Apa Tips Berbicara di Depan Umum yang Dapat Kita Dapatkan dari Simon Sinek (Pembicara TED Talks)?

Pentingnya public speaking dalam menyampaikan informasi kepada banyak orang, membuat para pelaku public speaking harus memikirkan strategi yang tepat dalam berkomunikasi melalui public speaking. Menurut website pengusaha dot com, ada 7 tips public speaking yang sangat inspiratif dari seorang pembicara TED Talks yang bisa kita terapkan dalam berbicara kepada orang banyak.

Jika rekan pembaca sudah menonton TED Talks baik secara live maupun melalui aplikasi Youtube, mungkin rekan pembaca mengenal pembicara bernama Simon Sinek.

Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa Simon Sinek adalah orang yang sangat pemalu dan tidak suka berbicara di depan orang banyak . Bahkan, Simon mengatakan bahwa dia suka bersembunyi di sudut setiap kali dia datang ke pesta. Wah, adakah rekan pembaca yang memiliki sifat pemalu seperti Simon Sinek?

Namun, terlepas dari sifatnya yang pemalu ini, Simon Sinek bahkan dikategorikan sebagai pembicara TED Talks yang paling sering dan paling banyak ditonton sepanjang masa. Wah, keren banget ya?! Meski Simon Sinek adalah orang yang sangat pemalu di depan banyak orang, namun kesuksesan yang diraihnya sebagai penulis dengan buku-buku laris dan pembicara inspiratif , bukanlah sebuah keberuntungan biasa.

Lantas, dari mana asal kesuksesan Simon Sinek? Ya! Tentu saja ini berasal dari rasa takut yang berhasil dilawan dan dihadapi oleh Simon. Nah, bagi rekan-rekan Career Advice yang ingin mengetahui bagaimana Simon Sinek melakukan public speaking hingga menjadi pembicara TED Talks yang terkenal hingga saat ini, artinya rekan-rekan pembaca perlu membaca artikel ini sampai akhir dan menerapkannya pada strategi public speaking Anda. Langsung saja kita simak tips public speaking Simon Sinek berikut ini.

1. Saat Naik Panggung, Jangan Bicara Langsung.

Simon Sinek sangat melarang kita untuk berbicara langsung kepada banyak orang ketika kita telah naik ke atas panggung atau podium. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan public speaking seperti itu. Saat naik ke atas panggung, mereka langsung “melahap Mic” dengan langsung berbicara, kalau menurut Simon Sinek cara berbicara di depan umum itu sangat tidak deh!

Jadi, apa yang Simon rekomendasikan? Dia menyarankan bahwa kita perlu membuat diri kita sendiri dan penonton merasa aman dan nyaman terlebih dahulu, jadi pastikan kita mengambil waktu sejenak di atas panggung sebelum mulai berbicara.

Ambil napas dalam-dalam, temukan tempat atau posisi yang nyaman bagi Anda, tunggu beberapa detik dan mulailah berbicara. Jadi, jangan langsung memulai berbicara di depan umum, rekan-rekan.

2. Lakukan Kontak Mata dengan Setiap Audiens.

Tips kedua ini mungkin agak berbeda dengan tips public speaking lainnya yang pernah kita temukan. Simon Sinek ingin pembicara atau presenter melakukan kontak mata dengan setiap audiens yang ada, tidak hanya dengan audiens.

Artinya, kita harus melakukan kontak mata dengan “penonton”, bukan dengan “mereka”. Mungkin ini akan terdengar sangat mustahil, karena coba bayangkan jika penonton kita berjumlah 1000-an di dalam gedung, bagaimana kita bisa melakukan kontak mata dengan mereka semua.

Yap, yang dimaksud Simon Sinek adalah kita melakukan kontak mata dengan setiap penonton yang kita bisa, misalnya dengan beberapa orang di depan panggung, di tengah panggung dan sebagainya. Namun, cobalah untuk benar-benar menatap matanya, daripada menatap mata sembarangan dengan alasan “yang penting kontak mata”. Jangan sampai kita seperti melakukan kontak mata, tapi sebenarnya hubungan kita terputus dengan mereka, oke?

