Apa itu Model Bisnis Gratis?

Model bisnis gratis, dalam pengartian sederhana merupakan teori ekonomi yang menyatakan bahwa uang dapat dihasilkan dengan memberikan suatu produk.

Selama bertahun-tahun teori ini digunakan secara ketat sebagai teknik promosi, tetapi telah berkembang menjadi model bisnis yang serius di era digital.

Perusahaan memberikan akses dan informasi secara gratis, seperti surat kabar online, menciptakan aliran pendapatan dengan cara lain.

Dalam banyak kasus model ini berhasil, tetapi ada kesalahpahaman dan masalah dengan pengembangan model bisnis ketika sebuah produk diberikan.

Model bisnis gratis berakar pada promosi pemasaran bertahun-tahun yang lalu.

Di masa lalu, memberikan sampel atau uji coba gratis, seperti sebotol deterjen gratis melalui pos, adalah metode untuk membawa produk ke tangan konsumen untuk mendapatkan popularitas.

Produk, bagaimanapun, tidak tetap gratis karena konsumen diharapkan pada akhirnya membeli barang tersebut.

GB Businessman dengan tas kerja

Model bisnis gratis ini menjadi lebih berkembang di era digital, ketika gagasan untuk memberikan layanan atau informasi secara cuma-cuma menjadi layak.

Sekarang produk dan informasi dapat didistribusikan secara cuma-cuma, seperti musik atau berita.

Beberapa perusahaan mengembangkan rencana model bisnis yang memberikan produk mereka secara gratis.

Tujuannya adalah untuk menarik pemirsa dan pengguna dengan konten gratis untuk mengekspos mereka ke produk yang diiklankan.

Apakah Amazon benar-benar memberi Anda harga yang kompetitif? Plugin yang kurang dikenal ini mengungkapkan jawabannya.

Contoh model bisnis gratis adalah surat kabar online.

Dahulu, konsumen membeli koran dalam bentuk fisik untuk membaca berita.

Di era digital, dengan tersedianya berita online, surat kabar mulai menawarkan konten secara gratis.

Untuk mensubsidi uang yang hilang dari penjualan fisik, surat kabar online memasang iklan digital seperti di koran fisik.

Surat kabar di bawah jenis model bisnis ini sebenarnya memberikan produk utama secara cuma-cuma dan mengembangkan pendapatan dari sumber lain.

Memberikan konten berhasil untuk surat kabar, acara televisi, beberapa musik, dan produk lainnya.

Namun, ide ini tidak berlaku untuk semua industri dan harus direncanakan secara menyeluruh sebelum diimplementasikan.

Nama “model bisnis gratis” sedikit menyesatkan, karena selalu ada biaya yang harus dikeluarkan, seperti menyewa pembuat konten, mengoperasikan server, dan bahkan ekspektasi bahwa pelanggan harus memiliki komputer.

Untuk alasan ini, model bisnis ini dapat menjadi risiko besar bagi perusahaan yang berpikir tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memberikan produk.