Pengertian dan 5 Jenis Motivasi Kerja Karyawan: Apa itu motivasi?,Jenis-jenis motivasi

Seseorang dapat mengalami perubahan dalam hal potensi dan kapasitasnya ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Ada kalanya potensi dan kapasitas seseorang untuk bekerja menurun. Ada juga saat-saat, itu statis atau tetap. Perubahan potensi dan kapasitas ini lebih disebabkan oleh perubahan motivasi .

Oleh karena itu, upaya menumbuhkan motivasi kerja karyawan menjadi sangat penting. Pembinaan motivasi kerja diharapkan dapat membantu menjaga dan meningkatkan kondisi fisik, intelektualitas dan mentalitas seseorang dalam beraktivitas, baik di perusahaan maupun organisasi.

Isi ll

Apa itu motivasi?

Motivasi itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu bentuk dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Seseorang dapat dimotivasi oleh beberapa cara.

Bisa datang dari dalam diri sendiri, bisa juga datang dari luar dirinya. Walaupun asal muasal motivasinya berbeda, namun keduanya tetap dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja seseorang.

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, seorang karyawan mungkin bekerja lebih baik daripada karyawan lain. Hal ini disebabkan adanya perbedaan motivasi antara satu karyawan dengan karyawan lainnya, meskipun potensi awal yang dimiliki berbeda.

Untuk mengatasi hal tersebut, seorang pemimpin perusahaan perlu mengetahui motivasi kerja karyawan di bawahnya. Dengan begitu, perusahaan dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.

Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja

Jenis-jenis motivasi

Pada dasarnya motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya bisa bermacam-macam bentuknya. Jenis motivasi kerja pegawai misalnya dapat melalui (1) insentif; (2) pendekatan wortel dan tongkat; (3) pendekatan kemanusiaan; (4) pengawasan; (5) disiplin pembinaan.

Berikut penjelasan dari masing-masing jenis motivasi tersebut di atas:

(1) insentif

Insentif merupakan suatu bentuk rangsangan yang dapat membuat seseorang lebih bergairah dan produktif. Insentif sebagai motivasi kerja dilakukan dengan cara mengatur kondisi dan situasi untuk meningkatkan motif kerja pegawai. Sebagai:

  • insentif material, seperti memberikan tambahan uang lembur, gaji, upah atau kebutuhan sehari-hari.
  • Insentif immaterial, misalnya pemberian promosi, piagam, penghargaan dan lain-lain.

(2) pendekatan wortel dan tongkat

Prinsip motivasi ini diwujudkan dalam bentuk penghargaan dan hukuman. Jadi, bagi karyawan yang telah menunjukkan aktivitas atau kreativitas yang baik, diberikan hadiah atau reward . Sebaliknya jika karyawan menunjukkan penurunan aktivitas kerja, maka ia diberikan semacam punishment atau hukuman .

Pendekatan motivasi ini cukup populer dalam kepemimpinan perusahaan. Pendekatan ini umumnya dikenal sebagai pendekatan wortel dan tongkat atau pendekatan wortel dan tongkat.

(3) pendekatan kemanusiaan

Pendekatan kemanusiaan ini dimaksudkan untuk dilakukan dengan membuat pendekatan yang lebih akrab. Dengan demikian, komunikasi formal dalam hubungan antar individu bisa lebih informal.

Bentuk pendekatan kemanusiaan ini merupakan kombinasi dari pendekatan yang efektif. Sebab, dalam kepengurusan terdapat hierarki dan tingkat kewanitaan yang harus diakui dan dipatuhi oleh setiap pejabat dan staf.

(4) pengawasan

Pengawasan ini merupakan bentuk subsistem dari kegiatan manajemen. Prinsipnya adalah upaya menggali, memanfaatkan, dan mengembangkan sumber daya manusia dengan memberikan bimbingan konseling, wawancara diskusi, rapat staf, pembekalan dan sejenisnya.

Pengawasan ini biasanya dilakukan dengan pengawasan langsung dari atasan. Misalnya berupa kunjungan kerja ke lapangan atau yang biasa dikenal dengan inspeksi mendadak atau inspeksi mendadak atau on the spot check .

(5) bimbingan disiplin

Tujuan dari pengembangan disiplin ini adalah agar semangat disiplin dapat tertanam dalam diri setiap karyawan. Artinya, ada kematangan proses pembelajaran dan kesadaran untuk menerima kekuasaan dan kontrol dari atasan dan perusahaan. Konsep disiplin juga dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  • membina disiplin secara otoritas, hal ini dilakukan dengan menciptakan disiplin dengan cara memberi perintah yang harus dilaksanakan tanpa alternatif keputusan.
  • Pembentukan disiplin bebas ( anarchi ), adalah suatu bentuk disiplin dimana bawahan dapat menentukan bentuk disiplin yang mereka inginkan, sedangkan atasan menerima apapun kehendak bawahannya.
  • Pengembangan disiplin demokratis, merupakan bentuk pendisiplinan yang dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan situasi bawahan. Namun tetap tidak meninggalkan asas legalitas yang berlaku bagi perusahaan dan negara.

Demikian jenis-jenis motivasi kerja karyawan yang dapat dijadikan acuan, baik untuk pembelajaran di sekolah maupun untuk dipraktikkan secara langsung di perusahaan atau organisasi.