Siapa Migran Lingkungan?

Migran lingkungan, juga dikenal sebagai pengungsi lingkungan atau iklim, adalah seseorang yang telah meninggalkan rumahnya karena perubahan mendadak atau jangka panjang di lingkungan mereka yang berdampak negatif terhadap mata pencaharian mereka. Perubahan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada kenaikan permukaan laut, penggurunan, kekeringan dan gangguan pola cuaca seperti musim hujan. Migran lingkungan dapat berpindah dari satu negara ke negara lain di negara lain atau bahkan di dalam negeri. Salah satu penyebab mendasar dari migrasi lingkungan adalah efek dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan secara umum. Istilah pengungsi lingkungan pertama kali digunakan pada tahun 1976 oleh Lester Brown dan sejak itu telah ada

Jenis-jenis migran lingkungan

Menurut Organisasi Migrasi Internasional, ada tiga jenis migrasi lingkungan. Pertama-tama, ada migran darurat lingkungan, yang merujuk pada orang-orang yang sementara meninggalkan rumah mereka setelah bencana lingkungan seperti gempa bumi, tsunami atau angin topan. Ini adalah peristiwa lingkungan yang tidak terduga. Jenis kedua adalah migran risiko lingkungan, yang merujuk pada orang-orang yang melarikan diri karena memburuknya kondisi lingkungan seperti penggundulan hutan atau kerusakan wilayah pesisir. Jenis ketiga adalah migran bermotivasi lingkungan, juga disebut sebagai migran ekonomi yang disebabkan oleh lingkungan. Ini adalah kategori orang yang terpaksa pergi untuk menghindari kemungkinan ketidaknyamanan atau bahaya di masa depan.

Migran di Asia dan Pasifik

Pada tahun 2010 dan 2011, ada lebih dari 42 juta orang mengungsi di Asia dan Pasifik. Angka-angka ini lebih dari dua kali populasi Sri Lanka dan termasuk orang-orang yang terpaksa mengungsi karena naiknya permukaan laut, kekeringan, banjir, badai, gelombang panas dan musim dingin. Para migran yang pergi akhirnya kembali, tetapi yang lain menjadi migran di negara mereka atau di seberang perbatasan.

Bud tuttoudud B Budud B Bud B Bud Bud BBBBBBBBBB

Migrasi terkait iklim adalah konsep yang sangat kompleks yang dapat dipahami sebagai bagian dari dinamika migrasi global. Faktor lingkungan saling berhubungan dengan faktor sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Oleh karena itu, migrasi akibat iklim harus ditangani sebagai bagian dari agenda pembangunan suatu negara, karena dampak migrasi yang signifikan terhadap pembangunan sosial dan ekonomi.