Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan

1. Membuat Program Edukasi tentang Pentingnya Ilmu Keuangan.

Hal pertama yang bisa kita lakukan tentunya adalah mengedukasi karyawan tentang pentingnya ilmu keuangan atau finance. Bagaimana caranya? Cobalah untuk mengundang pembicara dari luar untuk memberikan materi tentang pentingnya ilmu keuangan. Mungkin butuh dua sampai tiga jam waktu karyawan untuk mendapatkan materi penting ini. Beberapa materi penting yang ingin disampaikan antara lain, bagaimana menetapkan tujuan keuangan, menghindari dan menghilangkan hutang, membangun kredit yang baik, menambah jumlah tabungan yang ada, dan berinvestasi dengan hati-hati. Sediakan makan siang atau bingkisan kecil di akhir sesi edukasi ini, agar karyawan lebih bersemangat untuk mempelajari ilmu keuangan.

2. Mendorong Budaya Hemat di Lingkungan Kerja.

Mengurangi biaya hidup sehari-hari akan lebih mudah jika kita bekerja di lingkungan yang mendukung budaya hemat. Nah, pemimpin, pemilik perusahaan, CEO atau pebisnis memegang peranan penting dalam hal ini. Agar karyawan Anda menjadi lebih irit dan pintar dalam pengelolaan keuangan, maka Anda perlu melakukan beberapa cara ampuh. Misalnya menyediakan ruang makan siang yang menyatu dengan pantry sehingga karyawan bersemangat untuk membawa bekal dari rumah dan makan bersama di dalam kamar. Cara lain mungkin dengan menyediakan dispenser teh, kopi, susu, gula, pemanis, krimer, dan air panas di pantry, sehingga karyawan dapat menyeduh minuman favorit mereka sendiri. Ya, daripada membeli mesin pembuat kopi yang harganya cukup mahal, cara ini jauh lebih hemat bukan?

3. Terapkan Jadwal Kerja yang Fleksibel.

Ini adalah ide yang mungkin tidak berani diterapkan oleh banyak pemimpin organisasi atau perusahaan, karena jam kerja yang fleksibel akan menyulitkan mereka untuk memantau karyawannya. Namun, sebenarnya ada baiknya jika sang pemimpin benar-benar ingin mengajarkan pentingnya manajemen keuangan kepada karyawannya.

Coba bayangkan karyawan yang datang ke kantor setiap hari pada waktu yang sama. Katakanlah, dari jam 8 hingga jam 5 sore. Beberapa karyawan mungkin harus membayar biaya penitipan anak saat meninggalkan anak di pagi hari atau mengeluarkan biaya tambahan lainnya untuk sampai ke kantor tepat waktu.

Dengan menerapkan jam kerja yang fleksibel, karyawan perempuan mungkin dapat membagi waktu untuk mengasuh anak dengan suaminya tanpa harus mengeluarkan biaya untuk mengasuh anak, atau menggunakan transportasi umum yang lebih murah karena tidak terburu-buru waktu. Tentu saran ini harus disesuaikan dengan karakteristik dan budaya perusahaan.

4. Terapkan Kode Busana Kasual.

Percaya atau tidak, dress code atau aturan berpakaian yang diterapkan oleh suatu organisasi atau perusahaan juga bisa menentukan pengelolaan keuangan karyawan, rekan kerja. Menggunakan dress code berlapis seperti kemeja, rok atau celana dan jas setiap hari menuntut karyawan untuk terus-menerus membeli pakaian kerja baru. Mengapa? Karena jika pakaian yang digunakan hanya itu-itu saja, pasti pelanggan atau klien akhirnya bisa “sakit mata” atau menganggap karyawan tidak peduli dengan gaya berpakaiannya.

Solusinya, jika dirasa karyawan kita tidak terlalu sering bertemu dengan klien terutama tatap muka, maka kita bisa menerapkan dress code casual namun tetap terlihat profesional. Dress code ini juga sering disebut sebagai smart casual. Dengan begitu, karyawan tidak perlu repot membeli baju kerja baru setiap bulannya.

Nah setelah membaca artikel ini, kita sangat berharap rekan-rekan Career Advice memiliki wawasan yang lebih luas tentang pengelolaan keuangan, bahkan dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan juga.

Melalui artikel ini, rekan-rekan pembaca tidak perlu repot membaca makalah manajemen keuangan yang sangat tebal. Cukup baca artikel kita dan dapatkan lebih banyak wawasan tentang manajemen keuangan. Jadi apakah rekan pembaca sudah siap menerapkan manajemen keuangan dalam kehidupan pribadi dan organisasi Anda? Jika sudah siap, selamat mengaplikasikannya rekan Career Advice.