Apa itu Kurikulum Tradisional?

Apa itu Kurikulum Tradisional?

Beberapa profesional pendidikan telah mengembangkan metode pendidikan alternatif, atau saran untuk mengajarkan kurikulum tradisional dengan cara yang tidak terlalu terbatas.

Kurikulum tradisional adalah kurikulum pendidikan yang mengikuti pedoman dan praktik yang ditetapkan. Istilah ini dapat merujuk pada kurikulum secara keseluruhan, seperti dalam rangkaian mata kuliah yang harus diambil siswa untuk lulus dan urutan penyajiannya, dan pada kurikulum dalam bentuk isi yang diajarkan di kelas individu. Kurikulum ini terkadang dikritik karena terlalu sempit, dan sejumlah profesional pendidikan telah mengembangkan metode pendidikan alternatif, atau saran untuk mengajarkan kurikulum tradisional dengan cara yang lebih luas.

Kurikulum tradisional adalah kurikulum pendidikan yang mengikuti pedoman dan praktik yang telah ditetapkan.

Dalam pengertian keseluruhan kurikulum, kurikulum tradisional mencakup mata pelajaran inti dan pilihan. Mata pelajaran inti biasanya mencakup topik seperti matematika, sains, sejarah, dan bahasa Inggris. Siswa juga dapat mengambil kursus dalam ilmu-ilmu sosial, dan dapat memperluas kurikulum mereka dengan topik-topik seperti seni, bahasa asing, musik, akting, dan sebagainya. Kurikulum dirancang secara progresif, dengan setiap level menjadi sedikit lebih menantang daripada yang terakhir, mengharuskan siswa untuk membangun keterampilan dan menggunakannya sebagai pekerjaan mereka melalui kurikulum.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran inti yang tercakup dalam kurikulum tradisional.

Dalam kelas individu, kurikulum tradisional melibatkan penyajian informasi dalam bentuk blok atau unit yang dipecah menjadi unit informasi yang lebih kecil dan disajikan oleh guru kepada siswa. Secara tradisional, pertukaran antara siswa dan guru kurang dianjurkan, dan fasilitasi diskusi kelas juga bukan bagian dari kurikulum ini. Ini dilihat sebagai kekurangan oleh beberapa pendidik, yang merasa bahwa siswa lebih mungkin mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan untuk menginternalisasi dan menerapkan informasi jika mereka berdiskusi dengan kelas, mempresentasikan proyek yang memungkinkan mereka untuk memperluas materi, dan sebagainya. Semakin, kegiatan seperti itu diterima ke dalam kurikulum di seluruh dunia.

Kurikulum tradisional mencakup mata pelajaran inti seperti matematika, sains, sejarah, dan bahasa Inggris bersama dengan pilihan.

Kurikulum tradisional juga bisa sangat berbasis standar, dengan pengujian digunakan untuk mengukur pencapaian dan kemajuan. Praktik ini juga telah dikritik oleh pendidikan, karena kurikulum berbasis standar dapat mengambil format “mengajar untuk ujian” di mana siswa diberikan informasi yang akan membantu mereka lulus ujian, tetapi tidak harus dengan informasi yang dapat mereka gunakan. Misalnya, pendidikan matematika mungkin sangat didasarkan pada kumpulan rumus pembelajaran dan cara mengerjakan matematika, tetapi tidak pada pengembangan keterampilan matematika yang dapat berguna dalam kehidupan nyata.

Related Posts