3. Bimodelah pelan-pelan, tapi bisa dipahami dengan baik.

Ketika kita merasa gugup, gugup atau gugup, tanpa sadar kita akan berbicara dengan sangat cepat. Ini memang hal yang sangat alami. Namun, bagi Simon Sinek untuk berbicara dengan cepat sangat fatal. Tidak mungkin penonton membayar mahal dan datang dari jauh, kemudian mereka tidak mengerti apa-apa yang disampaikan oleh pembicara.

Apa yang Simon Sinek sarankan kepada kita? Saat merasa gugup, jangan melanjutkan pembicaraan yang ingin kita sampaikan. Tenang, tarik napas dalam-dalam, dan biarkan penonton menunggu kata-kata kita selanjutnya.

Bukankah terlihat menyenangkan ketika kita melihat penonton yang sudah tidak sabar untuk berbicara? Tenang saja, penonton pasti akan sabar menunggu pidato kita kok. Alih-alih terburu-buru untuk berbicara tetapi akhirnya tidak mengerti sama sekali, berbicara di depan umum seperti itu tidak terlihat efektif, bukan?

4. Hindari Pandangan Kita dari Audiens yang Menunjukkan Aura Negatif.

Ketika kita secara tidak sengaja melihat penonton yang mengangkat alisnya, menyilangkan tangannya atau terlihat cemberut, lalu alihkan pandangan kita dari mereka. Bagi Simon, daripada memusatkan perhatian kita pada audiens yang menunjukkan aura negatif, lebih baik melihat audiens yang tampaknya menikmati percakapan kita. Mengapa demikian? Karena aura semangat yang mereka berikan juga akan terpancar kepada kita.

Bagaimana Anda mendeteksi audiens yang memiliki aura positif dan melekat pada public speaking kita? Cobalah untuk memusatkan perhatian Anda pada audiens yang suka menganggukkan kepala pada kata-kata yang kita ucapkan. Nah, merekalah penonton yang akan menginspirasi kita dan membuat kita lebih termotivasi.

5. Saat Merasa Gugup Katakan “Saya Tidak Gugup, Saya Sangat Gembira!”

Simon Sinek terinspirasi oleh tips berbicara di depan umum dari para atlet Olimpiade ini. Banyak wartawan mewawancarai atlet sebelum dan sesudah Olimpiade, mereka ditanyai pertanyaan “Apakah Anda merasa gugup?” Hebatnya, para atlet ini dengan tenang menjawab “Tidak, saya tidak merasa gugup, tetapi saya merasa sangat bersemangat”.

Apakah Anda tahu apa rahasianya? Atlet ini tahu betul tanda-tanda yang mereka alami saat gugup. Misalnya tangan berkeringat, sakit perut, jantung berdebar, bahkan saraf tegang. Sekarang ketika atlet merasakan ini, mereka tidak akan mengakui bahwa mereka merasa gugup, tetapi mereka akan membuat saran bahwa mereka bersemangat.

Nah, inilah yang menginspirasi Simon Sinek setiap kali dia melakukan public speaking. Dia tidak akan menganggap dirinya gugup, tetapi itu adalah perasaan yang penuh gairah.

6. Ingat, Public Speaking adalah untuk “Memberi” bukan untuk “Menerima”.

Kita tahu bahwa saat ini banyak pembicara atau presenter yang melakukan public speaking tetapi hanya untuk “menerima sesuatu” dari audiensnya. Misalnya, presenter menyampaikan informasi kepada audiens tetapi dengan pesan tersirat bahwa mereka mengikuti akun media sosial presenter. Ada juga beberapa pembicara yang menyombongkan diri menyampaikan pesan kepada audiens, namun dengan tujuan agar audiens membeli produknya. Nah, pembicara atau presenter seperti ini tergolong tipe “penerima”.

Sedangkan menurut Simon Sinek, seseorang yang berbicara di depan umum harus berperilaku seperti “pemberi”. Memberikan informasi, wawasan, dan cerita pengalaman yang bermanfaat bagi khalayak, tanpa mengharapkan timbal balik.

7. Jangan Lupa Mengucapkan “Terima Kasih” setelah Public Speaking Selesai.

Penonton akan bertepuk tangan atas apresiasi mereka kepada kita. Ketika kita menerima apresiasi dari orang lain, inilah saat yang tepat bagi kita untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam. Pesan Simon Sinek, jangan lupa ucapkan “Terima kasih” rekan-rekan. Ini mungkin tampak sederhana, tetapi sangat berarti bagi penonton.