia adalah yang pertama dari semua ciptaan-Nya

Artikel terkait: Ketahui Syarat dan Ketentuan Hukum Mengharuskan Salat

Ketiga, Baqa ‘ (Abadi atau Abadi)

Baqa’ artinya abadi, abadi, dan tidak pernah mati atau musnah. Tapi Tuhan terus menerus tanpa batasan waktu. Hal ini tentu berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya yang pasti akan mati atau rusak dan dibatasi oleh waktu.

Tatanan makhluk hidup dalam tatanan alam semesta yang penuh dengan keteraturan pasti akan mengalami kerusakan atau kehancuran. Gunung-gunung yang menjulang tinggi, laut yang dalam, semuanya akan rusak, apalagi di Akhir Zaman semuanya akan hancur, hancur dan rusak.

Keempat, Mukhalafatul lil hawaditsi (Berbeda dari segala sesuatu atau makhluk baru)

Mukhalafatul lil hawaditsi artinya Allah berbeda dengan semua ciptaan atau makhluk-Nya, yang dapat diperbaharui. Sifat wajib Allah ini tidak jauh berbeda dengan sifat wajib Allah yang lain.

Jika manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru secara terus menerus (hadis) di segala bidang, maka Tuhan tidak, karena ini tentu tidak mungkin sama sekali. Jika ada sesuatu yang baru pasti akan berbeda dengan yang sebelumnya (lama). Dari sini tidak ada istilah bahwa Tuhan itu baru.

Kelima, Qiyamuhu binafsihi (Berdiri sendiri)

Qiyamuhu binafsihi artinya Tuhan berkuasa atas diri-Nya sendiri, tanpa membutuhkan pertolongan dan dari siapapun. Keberadaan Tuhan sudah ada tanpa ada yang menciptakan dan menciptakan.

Allah Maha Kehendak, karena itu keberadaan Allah tidak bergantung pada pertolongan apapun, dan siapapun. Hal ini berbeda dengan makhluk-Nya yang membutuhkan ketergantungan satu sama lain.

Layaknya manusia, yang membutuhkan saling tolong menolong antar sesama manusia. Mulai dari menjaga kelangsungan hidupnya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan minuman sehat, ditambah dengan kebutuhan akan oksigen atau udara segar untuk bernafas.

Jangan Lupakan Sifat Wajib Allah Lainnya

Dari 20 sifat wajib Allah yang ada, lima sifat wajib Allah di atas haruslah iman dan keyakinan kita. Tuhan itu ada, dan tentunya kita harus mempelajari dan memahaminya sedikit demi sedikit. Minimal dengan menghafal dan belajar memahaminya kita bisa menjadi muslim yang memiliki keyakinan yang kuat.

Karena hanya ada lima sifat wajib, tentu masih ada 15 sifat wajib Allah yang belum dijelaskan di sini. Cobalah untuk terus mencari dan mempelajarinya bersama teman-teman yang lain. Semoga dengan penjelasan singkat diatas, kita semua bisa menjadikan belajar lebih giat dan giat lagi