Bagaimana Anda mendeteksi bahwa Anda memiliki tekanan keuangan?

Mungkin kita sering merasa takut dengan keuangan yang kita miliki sekarang dan terkadang ketakutan itu membuat kita resah dan khawatir, sampai-sampai tidak bisa tidur nyenyak. Namun, kita masih perlu memastikan apakah kita benar-benar sedang menghadapi tekanan finansial atau tidak? Untuk mengetahuinya, kita perlu bertanya pada diri sendiri tentang seberapa emosional kita dengan uang.

Agar kita segera mendapatkan jawabannya, coba luangkan waktu beberapa saat dan tanyakan kalimat ini, “Jika saya punya uang lebih, maka saya akan _”. Coba lengkapi kalimat berikut dan lihat jawaban rekan-rekan Career Advice. Jawaban dari kalimat di atas bisa bermacam-macam, misalnya:

– “Saya akan pensiun dari pekerjaan saya, bersantai dan berlibur ke Eropa bersama keluarga saya”.

– “Saya akan membayar semua hutang saya di bank”.

– “Saya akan membangun bisnis restoran terbaik di kota-kota besar”.

– “Saya akan melanjutkan pendidikan PhD saya di luar negeri”.

– “Saya akan membangun rumah impian saya yang dipenuhi dengan taman yang indah dan kolam renang yang besar”.

– “Saya akan mengundang bos lama saya untuk berbisnis”.

Dari beberapa jawaban di atas kita dapat melihat bahwa setiap orang akan memiliki pandangan yang berbeda tentang tujuan mereka, jika Anda memiliki lebih banyak uang. Namun, meskipun tanggapan yang kita miliki mungkin berbeda, kita semua memiliki satu kesamaan yaitu, emosi yang kuat dan mendalam terhadap keuangan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Northwestern Mutual menunjukkan bahwa 78% orang Amerika sangat khawatir tentang masa depan keuangan mereka. Aduh! Jika masyarakat di negara maju seperti Amerika Serikat saja sangat mengkhawatirkan keuangan mereka di masa depan, bagaimana dengan kita di Indonesia?

Kenaikan harga bahan pokok di Indonesia juga menimbulkan ketakutan atau stress yang semakin kuat terhadap situasi keuangan yang dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia. Tingginya harga pendidikan anak, kenaikan harga BBM, harga bawang merah dan cabai juga naik, semua kondisi ini membawa kita pada pemikiran bahwa “memiliki lebih banyak uang akan membuat kita merasa lebih terpenuhi dan kita dapat memberi orang rasa aman. yang kita cintai, dan berani menghadapi kehidupan baru yang akan datang”.

Menariknya, hampir semua orang di dunia ini memiliki kalimat pengandaian seperti di atas. Kita akan merasa senang dan bahagia jika nominal di rekening bank kita ditambah dengan angka 0 di sebelah kanan.

Seolah-olah, faktor finansial menjadi faktor utama untuk mencapai kebahagiaan di dunia. Nah, jika semua orang merasa demikian, apakah ini menunjukkan bahwa kita semua memiliki kecenderungan untuk stres tentang masalah keuangan? Maka jawabannya adalah “ya”, hanya saja tingkat tekanan finansial yang dirasakan setiap orang bisa berbeda-beda.

Kuncinya, jika kita terus-menerus khawatir dengan kondisi keuangan kita, sampai-sampai kita selalu defensif, kurang tidur, kepala sering pusing, terlalu lama merenung, maka kita perlu mendefinisikan kembali hubungan kita dengan uang.

Kemungkinan besar, hubungan emosional kita dengan uang adalah penyebab utama dari semua tekanan finansial yang kita rasakan.